35

2.9K 259 9
                                    

Bulan ini tepat 5 bulan usia kandungannya. Sudah semakin terlihat tonjolan diperutnya dan tentunya pasti semakin berat beban yang ia bawa. Semua berjalan lancar bahkan Salsa sangat bahagia di usia kandungannya kali ini. Semalam setelah dari dokter Manda keduanya sangat bahagia karena mendapat kabar bahwa bayi yang ada di kandungan Salsa adalah bayi perempuan.

"Ternyata alasan mami malas dandan karena adik di dalam perut nggak mau saingan ya nak" ucap Rony mengelus perut istrinya.
Semakin tua usia kehamilannya semakin malas untuk merias diri bahkan setiap hari ia hanya menggunakan baju longgar tanpa bra.

"Besok ke Singapore sekalian cek apart" ucap Rony yang kini akan masuk ke kamar mandi

"Semoga nggak lama ya disana" jawab Salsa yang menyiapkan kemeja kerja untuk suaminya.

Rony memang mendapat kepercayaan dari papanya untuk memegang proyek pembangunan yang ada di Singapore, meski hanya sesekali saja Rony untuk cek progres nya karena disana sudah ada tim yang bertanggung jawab.
Entah mengapa apapun yang berasal dari keluarga Rony seperti pekerjaan, hadiah, atau apapun yang diberikan untuknya dan Rony membuat wanita itu sungkan padahal Sheila sudah menerima Salsa.

Sepulang dari kantor Rony menyempatkan mengantar Salsa untuk pergi ke supermarket membeli kebutuhan Salsa untuk dibawanya besok. Cemilan yang ia suka juga tidak lupa dari list belanjanya.
Setelah mengitari supermarket ia dan Rony memutuskan beristirahat meminum sebuah es coklat di mini cafe supermarket.
Wanitanya butuh mengistirahatkan badannya karena kakinya cukup bengkak jika terus ia buat jalan.

"Papi mau pudding coklat yang itu" tunjuk Salsa pada deretan puding di lemari pendingin. Rony langsung membelikan apa yang istrinya inginkan karena jarang sekali Salsa meminta sesuatu untuk keinginannya.

"Sal" sapa pria yang kini duduk di depannya

"Eh Aryo ketemu disini" ucap Salsa yang kini berjabat tangan dengan Aryo

"Sayang kenalin Aryo" Rony yang datang pun ikut berjabat tangan

Ya Aryo sudah tau mengenai pernikahan Salsa bahkan ia pun sempat mengucapkan turut berbahagia melalui pesan singkatnya kepada Salsa.
Rony tersenyum dan duduk di tempatnya dan menyodorkan pudding pada istrinya.

"Gimana Ar kerjaan aman?" ucap Salsa sambil menyuapkan pudding ke mulutnya

"Aman bahkan gue lebih seneng disini kayanya, lebih deket" ucap Aryo

"Eh tuh si Dinda juga bakal pindah ke sini, wah ngumpul lagi nih" ucap Aryo menambahkan

"Oyaaa waaah seneng nih si Dindut bakal disini" Salsa tepuk tangan karena merasa senang

Banyak yang Salsa dan Aryo perbincangkan bahkan Salsa lupa ada sepasang mata yang tengah mengawasi interaksi mereka berdua.

"Eh perasaan kita belum lama juga sih ketemu kan, terakhir ketemu di rumah kamu waktu bunda meninggal eh sekarang perut udah besar aja" ucap Aryo kembali dan Salsa hanya menanggapi dengan senyuman.

Lama mereka berbincang bahkan Aryo tidak membahas suami Salsa sama sekali meski terlihat di depan mata. Interaksi Rony dan Aryo hanya bersalaman saat berkenalanan saja.

"Sal aku pergi dulu ya nanti nyambung lagi" ucap Aryo berpamitan

"Eh oke ati ati ya" Salsa berdiri dan tersenyum ke Aryo

"Ron" tangan kiri Salsa sudah menyenggol bahu Rony karena Rony terus menatap ponselnya. Rony hanya tersenyum singkat saat Aryo berpamitan.

"Udah ayo pulang" ucap Rony saat Salsa duduk kembali ingin menikmati sisa pudding coklatnya

"Ini belum habis" Salsa menunjukkan puddingnya pada Rony

"Aku capek pengen istirahat" jawab Rony yang kini sudah berdiri

Dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang