Dua tujuh

160 4 0
                                    

Kecurigaan pada siapa yang pantas ia berikan?
-Rasyana-

~~~

"Ck anjing ya lo" Umpatnya sebelum akhirnya melangkahkan kakinya mendekat, membuka laci tersebut dengan akses sidik jarinya

Matanya menatap tak percaya, sejak kapan benda-benda ini ada di lacinya?

"Tuh kan! ada gelang aku yang ilang" Seru Clara menyingkirkan Rasyana guna melihat gelangnya yang ada di laci tersebut

Mata Clara kemudian tak sengaja menatap sebuah kalung dan jam tangan yang ia kenal siapa pemilik barang ini

"Ih, ini kalung mamah bukan si?"

"Ini juga jam tangan papah bukan si?"

Melihat apa yang di pegang putrinya, membuat kedua orang tua tersebut melangkahkan kakinya. Lagi-lagi menatap tak percaya kepada perempuan yang sedari tadi diam

"Bener-bener anak ngga tau di untung kamu!" Tamparan dengan nada menggebu membuat kepala Rasyana menoleh ke samping kirinya

Tamparan yang menyebabkan rasa sakit, sebab sudut bibirnya sedikit terluka

"Anak? Jadi kalian masih nganggep gue anak?" Tanya Rasyana

Mendengar nada sinis yang terselip di perkataan anaknya itu, membuat emosi yang sedari tadi di tahan akhirnya membuncah juga. Mendekat ke arah anaknya itu lalu menarik paksa pergelangan tangannya dan menyeretnya menuju kamar mandi.

Matanya langsung tertuju pada bathup yang penuh dengan air. Dirinya melepas genggaman itu dengan cara mendorong Rasyana hingga kepala Rasyana itu terbentur di permukaan lantai. Ia ikut menjongkokan dirinya di samping Rasyana lalu mulai melampiaskan emosinya dengan cara mendorong kepala Rasyana untuk masuk ke dalam air itu.

Rasa emosinya tak kunjung selesai sebab sudah berapa kali ia melakukan hal tersebut dalam kurun waktu yang tak sebentar, tetapi Rasyana tak meminta ampun dan tak ada tangisan yang ia dengar.

~~~

"Jadi, mau kemana kah kita?" Tanya Rasyana menampilkan senyum antusiasnya

"Nih coba kamu baca ini" Ucap Sauqy sembari memberikan sebuah kertas ke arah Rasyana

Setelag membaca rentetan kalimat yang bisa di bilang itu adalah sebuah list, Rasyana pun menolehkan kepalanya ke pemuda di sampingnya yang sedabg fokus menyetir

"Lo kalo kayak gini sih keliatan banget kalo misalkan lo yang ngebet mau jalan sama gue sih"

Nada godaan terdengar pada rentetan kata yang Rasyana ucapkan itu. Sauqy yang mendengar itu hanya mampu mengeluarkan tawanya sembari mengacak-acak pelan puncak kepala Rasyaba

"Loh emangnya ada ya yang ngga mau jalan sama perempuan manis ini?"

Lagu-lagu hivi menemani perjalanan mereka menuju tempat pertama yang akan di kunjungi yaitu kebun binatang.

Perjalanan bertambah seru sebab beberapa candaan juga sempat di lontarkan oleh mereka berdua.

~~~
Kebun binatang

Aksesoris lucu menghiasi kepala mereka. Dengan topi harimau untuk Sauqy dan topi panda untuk Rasyana.

Sebelum mengelilingi kebun binatang, mereka memang memutuskan untuk membeli kedua topi lucu itu untuk menemani perjalanan mereka mengelilingi kebun binatang.

Dengan rangkulan yang di berikan Sauqy kepada Rasyana, mereka pun memulai perjalanannya mengelilingi kebun binatang ini.

"Kamu mau foto sama ular juga ngga?" Tanya Sauqy sembari menunjukan ular yang lagi melingkar kepadanya

Tenang.. Tenang.. Karena ini merupakan salah satu hiburan yang di sediakan.

"Gue sih maunya foto sama buaya. Tapi buayanya lagi megang ular" Ucap Rasyana tersenyum menjengkelkan

"Mas tolong fotoin kita berdua dong. Tapi cewe saya jangan dikasih ular" Pinta Sauqy kepada petugas yang ada sembari memberikan handphonenya

"Sini foto dulu. Foto sama ular dan buaya"

Rumah, apa itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang