Saat Salsa terbangun dari tidur ia berjalan keluar dari kamar untuk mencari keberadaan suaminya. Saat melihat di ruang santai ternyata Rony sedang asik bermain game bahkan ia tidak mengetahui jika Salsa berada di belakangannya.
"Sayang laper" ucap Salsa yang membuat Rony terkejut
"Kalo mau ngomong itu kesini jangan ngagetin. Mana rumah gede cuma tinggal berdua lagi" Rony menoleh ke arah Salsa berdiri saat ini
"Kamu sih ga tau aku disini dari tadi"
"Eh ini dari siapa Ron" ucap Salsa yang kini duduk di meja makan menyambar donat coklat yang ada di meja"Dari mama buat bumil katanya" Rony melanjutkan untuk bermain game
"Mama dari sini atau mama tidur sini" Salsa yang baru bangun merasa bingung
"Tadi habis opening mama kesini mampir mau lihat keadaan kamu tapi kamu masih tidur jadi belum sempet masuk kamar" jawab Rony
"Ya kenapa aku nggak dibangunin aja si kan bisa" cerocos Salsa dengan mulut yang masih mengunyah donat
"Yaudah sih bumil ngapa harus emosi, habisin pelan pelan nggak akan aku ambil juga" ledek Rony
"Ya kan nggak enak sama mama ih kamu tuh ga tau ya rasanya jadi menantu gimana kalo sama mertua" Salsa sedikit kesal dengan jawaban suaminya
"Marah-marah mulu" Rony menghampiri istrinya dan memeluknya.
Mengelus punggung wanitanya dengan lembut agar kemarahan yang ada di istrinya cepat reda."Liat baju kamu jadi kena coklat" ucap Salsa menjauhkan wajahnya dari dekapan Rony
"Iya kamu makannya belepotan" Rony membersihkan mulut istrinya yang penuh coklat
"Besok kalau kontrol kita cek juga ya mami boleh nggak adik bayi makan coklat terus, kasihan kalau dikasih manis terus" ucap Rony menyodorkan air minum pada Salsa"Yang penting makanan bisa masuk Ron, nggak gampang ibu hamil buat makan" ucap Salsa kembali
"Iya sayang aku tau tapi kita harus jaga bareng-bareng ya biar adik bayi sehat" Rony yang kini tengah duduk di hadapan Salsa terus meneliti wajah istrinya.
——
Lima hari telah berlalu kini mereka bersiap untuk kembali ke Jakarta. Bukan Rony yang minta melainkan Salsa, bahkan tiga hari yang lalu ia pun sudah ingin cepat kembali ke Jakarta. Tidak ada yang tau alasannya namun dirinya lebih nyaman jika di apartemen.Sampai di apartemen Salsa mengeluarkan semua baju kotor yang mereka bawa kembali dari Bandung. Membersihkan apartemen serta menyiapkan makan untuk suaminya.
Kehamilannya tidak menyurutkan semangat Salsa saat ini entahlah sebulan kedepan.
Kadang lemas namun setelah rebahan atau tidur dia sudah kembali segar lagi. Mual pun sangat jarang namun kadang sesekali kalau ada bau yang tiba-tiba asing baginya.Untuk ngidam dia pun tidak paham apakah itu ngidam atau keinginannya semata. Pasalnya ia selalu ingin tiba-tiba makan es krim, buah, atau makanan ringan tapi jika tidak tersedia atau tidak adapun ia bisa mengerti.
"Adik cepat besar ya mami pengen elus perut buncit mami" ucap Salsa mengusap perutnya
"Ca kita minta mbak buat bantu-bantu disini ya" ucap Rony yang tiba-tiba mendatangi Salsa saat menjemur pakaian yang sudah setengah kering itu
"Apart kita kecil Rony jadi nggak perlu lah dibantu mbak" jawab Salsa
"Ya nggak harus yang gimana cuma bantu kamu masak,cuci baju ngerjain apa gitu biar kamu bisa istirahat. Nanti kalo udah kelar ya balik pulang nggak harus tidur sini" Rony menjelaskan pada Salsa
"Karena jujur aku nggak selalu bisa bantu kamu sayang" lanjut Rony
