18

3.7K 209 3
                                    

Pagi ini Salsa ijin datang terlambat karena matanya yang masih bengkak.
Sampai di kantor ia langsung duduk di mejanya seperti tanpa ada masalah apapun dengan Rony.

"Pak ini dokumen proyek kemarin, bisa ditandatangani disini dua kali" ucapnya sembari berdiri di depan meja Rony

"Sa,sorry" ucapan itu keluar dari mulut Rony

"Saya harap kita profesional sebagai atasan dan bawahan" Rony hanya mengangguk

Setiap hari Salsa terus mencoba menghindar dari Rony jika bukan masalah pekerjaan. Hari ini tiba tiba Laras datang tanpa sepengetahuan Rony. Ia datang langsung masuk ke ruangan karena semua orang kantor tau bahwa Laras adalah tunangan Rony jadi langsung dipersilakan ke ruangannya.

"Selamat siang sayang" seketika Salsa dan Rony mengangkat kepala untuk melihat siapa yang tengah masuk ke ruang itu.

Laras berjalan menuju meja Rony disambut oleh pria itu dengan pelukan singkat. Salsa yang melihat adegan itu langsung mengalihkan pandangan ke laptop.
"Sayang udah siap belum katanya mau makan siang" ucap Laras mengingatkan Rony akan janjinya. Rony melirik ke arah Salsa yang masih berkutat dengan laptopnya

"Sal kita keluar dulu ya" ucap Laras yang hanya mendapat anggukan dan senyuman dari Salsa.

Hatinya memanas namun ia mencoba biasa saja karena menurutnya Rony sudah bukan yang ia inginkan lagi saat ini.
Setelah Rony dan Laras pergi ada yang membuka pintu Salsa pikir ada yang mau di ambil lagi oleh Rony, setelah ia mengangkat kepala untuk melihat ternyata Paul yang datang

"Sa makan siang yuk" Paul masuk ke ruangan untuk mengajak Salsa makan siang

"Yaudah ayo" Salsa beranjak dan membawa tasnya

"Kamu baik baik aja kan Sa?" tanya Paul saat mereka sudah duduk di kantin kantor

"Konteks nya kemana nih pak" Salsa tersenyum manis menanggapinya namun Paul tidak melanjutkan perkataannya karena ia tau Salsa tidak akan pernah baik baik saja meskipun Salsa belum tau jika Paul mengetahui hubungannya dulu dengan Rony.

Setelah makan siang Paul dan Salsa kembali ke ruangan mereka masing masing karena masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.
"Pak nanti saya ke ruangan bapak ya mau minta tanda tangan" ucap Salsa sebelum Paul masuk ke ruangannya

"Oke nanti dateng aja" Paul pergi dengan senyum lekat di bibirnya

Sampai di ruangan ternyata Rony sudah duduk di mejanya bahkan tidak biasanya ia kembali secepat ini dari makan siang.
"Habis makan dimana Sa" pertanyaan Rony sebelum Salsa duduk di mejanya

"Kantin" jawabnya singkat sembari mengambil berkas lalu beranjak akan keluar lagi

"Mau kemana?" Rony menatap tajam sedangkan Salsa hanya mengangkat map berkas yang ada di tangannya untuk menunjukkan bahwa dia ingin meminta tanda tangan. Rony yang sudah paham pun membiarkan Salsa pergi.

Setelah minta tanda tangan Salsa malah keasikan ngobrol dengan Paul tanpa sadar Rony pun menyusul.

"Wedede asik bener nih diliat liat" Rony yang tiba tiba membuka pintu mengagetkan mereka berdua, Salsa yang tadinya tertawa pun langsung diam.

"Gue ganggu banget nih keliatannya" Rony menyindir sahabatnya yang kini semakin dekat dengan Salsa

"Iyalahh orang sama lo garing gapernah diajak becanda yakan Sa" Paul mengejek sahabatnya yang masih di ambang pintu sedangkan Salsa hanya menunduk tidak bersuara

"Ohhh yaa, udah cerita apa aja nih tadi. Bos lo galak sa? gasuka becanda? Iya?" Rony pengambil kursi yang ada di dekat Paul. Ia duduk di samping Salsa dan menghadap ke gadis itu.

Dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang