14

4.2K 221 8
                                    

'Ngeselin banget emang itu manusia udah kaya pacar gue aja ngatur ngatur' Salsa masih emosi dengan perlakuan yang diberikan Rony padanya

Ia terus mengerjakan seluruh pekerjaan yang menumpuk di mejanya namun lama kelamaan ia tersadar sedari pagi belum makan apapun karena nanggung dengan kerjaannya yang hampir selesai, bahkan Salsa mengabaikan rasa lapar di perutnya. Kini kepalanya pening karena dari semalam belum tidur ditambah belum makan seharian.

Rony masuk ke ruangannya sambil membawa roti coklat yang ia beli di kantin setelah makan tadi.
Rony memperhatikan Salsa yang terlihat pucat karena lipstiknya mulai memudar
"Udah jam pulang, kerjaan kamu rapihin aja besok saya tanda tangani" ucap Rony seraya terus memperhatikan Salsa

'Kadang gue elo kadang saya kamu bener-bener udah gila manusia satu ini' dumelnya dalam hati.
Salsa tidak menjawab apapun perkataan dari Rony karena tubuhnya begitu lemas. Ia merapikan tasnya dan beranjak dari tempat duduk tanpa berpamitan kepada Rony
"Sa bawa ini buat di apart" Rony menyerahkan roti ke Salsa untuk dibawanya pulang

"Ehm" Salsa hanya mengangguk karena egonya lebih tinggi saat kata terima kasih itu akan keluar dari mulutnya.

Salsa meninggalkan kantor dengan sempoyongan. Sampai apartemen ia langsung merebahkan diri tanpa berganti baju terlebih dahulu karena kepalanya sangat berat untuk dipakai berdiri.
Untung saja hari ini jumat yang artinya besok ia tidak harus ke kantor jadi bisa istirahat saja.
Saat malam ia terus menggigil karena demam tinggi namun ia tidak bisa melakukan apapun dan tidak memiliki stok obat-obatan untuk meredakan demamnya. Tanpa terasa ia terlelap dalam tidurnya.

Di seberang kamar Salsa ada pria yang khawatirnya cukup tinggi karena semenjak semalam ia pulang ke apartemen sampai siang ini Salsa tidak ada pergerakan apapun untuk keluar kamar. Biasanya Salsa akan membeli sarapan atau hanya sekedar mengambil laundry di lobby namun ini tidak ada.

"Sa, udah sarapan belum" Rony mengetuk pintu Salsa berulang kali karena ia merasa khawatir. Rony memutuskan kembali ke kamarnya mengambil kunci cadangan untuk membuka kamar Salsa.

"Sa, gue masuk ya" Rony membuka sedikit pintu apartemen Salsa yang di dalamnya sangat sepi tidak ada suara apapun. Rony menelusuri apartemen tersebut mulai dari dapur, balkon, kamar mandi sampai tiba di kamar yang pintunya sedikit terbuka. Betul saja wanita itu terbaring lemas dibalut tumpukan selimut dengan lampu yang masih menyala.

"Sa lo gapapa kan" Rony menempelkan telapak tangannya di kening Salsa untuk cek suhu tubuh gadis itu.
"Sa badan lo panas banget" Rony panik mencari apapun yang bisa dibuatnya mengompres, bahkan Salsa tidak terusik dengan pergerakan yang dilakukan Rony.
"Hadeeehhhh jorok banget wanita satu ini masa baju kerja dari kemarin masih nempel, cuma lepas sepatu doang nih bocah" Rony sedikit ngedumel sembari membetulkan posisi tidur Salsa agar nyaman.
"Sa sorry ya disini ga ada siapapun cuma kita berdua jadi gak ada yang bisa gue mintain tolong buat kompres lo" Rony sedikit menyibakkan hijab yang masih dikenakan Salsa agar mempermudah dirinya mengompres.

Rony duduk di sofa kamar Salsa menunggu gadis itu terbangun dari tidurnya. Cukup lama ia menunggu terlihat pergerakan Salsa yang lemas memanggil Rony. Rony yang merasa dirinya dipanggil langsung menghampiri gadis itu

"Laper ya, mau makan nggak ini ada bubur ayam gue beli tadi" Salsa mengangguk dengan mata yang sedikit terpejam
Rony mendudukkan Salsa dengan sedikit membetulkan hijabnya yang turun sehingga rambutnya terlihat
"Gue gantiin dulu hijab lo ya biar makin nyaman" Salsa hanya mengangguk pasrah karena ia pun tidak mempunyai tenaga untuk menggerakkan badannya.

Rony yang telah mendapatkan ijin langsung membuka lemari Salsa dan mengambil salah satu  hijab instan yang menurutnya nyaman
"Gue buka atau lo yang buka sendiri?" Rony bertanya ke Salsa namun gadis itu hanya menggeleng
"Gue bantuin ya Sa, sorry ya" Rony membuka jilbab Salsa dan terlihat rambunya yang berantakan di dalamnya
"Sa hadap sana dulu gue betulin kunciran lo" Salsa hanya menuruti yang dikatakan Rony

Segera Rony membetulkan ikat rambut Salsa meskipun tidak serapih kalo Salsa menguncir sendiri dan segera memakaikannya hijab. Rony mengambil bubur yang tadi ia beli online dan mulai menyuapi Salsa dengan telaten sampai bubur tersebut hampir habis
"Lo tu gue bawain roti juga masih utuh belum di sentuh sama sekali, lo pasti ga makan siang kan sampe malem bahkan lo pasti mager buat cari makan, buang kebiasaan buruk lo udah tau punya penyakit lambung" cecar Rony yang membuat Salsa menangis

"Hadehhhh mulai lagi senjatanya di keluarin" Rony bingung ingin rasanya memeluk gadis itu tapi dia bingung harus bagaimana
"Mau peluk?" pertanyaan itu berhasil membuat Salsa menelusupkan kepalanya di dada Rony,
Rony hanya membelai dengan lembut dan membiarkan gadis itu menumpahkan segala amarah dan sakitnya.
Saat Salsa sudah tenang ia mengambilkan obat penurun demam yang ia bawa dari apartnya
"Istirahat gue tunggu lo disini sampe lo ngerasa enakan" Rony membaringkan dan menyelimuti tubuh Salsa
"Lo yakin ga ganti baju dulu?" Salsa hanya menggeleng dan merapikan selimutnya.

Rony duduk di sofa dan memandangi gadis jogja yang ayu itu. Wajahnya teduh saat tidur bahkan wajah itu sungguh ia rindukan sedari lama.
Sampai tidak terasa waktu sudah hampir sore dan Salsa belum juga bangun mungkin juga pengaruh dari obat

"Sa bangun makan dulu terus minum obat" Salsa langsung bangun dan memperhatikan sekitar tidak sadar karena sudah tidur terlalu lama
"Maaf ya ngerepotin" ucap Salsa sembari menerima suapan dari Rony. Tidak ada pembicaraan intens sampai suapan terakhir dan minum obat.
"Bersih bersih badan dulu biar nyaman, kamu aku bantu buat ganti baju ya" Salsa sedikit kaget namun sebelum ia mengeluarkan suara disambar terlebih dahulu oleh Rony
"Maksudnya gue bantu buat ke kamar mandi" ucap Rony kembali

"Boleh ngga ganti bajunya disini aja lo yang keluar dulu" karena masih lemas Salsa malas untuk ke kamar mandi
Rony mengiyakan dan mengambilkan baju ganti untuk Salsa.

"Baringan lagi biar besok udah enakan" Salsa hanya menurut apa yang di katakan Rony karena kepalanya masih pusing jika dibuat duduk.
Salsa memejamkan matanya kembali karena efek obat penurun panas yang ia minum

Karena hari semakin larut Rony memutuskan untuk tidur di kamar Salsa. Ia mengambil bantal di samping tempat tidur Salsa dan menata di sofa. Malam ini ia memutuskan untuk tidur di sofa karena takut jika Salsa membutuhkan sesuatu maka dia bisa cepat membantu gadis itu
——
Salsa mengerjapkan matanya melihat ke arah sofa ternyata Rony masih ada di sana menemaninya semalaman.
'Apa ga sakit semua ya badan dia tidur nekuk nekuk gitu' gumamnya sambil terus memandang paras tampan seseorang di depannya

Karena hari ini minggu pasti Rony akan bangun siang karena tidak ada kegiatan lagi. Salsa mulai merasa sehat setelah istirahat selama seharian penuh kemarin. Ia beranjak menuju kamar mandi untuk mandi dan bersih bersih. Sebelum meninggalkan kamar ia mengambil selimut untuk menutupi badan laki laki itu agar semakin nyaman

Pagi ini karena masih banyak bahan di kulkas ia memutuskan untuk membuat sarapan. Kali ini sedikit spesial karena ada tamu yang paling spesial menurutnya.

"Lo udah enakan" suara itu cukup mengagetkan Salsa yang tengah memasak. Rony duduk di meja makan sembari mengawasi gadis itu dari belakang

"Ehmm udah enakan berkat lo juga" ia terus membelakangi Rony karena masih harus mengaduk opor ayamnya

"Lagi masak ? Emang lo ga mau beli aja gitu ?" pertanyaan basa basi yang terlontar dari mulut Rony

"Gue masak karena masih ada bahan, sayang banget" jawab Salsa yang saat ini sedang menuju meja makan sembari membawa opor ayam

"Sayang siapa?" pertanyaan Rony membuat keduanya saling pandang

"Sayang bahannya kalo ga di masak, maksud gue itu" Salsa duduk dan menyerahkan piring kosong untuk Rony. Rony tidak menanggapi apapun karena ia pun sudah sangat lapar

✨✨

Holaaaa...
Lagi banyak diterpa masalah diluar sana, tapi kalian masih semangat baca WP tentang Salmon gasih ??

Banyak yang uda mutusin buat mundur juga ya ?
Yang masih bertahan semangat yaa 🫶🏻🫶🏻

Dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang