51

3.7K 284 17
                                        

Selepas bangun tidur Salsa langsung melesat ke dapur karena pagi ini yang menunggu jam sarapan tidak hanya dirinya.

Salsa melewati Rony yang masih tertidur dengan pulasnya seperti ia sangat menikmati istirahatnya kali ini.
Masih dengan pergulatannya di dapur untuk membuat hidangan lezat menurut nya.

"Selamat pagi" Rony telah duduk di meja makan menghadap ke arah wanitanya

"Hai" Salsa belum menoleh masih tetap melanjutkan aktifitasnya

"Masak nasi goreng?"

"Kamu masih hafal baunya ternyata" ucap Salsa menoleh singkat namun hanya mendapat ulasan senyum dari suaminya

"Ca. Maaf untuk semalam. Aku lancang" Rony sedikit menggigit bibir bawahnya karena merasa tidak enak

"It's Okay. Sarapan dulu" Salsa menyajikan sepiring nasi goreng lengkap dengan telur mata sapi di atasnya

"Terima kasih. Mami Ara" Rony ragu menyebutkan hal tersebut namun melihat senyuman yang terbit dari wajah Salsa menandakan bahwa wanita itu tidak keberatan. Sepertinya.

"Kamu kenapa bisa sampai sini" Rony yang baru saja menyuapkan nasi goreng ke mulutnya kaget dan mengangkat wajahnya agar menemukan netra wanita yang ada di hadapannya.

"Hm. Aku kesini cari kamu. Lebih tepatnya mau nyusulin kamu" jawab Rony

"Kamu tau aku dari Paul? atau dari Vanda?" pertanyaan itu sontak membuat Rony berhenti menyuapkan makanannya

"Dari Vanda. Mana mungkin Paul ngasih tau aku tentang kamu Ca"

"Kenapa nggak mungkin? bukannya kalian berdua sahabatan?" Rony mengerutkan dahinya mendengar jawaban Salsa. Bagaimana bisa wanita itu menjawab persoalannya dengan sangat mudah setelah ia meminta sahabatnya untuk menyembunyikan keberadaannya kala itu.

"Dia kan cinta sama kamu" Rony menatap sayu wanita di hadapannya

"Ngaco. Dia sama Novia udah mau nikah setelah Novia selesaiin kuliahnya disini" Salsa hanya menjawab seadanya

"Disini?" tanya Rony singkat

"Iya Novia terusin kuliah disini. Udah lama juga sih sepertinya tinggal satu semester lagi. Tiap Paul nengokin adik bayi sekalian antar Novia nanti mereka berdua pulang deh kesini" jawab Salsa santai

Keduanya saling diam menikmati sarapan. Hanya bunyi alat makan yang kini terdengar jelas karena ruangan sangat hening.

"Ca, ini nasi goreng pertama yang aku makan setelah enam bulan lalu" ucap Rony setelah suapan terakhirnya

"Terakhir pasti nasi goreng perpisahan kita ya" Salsa terkekeh tanpa beban

"Jadi?"

"Hm. Apa?" Salsa mengangkat kedua alisnya seakan bertanya apa maksudnya

"Hubungan kita?"

"Kamu mau aku jawab apa?" tanya Salsa seakan mengisyaratkan bahwa dirinya tidak tau

"Kamu masih cinta sama aku?" tanya Rony yang menggenggam tangan Salsa namun wanita itu hanya mengangguk singkat

"Terima kasih sayang" Rony beranjak dari duduknya. Mengangkat tubuh Salsa untuk ia peluk.
Memeluk erat seraya mencium pipi istrinya adalah hal yang sangat ia rindukan. Ternyata obat dari sakitnya selama ini adalah Salsa.
Wanita itu pun sedikit kurus. Mungkin makannya tidak teratur beberapa bulan ini.

"Jangan tinggalin aku lagi" ucap Salsa lirih tanpa sadar matanya sudah basah

"Nggak akan sayang. Aku janji. Kita mulai kebahagiaan kita bertiga dengan adik bayi" Rony berkali kali mencium pucuk kepala Salsa

Dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang