Sudah 3 hari lamanya Rony tidak masuk ke kantor karena sakit. Hari ini Salsa sedang libur ia memutuskan untuk pergi ke tempat Novia, namun saat sampai di lobby tiba tiba ponselnya bergetar.
'Rony' gumamnya dalam hati"Assalamualaikum, ya pak bisa dibantu" sahut Salsa saat mengangkat ponselnya
"Walaikumsallam Sa bisa ke apart saya" sahut pria itu dengan suara lemas
"Ditunggu ya soalnya saya di lobby" ucapnya kembali
"Sekalian minta master card unit saya bilang kalo saya yang suruh"
Salsa langsung mematikan ponsel dan menuju ke reception untuk meminta kunci cadangan unit Rony. Karena permintaan tambahan kunci sangat susah maka Salsa harus mengisi semua dokumen yang diperlukan dan menyerahkan kartu identitas untuk jaminan.
"Permisi, saya masuk ya pak" Salsa masuk ke apartemen Rony, ia mengawasi ke sekeliling ternyata rapi juga bosnya ini. Bahkan saking rapi nya Rony tidak memiliki printilan barang barang seperti yang ada di apartemennya.
"Pak bisa dibantu" pertanyaan Salsa terlontar saat melihat Rony yang meringis kesakitan di atas kasurnya
"Perutnya sakit?" lanjut Salsa sedangkan Rony hanya mengangguk"Belum makan ya?" ucap Salsa kembali Rony hanya menggeleng.
Salsa meninggalkan kamar Rony untuk cek bahan makanan di dapur. Dilihatnya ada daging iris dan sayur yang sudah sedikit layu karena sudah lama tidak di olah.
Salsa langsung memasak sup sayur daging karena menurutnya itu yang paling cepat dan praktis.
Tidak memerlukan waktu lama untuk membuat sup, setelah jadi langsung ia berikan ke Rony.
"Ayo makan dulu" ucap Salsa sembari membantu Rony untuk duduk
"Mau pake nasi ga?" tanya Salsa dan mendapat gelengan dari Rony.
Salsa menyuapi Rony dengan telaten sampai supnya hampir habis."Makanannya enak, gue sakit aja masih bisa ngerasain kalo makanannya enak" Salsa hanya diam tanpa menanggapi apapun
"Mau kemana rapi banget" tanya Rony saat melihat Salsa sudah rapi
"Mau pacaran" jawabnya singkat
"Sama siapa? Sama Paul" Rony asal menebak membuat Salsa mengkerutkan dahinya
"Ngaco, ngapain sama Pak Paul" dengan suapan terakhir Salsa langsung beranjak untuk membawa mangkok kotor ke dapur
"Minum obat dulu" Salsa menyodorkan obat dan air putih hangat untuk Rony
"Udah bisa ditinggal kan" ucap Salsa saat dirinya akan beranjak keluar. Rony hanya menatap sendu tanpa berucap apapun
"Ck kalo kaya gini tunangan lo kemana sih padal sakit udah 3 hari loh masa ga ada niatan buat ngerawat" ucap Salsa kesal dan memilih duduk di sofa dekat tempat tidur Rony.
"Dia lagi sibuk ngurus skripsinya Sa" dengan suara pelan Rony memberanikan diri untuk menjawab
"Yaaa gue juga punya kesibukan" ucap Salsa ketus
"Yaudah lo bisa pergi kok, makasih ya Sa" balas Rony tidak menahan kepergian Salsa
"Ck udah gue disini dulu lo bisa istirahat" Rony hanya tersenyum mendengar penuturan Salsa.
Perlahan ia menutup matanya karena pengaruh obat dan Salsa masih setia duduk di kamar memandangi Rony yang tengah tertidur. Salsa dan Rony memang sepakat saat di kantor mereka tidak boleh menggunakan kata panggilan gue, lo tapi jika di luar bebas senyaman mereka.Sampai malam pun Salsa masih di apartemen Rony untuk menemani jika Rony membutuhkan sesuatu, bahkan ia hanya pulang untuk mandi saja. Janji dengan Novia tentu sudah ia batalkan.
Rony bangun hanya makan dan minum obat tidak melakukan aktifitas apapun lagi bahkan memegang ponsel saja ia masih belum sanggup karena pusing.