Dua sembilan

134 8 0
                                    

Semua orang memang bebas berpendapat, tapi mendengarkan omongan-omongan jelek ngga akan bikin aku harus ngelepas bahagia ku saat ini
-Rasyana-

~~~

Ya namanya menjadi manusia pasti ada yang menyukai dan tidak menyukai. Setelah semalam sepakat untuk mempost foto satu sama lain di Instagram, rasanya tak mungkin jika warga sekolah tak mengetahui dirinya dan Sauqy sudah memiliki hubungan

Tapi yang seperti tadi ia bilang, ada saja cibiran yang tak sengaja Rasyana dengar seperti Sauqy yang tak menyukainya dengan sungguh-sungguh hanya karna ia dan Sauqy hari ini tak berangkat bareng menuju sekolah

Emangnya pacaran harus bareng-bareng terus ya? - batin Rasyana

"Yaelah yang baru di kasih kepastian mukanya sumringah banget" Ujar Amel yang melihat senyum Rasyana yang terus terukir

"Heh, udahan kali senyumnya! Cerita dong gimana Sauqy nembak lo" Ucap Amel sembari menaikan alisnya, menatap Rasyana dengan pandangan menggoda

"Kepo" Jawabnya sembari menengok ke arah amel lalu memeletkan lidahnya

"Lagian gue baru inget, lo juga ada apa-apa kan sama si Fajar?" Lanjut Rasyana menggoda balik sahabatnya

"Kepo" Jawab Amel mengulang apa yang di katakan Rasyana tadi

~~~

Biasanya ketika ia istirahat di kantin hanya berduaan dengan sahabatnya, namun kini bangku di meja yang sedang ia tempatin terisi penuh karena kehadiran Sauqy dan teman-temannya

"Loh bekel nya cuma satu? Punya kamunya mana?" Tanya Sauqy ketika rasyaq menyerahkan kotak makan berisi nasi goreng yang semalam ia minta untuk di buatkan

"Kamu aja. Aku kepengen batagor mang Ridwan"

"Sekalian mau traktir anak pungut" Lanjutnya sembari menunjuk Amel yang ada di sebrangnya

Jadi posisi duduk itu : Sauqy ada di sebelah kananya, Amel di sebrang dirinya dan di sebelah kiri amel itu ada Fajar, sedangkan Zidan berada di sebelah kanan Amel

"Loh iya jar, kok kita ngga minta traktir ya?" Tanya Zidan ke Fajar ketika mendengarkan perkataan Rasyana tadi

Tanpa menunggu jawaban Fajar yang sudah di tebak oleh Sauqy, ia langsung memberi uang berwarna merah sebanyak dua lembar

"Nih, sekalian beli buat Rasyana sama Amel"

Sembari menunggu Zidan dan Fajar yang sedang membeli makanan. Sauqy berkali-kali menyuapi Rasyana dengan bekal yang tadi perempuan itu berikan untuknya

"Udah ah. Aku kan nanti ada batagor. Buat kamu aja, nanti kamu ngga kenyang" Rasyana mendorong pelan lengan yang memegang sendok itu

"Ya kalo aku ngga kenyang, tinggal makan aja batagor punya kamu"

Dengusan kasar terdengar di kuping keduanya

"Yaelah gini amat ngontrak di bumi"

Astaga mereka melupakan kehadiran Amel.

~~~

Kini mereka berdua sedang berada di taman yang di penuhi oleh muda-mudi. Menatap sekeliling guna mencari bangku yang kosong

"Yah penuh semua" adunya pada pemuda di sampingnya itu

Mata pemuda itu pun tertuju pada rerumputan luas, ia pun menarik pergelangan tangan Rasyana lalu menuntunnya untuk ke tempat itu

Setelah menemukan yang pas, Sauqy membuka jaketnya lalu membentangkannya di atas rerumputan itu. Rasyana yang sudah mengerti pun mengambil jaket itu

"Ih kotor nanti" Ucapnya sembari mengibas-kibaskan jaket itu

"Ya aku mending pilih jaket aku kotor dari pada kamu duduknya ngga nyaman"

"Dah duduk" Suruh Sauqy ketika sudah kembali membentangkan jaket itu

"Ngga muat buat berdua, kamu gimana?"

Tanpa menjawab itu, Sauqy melepas sepatunya lalu duduk di sebelah perempuan itu

Rumah, apa itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang