Empat tiga

176 5 0
                                        

Hal-hal yang perlu di sabarkan, perlu sekali-kali di tegaskan
-Rasyana-

~~~

Bebannya mulai terangkat satu persatu ketika mendapat pemberitahuan bahwa dirinya berhasil mendapatkan beasiswa itu, dan juga papah nya pun sudah tak berada di rumah sakit sebab mamanya memberi keputusan bahwa akan dirawat di rumahnya saja ketika dokter memberitahu bahwa kondisi papanya itu mulai membaik

Beberapa bulan lagi pun siswa maupun siswi kelas dua belas akan melaksanakan ujian terakhir.

Dan jika kalian ingin tau hubungannya dengan Sauqy, ia rasa hubungan dari kita berdua masih tak baik-baik saja

Rasyana ingin sekali bertemu lagi lelaki itu untuk memutuskan hubungan yang sudah tak jelas ini, tetapi Sauqy selalu saja menghindari hingga akhirnya membuat Rasyana juga terlaly malas untuk mengawali nya

"Gimana sama lomba mu sayang?" Ucap ang papah yang memecahkan keheningan di ruang makan

"Belum ada pengumuman sih, tapi yang namanya Clara mah gak usah diragukan lagi" Jawabnya dengan agak sombong

Hanya Rasyana yang tak tertawa ketika yang lainnya tertawa karena mendengar ucapan sombong Clara tadi

"Papa sedih deh jadinya ngga bisa meluk-meluk kamu lagi"

Mendengar nada sedih itu membuat Clara beranjak dari kursinya dan menuju sang papah yang menggunakan kursi roda setelah keluar dari rumah sakit

"It's okay pah, kan bisa Clara yang meluk papah. Papah juga ngga usah banyak gerak dulu, fokus aja sama terapi biar cepet sembuh deh"

Jujur Rasyana ingin sekali mengumpat ketika Clara mengucapkan itu. Papanya lagi masih bisa-bisanya terharu mendengar perkataan orang yang faktanya hanya menjenguk dirinya di rumah sakit cuma sekali

"Maad juga ya karena bikin kamu jadinya kerja"

"Papah udah ah maaf-maafannya, Clara ngerti kok sama kondisi kita yang sekarang. Clara nggak ada tekanan buat menjalani ini semua. Jadi model kan emang fashion aku, uang dari lomba-lomba yang aku menang inipun juga cukup buat kebutuhan aku" Jawab Clara setelah selesai menelan makanan ya

"Alah ya iya cukup. Disuruh bantu buat patungan rumah sakit aja ngga mau"

Akibat celetukannya tadi Rasyana di hadiahi lirikan tajam dari papahnya. Namun ya tetap saja Rasyana tak peduli dengan itu

Tanpa meladeni ucapan Rasyana, Clara pun kembali berujar "Eh btw pah, kemarin pas aku lomba ada satu juri yang ganteng tau, aku sempet salah fokus waktu kemarin"

"Oh iya? Kamu ada fotonya? Papah mau lihat dong"

Mendengar itu Clara menyerahkan handphonenya yang menampilkan sebuah foto pria berkemeja biru muda

"Tapi dia cuek gitu, Aku udah ngajak kenalan tapi kelihatannya kayak ogah banget" Adu Clara dengan nada sedih

"Baru mau papa bilang kalau lelaki ini kelihatannya kayak yang beribawa, tapi ngga jadi deh soalnya bikin putri papah jadi sedih gini"

"Coba dong mama mau lihat"

Mata Rasyana melihat sekilas ketika mamahnya itu menerima handphone dari papahnya

"Abang kenzo"-Batin Rasyana

"Apa jangan-jangan?"-Lanjut batin Rasyana menerka-nerka

~~~

"Kamu lagi mau eskrim ngga?" Tanyanya pada sang kekasih

"Kok tiba-tiba nawarin? Kamu kesambet kah?"

Dirinya tak menjawab pertanyaan itu namun kekasihnya itu paham atas lirikannya sebagai jawaban atas pertanyaan tadi

"Raservasi aja deh, aku ngga mood kalau makan di mobil"

"Tapi kita makan dulu ya" Lanjut kekasihnya itu

Setelah mengisi perut mereka pun melanjutkan perjalanannya ke sebuah hotel pinggir pantai

"Rencana kamu mau dilakuin kapan?"

"Pengennya sih secepatnya ya, tapi kayaknya bukan hal yang tepat kalau misalkan di laksanainnya sekarang" Jawab kekasihnya itu

"Kamu kayaknya perlu siapin diri aja deh, biar ngga perlu repot kalo misalkan aku ngelakuin rencana itu dadakan" Lanjut kekasihnya itu

"Aku sih selalu siap apapun untuk rencana itu"

Kekasihnya itu tertawa ketika mendengar apa yang diucapkan dirinya, sambil memukul pelan bahunya, kekasihnya itu berkata

"Ya iya kan untung di kamu"

Rumah, apa itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang