"Sayang kakak harus berangkat, Billa serius gamau ikut kakak aja? masih ada waktu kalo mau di tunggu" ucap Salsa memelas sambil mempersiapkan barang yang akan di bawa
"Kakak mulai kaannn" Billa berdecak karena ia tidak ingin kakaknya khawatir akan dirinya
Kini mereka berada di meja makan berkumpul sedari pagi menikmati semangkok rawon iga yang dibuat oleh Salsa. Rony tidak mengganggu ataupun ikut menimpali obrolan kakak beradik itu. Keduanya saling menguatkan bahkan ia tahu keduanya sedang bersedih karena melepas orang terkasih.
Tidak banyak kegiatan yang dilakukan karena Salsa merasa dirinya tidak enak badan padahal semalam masih baik-baik saja.
Mungkin ini termasuk efek dari kecemasan yang ia rasakan ketika akan meninggalkan adik tersayangnya. Ia berusaha menutupi semua gelisah dan kesedihannya namun apa lah daya dirinya memang sensitif, seberapa tegar ia menahan air matanya namun semua tumpah begitu saja."Jangan nangis kak semua akan baik-baik saja" Billa memeluk kakaknya dengan erat
Air mata keduanya tumpah dalam pelukan sedangkan Rony hanya mengusap kedua bahu wanita di depannya"Janji kalo ada apa-apa langsung kabari kakak" Salsa meneruskan ocehannya
"Iya kakak Billa langsung kabari kakak, pokoknya kakak ga boleh cape kerja, gaboleh sering mikir berat, harus selalu happy" lanjut Billa
"Iya sayang Billa juga harus jaga kesehatan, belajar yang rajin, semoga Billa jadi musisi yang sukses nantinya" Salsa mencium pucuk kepala Billa dan mengusap lembut kepala adiknya
"Kak Rony Billa titip kak Salsa ya, jangan berantem terus" ucap Billa dengan memeluk tubuh Rony
"Pasti kakak jaga, Billa sehat ya jangan sungkan kalo mau telfon kakak" jawab Rony menerima pelukan dari Billa
Kini Billa harus menerima jika kakaknya memang harus kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhannya bahkan uang kuliahnya tidak akan bisa selancar ini jika kakaknya tidak bekerja.
Billa melambai saat mobil yang di kendarai kakaknya perlahan keluar dari pekarangan rumahnya.
Rasanya sedih namun tidak dapat di ungkapkan hanya bisa tersenyum seraya berdoa untuk keselamatan kedua pasangan baru itu.——
"Ca nanti kalo cape bilang ya" ucap Rony"Cie udah mulai panggil Caca nih" ungkap salsa dengan tersenyum menyipitkan matanya
"Apasih gemes" ucap Rony dengan mencubit pelan pipi istrinya
Kini sudah 6 jam mereka berjalan namun terasa sangat singkat oleh Rony karena mereka bisa bergantian mengemudikan mobil tidak seperti saat ia pergi sendiri tanpa ditemani Salsa di sampingnya.
Gadis itu terus mengoceh, menceritakan hal saat keduanya tidak bersama.
Rindu rasanya bisa menyaksikan wanitanya fokus mengendarai serta bibirnya tidak berhenti bercerita sedangkan Rony hanya bisa tersenyum menanggapi ocehan Salsa."Gantian ya aku pengen rebahan dikit" ucap Salsa yang sudah meminggirkan mobilnya untuk parkir saat memasuki rest area dan Rony mengangguk tanda mengiyakan.
Saat mobil sudah sepenuhnya terparkir Rony menata tempat duduk untuk Salsa agar wanita itu nyaman merebahkan tubuhnya.
"Kita berhenti aja dulu ya biar kamu bisa istirahat" ucap Rony mengusap kepala wanita disampingnya
"Sambil jalan boleh kayanya biar cepat rebahan di kasur" ucap gadis itu menimpali
Tidak lama setelah berganti posisi mengemudi, Rony pun menjalankan mobilnya kembali. Tidak lama dilihatnya gadis itu sudah tertidur disampingnya. Lucu kalau dilihat dengan wajah teduh dan ayu Salsa tertidur pulas dengan iringan musik yang menemani lelakinya agar tidak bosan.