Tiga puluh

155 6 0
                                    

Meski luka tertancap cukup dalam, namun melihat mu bahagia tak akan membuat ku sedih terlalu dalam
-Rasyana-

~~~

Tak sia-sia harus menempuh waktu satu jam untuk sampai di tempat ini. Karena meski cukup ramai, mereka mendapatkan semburat senja yang mulai bermunculan

"Kamu tau dari mana tempat sebagus ini?" Tanya Rasyana tanpa mengalihkan pandangan dari pemandangan danau di depannya ini

"Tau dari Instagram. Baru semalem liat orang yang buat konten di sini" Ucap Sauqy yang juga tak mengalihkan pandangannya dari danau di depannya

"Aku kira kamu pernah bawa perempuan selain aku" Perkataan itu membuat Sauqy memalingkan wajahnya guna menatap sang kekasih sembari terkekeh pelan

"Ngga pernah, kamu yang pertama"

Rona merah dengan lancang menghiasi pipi Rasyana. Sauqy yang melihat itu pun tak mengalihkan pandangannya

"Cantik"

"Iya pemandangannya emang cantik"

"Pemandangannya emang cantik. Tapi kamu jauh lebih cantik"

~~~
Cafe Mas Dafa

"Oh jadi ini orangnya yang waktu itu rame di omongin sama pegawai-pegawai yang lain?" Nada godaan Daffa keluarkan ketika Rasyana menghampirinya ditemani seorang pemuda

"Hehe, ya gitu deh mas"

"Izin ya mas, panggungnya di isi sama dua orang. Tenang aja yang ini ngga udah dapet bayaran. Suka rela katanya" Lanjut Rasyana

Merasa sudah bisa angkat bicara, Sauqy pun menyalami terlebih dalu Mas Daffa

"Sauqy mas, pacarnya Rasyana"

Mendengar nada penengas itu, Daffa terkekeh pelan "Tenang aja. Rasya belum cerita ya, kalo saya ini udah punya istri"

Sauqy hanya mampu meringis malu, sebab perawakan dari bos kekasihnya ini sangat terlihat masih bujangan

"Nanti kalo kalian mau pesen, ngga usah bayar ya. Enjoy yaa" Setelah menepuk pelan bahu Sauqy sebanyak dua kali, Mas Daffa pun pamit untuk kembali ke ruang kerjanya

Seperti biasa, di pertengahan list lagu yang akan di nyanyikan, ada jeda untuk menyapa kembali para pengunjung

"Ya mba yang disana, silahkan barangkali ingin berbagi sedikit ceritanya" Ucap Rasyana ketika melihat unjukan tangan dari perempuan yang ada di depan panggung ini

"Halo mas, Halo mba. Ini gue yang waktu itu nanya lo berdua itu pacaran apa ngga"

"Gue liat-liat kalian keliatan beda, udah pacaran ya kali ini?" Lanjut mba-mba tersebut menggoda Rasyana dan Sauqy

Rengkuhan pada pinggang Rasyana serta jarak mereka berdua yang semakin dekat sudah memberikan jawabannya

Sorakan "Cie" dari pengunjung membuat Rasyana ingin hilang saja dari permukaan bumi ini

"Ini Sauqy benerang ngga malu?" - Batin Rasyana ketika melihat senyum yang terpatri di wajah pemuda itu

Sorakan godaan itu terhenti ketika mendengar pecahan beberapa gelas yang sedang di bawakan pelayan itu tersenggol oleh seorang pria yang sepertinya sedang terburu-buru untuk bergegas pergi dari cafe ini

"Bang kenzo?" Tanyanya dalam hati

Mas Daffa yang memang sedang duduk dengan pria itu pun, akhirnya angkat bicara kepada pegawainya

"Kamu bikin ulang aja. Ini saya yang ganti"

"Mohon maaf semuanya bila terganggu. Silahkan di nikmati kembali hidangan serta hiburannya" Lanjutnya sembari menatap pengunjung yang ada

Setelah melihat sekelilingnya sudah normal, ia pun mendudukan dirinya kembali. Menatap tak habis pikir pada bangku yang sudah tidak ada penghuninya itu

"Kenapa dia? Seburu-burunya pasti minta maaf dulu"

Rumah, apa itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang