Jam dinding kamarnya menunjukkan pukul 10.00. Rony mengerjapkan matanya untuk melihat ke sekeliling. Sunyi dan hening yang ia dapatkan.
Ia berusaha bangun dan merasakan nyeri pada tangannya. Semalam tidak sesakit itu rasanya namun pagi ini nyerinya luar biasa.Lelaki itu melangkahkan kakinya untuk keluar kamar, berniat mencari istrinya. Biasanya setelah senam ibu hamil istrinya menjemur pakaian yang wanita itu giling dengan mesin cuci. Tapi kali ini tidak ada atau istrinya sedang berbelanja keluar.
Rony merebahkan badannya pada sofa ruang tengah. Mengotak atik ponselnya untuk melihat mungkin istrinya ijin keluar atau memberitahukannya sesuatu.Saat membuka ponselnya hanya pesan dari Paul yang masuk. Pria itu berpamitan akan ke Bandung.
Oke Powl lo ati-ati,
Hari ini gue nggak ke kantor. Tangan gue nyeriSetelah membalas pesan singkat itu ia langsung mengirimkan pesan singkat untuk istrinya.
Ca, kamu lagi dimana?
Pesan singkat itu sudah terkirim namun tidak ada balasan dari istrinya.
Tangannya sungguh sangat nyeri kali ini, ia beranjak mengambil obat di kamarnya. Obat nyeri mungkin bisa sedikit membantu meredakan sakit yang ia rasakan sebelum nanti ia pergi ke dokter.Setelah meminumnya, ia merebahkan diri di ranjangnya pikirnya sambil menunggu Salsa pulang ia memutuskan untuk tidur lagi.
Pengaruh obat nyeri memang luar biasa, ia terlelap dalam tidurnya setelah meminum 1 butir.Jam 2 siang ia terbangun dari tidur, masih sama ternyata nyeri di tangannya tidak juga hilang. Ia keluar kamar mencari istrinya namun wanita itu belum juga pulang.
Ia pergi ke dapur mengambil minum dan duduk di meja makan beberapa saat.
Saat tersadar ada kertas terdapat tulisan yang tidak asing bahkan sangat ia kenali diletakkan di sembarang tempat.—
Ron kalau kamu bangun pasti nasi goreng ini sudah dingin. Ini bakal jadi nasi goreng perpisahan buat kita.Rasanya sama bahkan aku tambahkan seafood kali ini meskipun harus tahan buat nggak mual.
Ron terima kasih atas hal baik yang sudah kamu berikan sampai aku dan anak aku nggak pernah kurang satu apapun.Aku ijin bawa anak aku pergi, kamu jangan khawatir semua akan baik saja.
—Betapa terkejutnya ia sesaat setelah membaca pesan yang ditulis di kertas itu.
Ia dengan buru-buru berlari masuk ke kamar mengambil ponselnya.
Dengan tangan yang bergetar ia menghubungi nomor yang ia namakan "Sayang🤍" pada kontaknya.Nomornya sudah tidak aktif, pesan singkat pagi tadi tidak mendapatkan balasan dari wanitanya.
Dimana dia sekarang?Rony menghubungi Novia kali ini, deringan ke 5 gadis itu menerima panggilannya.
'Nov gue lagi cari Salsa, dia ada nginep di rumah lo nggak?' tanya Rony dengan nada khawatirnya
'Nginep? maksud lo apa? bukannya semalem gue udah bilang ke lo kalo dia udah balik dari cafe' jawab Novia
'Tapi pagi ini dia pergi Nov' suara Rony terdengar cukup pelan
'Lo lakinya gimana sih bininya pergi malah nggak tau' ucap Novia berusaha senatural mungkin agar Rony tidak curiga
'Oke Nov kalo Salsa ke tempat lo hubungi gue ya' setelah itu telfon ia matikan.
Perasaannya kacau entah mengapa padahal semalam ia sangat murka melihat istrinya. Ia mencoba terus menghubungi istrinya namun selalu gagal.
Ponselnya tidak aktif mungkin sengaja dimatikan agar sulit untuk ditemukan.