Sahabat memang slalu membersamai dalam suka maupun duka
-Rasyana-~~~
Sesampainya di Indonesia, Clara berlalu pergi menuju apartemen pacarnya sebab ada hal penting yang patut untuk di bicarakan. Hal yang membuat liburannya harus terpaksa berhenti. Clara juga berusaha mengatur emosi selama perjalanannya menuju apartemen pacarnya itu
Tanpa perlu mengetuk pintu atau menunggu pintu terbuka, Clara dengan rasa emosi yang masih ada pun memencet beberapa angka yang menjadi akses untuk masuk
Sepi dan hening itu yang terasa ketika Clara melihat keadaan sekitar. Tanpa menunggu lama, ia mulai melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan dengan pintu yang tertutup rapat
Dan benar saja, pemuda yang ia cari ada di dalam ruangan itu. Melihat pemuda itu yang tertidur pulas, membuat amarah Clara makin menjadi-jadi. Sebab bisa-bisanya tenang bahkan tertidur dengan pulas sedangkan dirinya sedang menahan amarah
Pemuda yang sedang tertidur pun terusik ketika merasakan sakit dari pukukan yang ntah di berikan oleh siapa. Matanya berkedip untuk beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang ada. Bukannya marah setelah mengetahui siapa yang memukulinya, ia malah memberikan senyum sinisnya. Tangannya dengan mudah menangkap tangan-tangan nakal yang memukulinya lalu menariknya dengan satu tarikan hingga membuat Clara tertidur di sampingnya
"Senang liburannya?" Tanya pemuda itu dengan nada seraknya
Clara yang berada di pelukan pemuda itu melototkan matanya, karena sudah tak bisa memukul pemuda itu. Dengan segala ide yang terlintas, Clara dengan mudahnya menggigit keras pada dada yang terpampang nyata di depannya, hingga mampu membuat pemuda itu sedikit merintih
"Gimana mau seneng?! Gue di sana dapat kabar bahwa rencana yang kita udah rencanain baik-baik berubah gitu aja tanpa sepengetahuan gue"
"Atau jangan-jangan tanpa sepengetahuan gue, lo emang udah jatuh hati sama itu perempuan qy?"
Pemuda itu hanya terkekeh pelan ketika mendengar rentetan perkataan dengan nada emosi yang terselip. Karena merasa gemas dengan raut yang di tampilkan oleh kekasihnya, ia pun mengecup gemas bibir kekasihnya
"Tenang ok? Aku minta maaf kalo misalkan ngga kasih tau kamu dulu. Tapi, percaya sama aku. Aku ada rencana yang lebih bagus"
"Apakah anda bisa di percaya wahai tuan Sauqy yang terhormat?" Tanya Clara dengan nada serius
"Percaya aku" Jawab Sauqy memberikan sebuah ketenangan dengan sebuah pelukan
Tanpa Clara tau, ada senyum misterius yang di tampilkan oleh Sauqy selama pelukan itu berlangsung
~~~
Ujian nasional tiga hari lagi akan di laksanakan berdasarkan apa yang ia dengar saat ini. Sebuah pengumuman dari kepala sekolah kepada siswa maupun siswi kelas tiga yang sedang berkumpul di aula
Meskipun keadaan aula cukup penuh oleh warga kelas dua belas, namun suara bising tak terdengar disana. Warga kelas dua belas cukup menyimak dengan baik apa yang di sampaikan
"Jadi anak-anak harap dipersiapkan lagi belajarnya. Supaya-"
Amel sedari tadi sudah tak fokus mendengarkan apa yang di sampaikan, sebab fokusnya terahlikan pada pemuda yang sebenarnya sangat ingin ia pukul
Sauqy yang merasa dapat tatapan tajam pun menatal balik tatapan yang Amel layangkan untuknya. "Sudah tau heh"-Batin Sauqy sembari menampilkan senyum remehny
Tangannya mengambil ponsel yang berada di sakunya lalu mengetikan sebuah pesan pada sesorang yang sepertinya ketika membaca isinya akan semakin marah pada dirinya
Getaran di sakunya Amel rasakan membuat Amel mau tak mau mengalihkan tatapan tajamnya pada sebuah pesan yang membuat emosinya semakin meningkat. Sebuah pesan yang berisikan sapaan menggoda membuat Amel tanpa sadar meremas ponselnya
Rasyana yang tanpa sengaja melihat itu dengan refleks memegang tangan sahabatnya. Mencoba bertanya tentang keadaan yang sedang Amel rasakan
"Nggapapa" Jawab Amel berbohong sebab tak mau membuat Rasyana khawatir terhadapnya
"Beneran? Kalo ada sesuatu hal yang ganggu pikiran lo, coba di bicarain sama gue"
"Loh emang beneran gue nggapapa ko" Ucap Amel dengan nada cerianya yang kemudian kembali memfokuskan dirinya pada pengumuman yang masih di bicarakan oleh kepala sekolahnya itu
~~~
"Wih ada apa nih lo mau ketemu gue?" Ucap Sauqy pada perempuan yang sedari tadi menunggunya
Tadi perempuan itu mengirimnya pesan bahwa ingin ketemu dirinya di taman belakang ketika jam pulang.
Amel yang merasa jengah pada pria itu pun berdiri, lalu dengan gampangnya melayangkan satu tamparan pada pipi kiri pemuda itu
"Ini buat lo yang tadi dengan lancangnya godain gue"
Lalu tanpa memberi jeda, Amel melayangkan lagi pukulan yang cukup membuat pemuda itu meringis kesakitan
"Ini buat lo yang udah nyakitin sahabat gue"
Kembali tak memberi jeda, Amel layangkan lagi tendangan yang membuat Sauqy mundur beberapa langkah
"Ini buat lo yang udah ngerusak sahabat gue"
Sebenarnya itu cukup membuat Sauqy merasakan sakit, cuma ya lagi-lagi pemuda itu bisa menyembunyikannya. Di tampilkannya senyum remehnya lalu berujar
"Ko marah gitu sih cantik? Sahabat lo aja ngga marah-marah ke gue"
Emosi yang sedari tadi berusaha Amel redam pun akhirnya membuncah lagi, Ia kembali melayangkan beberapa pukulan tanpa jeda hingga Sauqy pun akhirnya terjatuh
Melihat Sauqy yang sepertinya tak bisa bangun untuk beberapa saat pun membuat Amel mendekat ke arah pemuda itu
"Kalo sampe lo berbuat hal buruk sama sahabat gue lagi, gue pastiin lo akan lebih parah dari ini" Ucapnya mencengkram rahang Sauqy cukup keras

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah, apa itu?
Fiksi RemajaBagi sebagian orang, pulang ke sebuah "rumah" adalah tujuan ketika sudah capek dari segala hal. Disambut hangat, adalah sebuah mimpi yang ia inginkan ketika usianya makin beranjak dewasa. Ntah salah apa yang ia perbuat, hingga rasanya ia berfikir ba...