Tiga delapan

127 3 0
                                    

Menyamarkan tangis di tengah ribuan rintik hujan adalah kegiatan mengasyikan
-Rasyana-

~~~

Semalam setelah perbincangan, Rasyana pun memberikan uang sebanyak lima puluh juta. Uang tersebut hanya sebagian dari uang jajan yang di berikan orang tuanya yang sudah lama ia kumpulkan. Ia juga tak sebodoh itu untuk memberikan semuanya

Dirinya juga membantu dengan menjual beberapa barang pemberian orang tuanya. Tak menunggu lama sejak ia mempost barang-barang tersebut ke instagramnya, barangnya sudah terjual laku karena mengingat pengikut di instagramnya pun cukup banyak

Masalah beasiswa, masalah ujian sekolah, masalah percintaannya, masalah ekonomi, masalah keluarga, dari banyaknya masalah membuat dia tergoda kembali ingin melukai beberapa spot di tubuhnya. Rupanya potong rambut dan mewarnai rambut tak membuat Rasyana puas untuk melampiaskan amarah yang selama ini di pendam

Di tengah jalannya seorang diri di pinggir jalan dengan suasana malam yang begitu dingin juga rintik-rintik hujan yang mulai menemani Rasyana yang terus melangkah tak tentu arah

Tadi setelah Rasyana selesai dengan pekerjaannya, dirinya memilih untuk berjalan kaki sebentar karena niatnya biar beban yang ada sedikit terangkat bersama angin malam yang dingin

Ketika rintik hujan itu datang, ia sama sekali tak mencari tempat berteduh sebab ia ingin melampiaskan emosinya dengan menangis juga

Di tengah langkanya yang terus berjalan dan lamunan yang semakin menjadi, tubuhnya tiba-tiba merasa di peluk dengan sedikit dorongan hingga menyebabkan dua insan tersebut berguling-guling di rumputan yang ada di pinggir jalan itu

"LO HAMPIR KE TABRAK SYA!" Ucap Kenzo berteriak sembari menatap Rasyana yang berada di bawahnya

Rasyana yang tersadar pun melihat sebuah truk dengan klakson panjang yang masih terdengar di depannya itu.

Walaupun rintik hujan semakin deras namun Kenzo dapat melihat air mata yang jatuh dari sudut mata perempuan itu

"Jangan nangis" Ucapnya sembari menghapus air-air yang ada di wajah rasyana

Mereka belum pergi dari rerumputan itu, tetapi posisi mereka sudah berubah menjadi duduk dan menatap jalanan dengan kepala Rasyana yang bersandar di bahu pria itu

Tak ada obrolan sebab Kenzo pun tak mau angkat bicara. Dirinya memilih menunggu Rasyana untuk bercerita terlebih dahulu

"Harusnya lo ngga usah nolongin gue bang" Walaupun Rasyana menggunakan nada pelan tetapi Kenzo tetap mendengar penuturan itu

"Itu artinya tuhan masih pengen lo hidup sya"

"Gue capek tapi gue ngga pengen mati di tangan sendiri"

"Kalau lo mati gimana sama beasiswa lo? Gimana sama cita-cita lo? Gimana sama sekolah lo? Gimana sama pacar lo? Gimana sama sahabat lo? Gimana sama semua orang yang emang sayang sama lo?"

"Hubungan gue sama pacar gue ngga tau masih bisa di sebut pacaran apa engga karena emang kita lagi renggang"

Setelah mendengar rentetan cerita yang Rasyana ucapkan, hal yang bisa Kenzo katakan kepada perempuan itu hanyalah

"Intinya tuhan ngga akan kasih ujian di luar batas kemampuan umatnya"

~~~

Ujian kedua sudah dilaksanakan oleh pihak sekolah untuk anak-anak kelas dua belas. Kepalanya kembali bergeleng untuk memfokuskan pikirannya pada soal-soal yang ada, sungguh Rasyana sangat tak fokus. Rasyana kembali mengingat perkataan mamahnya ketika berada di ruang makan, meminta bantuannya kembali dengan nada memohon di depan anak perempuan kesayangannya yang santai memakan sarapannya

Bahkan ia tak menyangka bahwa sebuah kalimat "kalau bisa kamu minta bantuan teman-temanmu yang bisa minjemin uang" keluar dari mulut mamahnya itu

Tapi biarkan saja ia tak akan melakukan apa yang mamanya minta itu. Rasyana sedikit heran dengan ekspresi yang ditunjukkan Clara ketika mamahnya mengatakan bahwa perusahaan yang papahnya bangun itu sudah bangkrut setelah beberapa minggu orang-orang penting turut membantu tetapi perusahaan itu tetap tidak bisa ditolong

Dalang dari masalah itu pun sudah tertangkap. Namun tetap menjadi tanggung jawab mamanya atas semua pekerja yang secara terpaksa turut berhenti dari pekerjaannya

Rumah, apa itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang