29

3.8K 245 12
                                    

Waktu yang ditunggu telah tiba. Hari ini akad yang sudah dinantikan keduanya. Mereka menyusun akad sederhana namun tetap membuat mereka bahagia.
Sederhana bagi Rony memang beda dengan sederhana yang ada di pikiran Salsa, bagaimana tidak ia memilih restoran steak elit di tengah kota Jakarta menjadi tempat palihannya. Tidak banyak hanya keluarga dan sahabat dekat yang ia undang.

Salsa yang kini sudah selesai dengan riasannya membuat suaminya terkagum. Tidak ada pingitan untuk keduanya. Mahar kali ini sudah Rony persiapkan tidak lupa perhiasan yang sudah ia beli dengan Salsa menambah kesan cantik pada box seserahan. Hadiah untuk Salsa berupa mobil pun sudah ia persiapkan, meskipun tidak membuat Salsa terkejut karena gadis itu memilih sendiri mobil yang akan menjadi hadiah pernikahannya.
Tampak raut bahagia terpancar dari keduanya.

"Kali ini aku lebih prepare dari akad kemarin yang serba dadakan" Rony membisikkan lirih pada Salsa yang masih mendapat sentuhan sedikit riasan di bibirnya

"Makasih ya cintaku" Salsa tersenyum manis saat melihat pantulan kaca

"Mba boleh gue cium kan pipinya" ucap Rony meminta ijin pada MUA di depannya

"Boleh dong kan udah muhrim" ucap MUA dengan tersenyum

Rony mencium singkat pipi istrinya dengan berhati-hati agar tidak merusak riasan yang sudah hampir selesai

"Aduuuhhhhh jomblo minggir deh ya" ledek MUA dan fotografer sedangkan wajah salting Salsa tertangkap kamera

"Pengantin baru lebih ke ga tahan sih" ucap Rony jahil yang disambut riuh tertawa di dalam kamar

"Aku tunggu di depan ya Ca" ucap Rony yang mendapatkan anggukan Salsa

——
Setelah selesai keduanya sudah berada di meja akad, dekorasi bernuansa hitam putih menjadi sangat hangat di tengah kebahagiaan keduanya. Salsa yang terus di dampingi adik tersayangnya tidak berhenti mengucap syukur karena dikelilingi orang yang sangat baik di hidupnya. Matanya melihat sekeliling, mengabsen semua orang yang telah datang dan turut berbahagia menyaksikan pernikahannya. Namun ada yang kurang dari pandangan matanya, ya orang tua Rony yang ia tunggu masih belum juga tampak kedatangannya. Terdapat perubahan dari raut gadis itu dan sangat nampak saat ini.

"Kenapa sayang" ucap Rony

"Tante belum datang" Salsa membisikkan pada Rony

"Kamu tenang ya mungkin masih macet di jalan" Rony menggenggam tangan wanita di sampingnya seraya menenangkan.

Akad akan segera di laksanakan, penghulu sudah datang dan semua sudah bersiap. Saat Rony akan mulai menjabat tangan datang dua sosok yang telah di tunggu. Sheila dan Roy datang dan duduk di kursi orang tua yang telah disiapkan.
Salsa berdiri dan menghampiri mama serta papa Rony yang membuat suaminya heran apa yang akan Salsa lakukan.

"Tante Salsa meminta restu agar hubungan kami kekal sampai maut memisahkan" Salsa bersimpuh mencium tangan Sheila meskipun dengan kebaya yang sedikit membuatnya tidak bisa bergerak, beruntung ada WO yang selalu sigap membantunya.

"Ca maafkan tante, semoga kamu bahagia. Tante titip anak tante sama kamu semoga kalian diberi kebahagiaan ya" Sheila memeluk Salsa entah mengapa ruangan berubah menjadi haru.
Rony menyusul untuk meminta restu mama dan papanya.

"Ma terima kasih mama sudah mau datang, terima kasih sudah mau memaafkan Rony, terima kasih sudah mau menyayangi istri Rony seperti mama menyayangi Rony. Terima kasih ma" Rony tidak henti mencium tangan Sheila yang membuat wanita itu menangis.

"Om terima kasih sudah mau hadir, Salsa minta doa restu dari om semoga kami bisa menjalin rumah tangga yang bahagia sampai maut memisahkan" ucap Salsa mencium tangan mertuanya

Dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang