Kapan bahagia bisa tercipta tanpa campur tangan manusia?
-Rasyana-
~~~Sembari jalan menuju depan perumahannya untuk menunggu jemputan Amel dan abangnya, Tangannya itu tak melepas sama sekali handphone sebab ingin mengabari sang kekasih
"Have fun ya ❤"
"Shap bos"
"Kabarin aku kalo ada apa-apa"
"Aku siangan mau pergi sama adikku ya""Adik mu udah pulang?"
"Udah. Kapan-kapan aku kenalin ya"
"Okee, ditunggu. Have fun juga ya kamu"
"Oke sayang❤❤"
Ingin kembali membalas pelas tersebut namun Rasyana sudah tergelonjak kaget karena suara klakson mobil yang ntah sejak kapan sudah ada di depannya.
Untung saja handphonenya itu tak jatuh
"Ye senyum-senyum mulu lo" Ucap Amel berdecih sinis
"Masuk aja sya, ngga usah ladenin bocah ini" Ucap bang Kenzo
Rasyana pun akhirnya memasukkan dirinya untuk duduk di kursi belakang yang kosong. Sebab Amel menemani abangnya yang ada di balik kemudi
Perjalanan menuju tempat yang akan di datangi terasa seru karena di selingi obrolan ringan yang menyenangkan serta berkaraoke tak jelas
"Ini tempat outbon yang lo mau itu masih lama bang?" Tanya Rasyana ketika merasa tak sampai-sampai ke tempat tujuan
"Iya lama banget anjir. Udah sejam kaga nyampe-nyampe"
"Bentar lagi, ada kali kayaknya dua jam lagi" Ucap bang Kenzo yang di hadiahi pukulan keras dari adiknya itu
"Ehm-bang, lo waktu itu di cafe kenapa buru-buru banget bang?" Sebenarnya Rasyana ingin bertanya hal ini sejak tadi
Kenzo yang mendapat pertanyaan itu hanya mampu menggarukkan belakang kepala sembari menatap Rasyana melalui kaca di tengah mobil
"Loh emang lo ketemu di cafe mana sya?" Tanya Amel menolehkan kepalanya ke belakang
"Di cafe Mas Daffa, waktu gue lagi ditemenin nyanyi sama si Sauqy"
"Lo tau? Suasana lagi rame langsung senyap karena abang lo itu nyenggol pelayan yang lagi bawa pesenan. Mana abang lo langsung kabur lagi" Ujar Rasyana menjelaskan kejadian waktu itu
"Cewe gue waktu itu nelpon gue sya, katanya dia abis nabrak orang" Kilah Kenzo kembali menatap Rasyana dari cermin yang ada di tengah itu
Satu... Dua... Tiga...
Tiga detik mampu kedua bola mata itu saling menatap, sebelum akhirnya Kenzo kembali memfokuskan pandangannya ke jalanan
"Kayaknya yang gue tau, lo sekarang lagi jomblo sih bang" Ujar Amel memicingkan matanya menatap abangnya itu
~~~
"Ih inikan jam tangan yang aku mau" Ucap wanita itu dengan mata berbinar menatap sebuah jam tangan model yang elegan
"Aku slalu tau apa yang lagi kamu pengen" Pandangan tulus itu terpancar ketika melihat wanitanya tersenyum bahagia
"Cantik ngga?" Unjuk wanita itu memperlihatkan lengannya yang sudah terpasang jam itu
"Cantik"
"Jamnya emang cantik"
Mendengar itu membuat wanitanya cemberut, ia yang tak tahan dengan raut itu pun mengacak dengan gemas puncak kepala wanita itu sembari terkekeh pelan
Matanya terfokuskan pada bibir yang masih cemberut itu, ia pun memajukan wajahnya lalu telunjuknya itu memegang dagu wanitanya dan mengangkatnya
Cup
Mendapatkan ciuman dadakan, membuat wanita itu memukul bahu kekasihnya dengan cukup keras
"Jadi ini balasannya setelah aku ngasih jam itu? Ngga ada timbal balik dari kamu kah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah, apa itu?
Teen FictionBagi sebagian orang, pulang ke sebuah "rumah" adalah tujuan ketika sudah capek dari segala hal. Disambut hangat, adalah sebuah mimpi yang ia inginkan ketika usianya makin beranjak dewasa. Ntah salah apa yang ia perbuat, hingga rasanya ia berfikir ba...