Empat satu

130 3 0
                                    

Mendapatkan respon baik, belum tentu kamu akan terus-terusan dapat hal baik itu
-Rasyana-


~~~

"Lo ngga senang ya gue ajak ke sini?" Ucap Kenzo angkat bicara ketika melihat raut wajah Rasyana yang tak mengeluarkan senyumnya sama sekali

"Senang bang. Seneng banget malah" Jawab Rasyana sembari menampilkan senyum paksanya

Sebenarnya Kenzo juga menyadari bahwa perempuan disampingnya ini tengah berbohong

"Ya udah kalau gitu, kita beli topi dulu ngga sih? soalnya cuacanya lumayan terik"

Setelah mendapatkan persetujuan, Kenzo menggenggam Rasyanq lalu menuntunnya menuju sebuah toko dengan tulisan oleh-oleh zoo

"Lucu nih kayak kamu" Ucap Kenzo sembari memperlihatkan sebuah topi dengan boneka panda di atasnya

"Iya lucu ki"

Setelah Rasyana melontarkan pernyataan itu suasana menjadi hening. Dengan perlahan Kenzo pun kembali menaruh topi itu, sedangkan yang rasyana lakukan ialah merutuki mulutnya sendiri

"Bang sori ye"

"Kamu ambil yang mana sya? Nih gue udah dapet si topinya" ucap Kenzo yang mengambil asal topi untuk dirinya sendiri

~~~

"Mama ngapain ambil uang bilang aku tanpa seizin aku?" Tanya Rasyana dengan nada yang serius

"Bisa-bisanya lo nuduh mamah! Ada bukti ngga lo?" Ucap Clara dengan nada yang tak santai

"Gue ada naruh cctv di kamar gue"

Clara yang sedang menyantap makanannya pun tersedal ketika mendengar penuturan dari Rasyana

"Iya tadi mamah ngambil uang yang ada di laci kamu, mamah gunain uang itu buat tambah-tambah keperluan rumah"

"Bisa izin dulu kan ke Rasyana!"

"Ya bisa, tapi mamah udah tahu jawabannya kalau misalkan kamu juga nggak bakal mau. Lagiannya udah deh orang cuma lima juta ini"

"Oh iya papa katanya kangen sama kamu. Kelar pulang sekolah kamu jenguk papa ya" lanjut sang mamah mengalihkan pandangannya guna menatap Clara yang masih menyantap makanannya

"Gak bisa aku udah pemotretan"

"Loh sejak kapan kamu jadi model?"

"Sejak mama yang mulai ngurangin uang jajan aku"

"Ya udah kalau gitu abis pemotretan ke rumah sakitnya ya"

"Ngga bisa juga. Clara udah di janji sama pacar Clara"

"Bisa-bisanya orang tua ngga dijadiin prioritas" ucap Rasyana akhirnya angkat bicara

"Pacar emang bisa ngasih apa?" lanjut Rasyana dengan nada sinis

Dentingan sendok yang cukup keras karena terbentur dengan piring pun clara kerahkan sebagai pelampiasan amarahnya, tanpa menjawab pertanyaan itu dirinya memutuskan untuk bergegas pergi dari ruang makan

"Pergi deh lo anak pungut"

Clara yang sudah hampir meninggalkan ruang makan membalikkan badannya kembali ketika mendengar perkataan dari Rasyana tadi

"Maksud lo apa?" Tanya clara dengan nada lantang

"Lo.anak.pungut"

"Anjing yang lo" Ujar clara menampar Rasyana dengan cukup keras

"Gue bicara fakta ya bangsat! Lo harusnya ngga berhak marah" Ujar Rasyana yang juga menarik rambut Clara dengan keras sebagai balasan tamparan tadi

Dirasa kondisi yang sudah semakin runyam sang mamah pun akhirnya memisahkan mereka dengan sekuat tenaga. Karena terlalu kuat memisahkan hingga tanpa sadar membuat salah satu putrinya jatuh terbentur mengenai kaki kursi

"Ssh au au" ucap clara memegang belakang kepalanya yang terasa cukup sakit

"Sayang..sayang..maafin mama ya"

Tepisan Clara berikan sebagai respons sang mamah yang ingin membantunya

"Ah anjing lah" Umpat clara berlalu pergi

"Yang sopan woi sama lebih tua" ujar Rasyana berteriak

"Diam kamu"

Mendengar nada tegas berupa peringatan yang di layangkan oleh mamahnya itu Rasyana pun hanya mampu memutar bola matanya dengan malas. Karena terlalu malas menanggapi akhirnya Rasyana memutuskan untuk berlalu pergi juga

Rumah, apa itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang