Dua satu

156 7 0
                                    

Ntah rona merah yang sudah berapa kali muncul hanya karena pemuda itu, ia hanya berharap bahwa apa yang diucapnya itu sebuah kesungguhan.
-Rasyana-

~~~

"Sorry ya nunggu lama" Ujar Rasyana seraya melangkahkan kakinya mendekat ke arah Sauqy yang sedang duduk santai di gazebo belakang rumahnya

Melihat Rasyana yang kian semakin dekat membuat Sauqy langsung mematikan rokoknya.

"Santai lagian belakang rumah lo enak untuk dipandang apalagi ditemenin sama segelas kopi"

"Ya udah karena lo udah nungguin gue, gue bakal nungguin lo balik buat ngabisin itu kopi" Ucap Rasyana mendudukan dirinya di samping Sauqy

Tak terlalu dekat dan masih ada jarak.

Mendengar ucapan Rasyaba membuat Sauqy melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Emang masih cukup waktu?" Tanya Sauqy

"Cukup kok"

Hending menyelimuti mereka untuk beberapa saat. Sampai di tegukan terakhir Sauqy untuk meminum kopi akhirnya ia angkat bicara.

"Besok lo free? mau ke dufan nggak?"

~~~

"Tumben banget lo ke sini" Ucap Mas Daffa menundukkan dirinya dengan tak santai di depan pria yang sedang fokus terhadap ipadnya

"Di depan pintu nggak ada larangannya untuk gue masuk ke sini" Jawabnya tanpa mengalihkan tatapannya dari ipad

Merasa dirinya akan dikacangin akhirnya ia pergi dari meja tersebut untuk menuju kasir.

"Lo merhatiin orang itu nggak sin? Baru datang apa dari tadi dia?" Tanya Mas Daffa berbisik.

Karena sungguh iya sangat penasaran sebab sepupunya itu sama sekali tak pernah mau datang ke cafe nya.

Sindy yang nyatanya memang sedang sibuk pun hanya melirik seseorang yang dimaksud bosnya itu.

"Dari pagi dia mas mana maunya pesenan dia dianter sama Rasyana lagi"

~~~

"Selamat malam semuanya. Kali ini di malam yang cukup mendung, saya ditemeni oleh teman saya akan menghibur kalian semua. Meski hanya beberapa lagu yang akan dibawakan bersama teman saya, namun kita berharap dapat mengobati segala rasa yang sedang dirasakan oleh kalian. Selamat menikmati" Ucap Rasyana menyapa para pengunjung sebelum bernyanyi

Malam ini dengan inisiatif Sauqy, ia secara sukarela membantu serta menenmani Rasyana untuk menghibur para pengunjung.

Sebenarnya terjadi beberapa sanggahan dari Rasyana, sebab Rasyana merasa tak enak meski dilubuk hatinya ia sangat menantikan hal ini.

Dilagu kegita menuju empat, ada jeda bagi mereka untuk menyapa kembali pengunjung.

"Ka, random question dong. Kalian pacaran ya?" Tanya salah satu pengunjung

Rasyana yang mendengar itu sontak tertawa kecil "Memangnya bisa diliat ya kalo kami ini pacaran apa ngga?"

"Chemistry nya ka. Apalagi ngeliat tatapan kalian" Ucap pengunjung lainnya

Tanpa menjawab pernyataan tersebut, Rasyana kembali melontarkan sebuah pertanyaan kepara para pengunjung.

"Disini ada yang lagi pdkt? Atau berada dihubungan tanpa status? Saya doain kalian diberi kepastian secepatnya. Sebab digantung itu sungguh tidak enak"

Demi Apapun, Rasyana tak berani menatap pemuda disampingnya. Mari beri tepuk tangan atas keberanian yang Rasyana lakukan.

Dan, kegugupan kembali menyelimuti Rasyana ketika mendengar penuturan yang disampaikan oleh pemuda itu.

"Doain ya semuanya. Ini lagi proses menuju kesana kok"

Rumah, apa itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang