Di sela sela kesibukannya Dikta masih sempat menghubungi adiknya di rumah sakit.
Saat teleponnya ia tempelkan pada telinganya, tak kunjung ada jawaban.
Karna tidak bisa tenang akhirnya ia menelepon perawat yang berjaga, dan ia mendapatkan kabar jika Harlan sedang tertidur, setelah diberi suntikan oleh dokter, Dikta berterima kasih dan meminta tolong menjaga Harlan yang sendirian di sana.Setelah merasa sedikit tenang, Dikta kembali masuk ke ruangan dimana kliennya berada.
"Maaf telah menyita waktunya pak, mari kita lanjutkan" ucap Dikta dengan wajah serius di beri sedikit senyum karirnya.
****
"Gin ini tugas kemarin mana? Biar gua kumpulin" wanita dengan rambut pendek sebahu, teman baik gina.
"Nih, makasih kila" dengan wajah jailnya.
"Iye" sahut Kila membawa bukunya dan milik gina.
Tak berselang lama Kila kembali dan duduk di sebelah gina.
"Lu Napa dah, sumpek bener tu muka" ucap Kila membalikkan badannya ke arah gina.Gina menyentuh wajahnya.
"Hah? Mana ada?" Sahut gina tidak percaya."Bener dah, kaya orang putus cinta aja lu" ucap asal Kila diiringi kekehan.
"Ngawur Lo la" gina menepuk pundak Kila pelan lalu kembali fokus pada guru yang kembali memulai pembelajaran.****
"Bu, ini ada supplier bahan makanan yang kemarin, sudah datang Bu" ucap seorang perempuan pada salsa, yang sedang membaca buku di ruang tengah dengan secangkir teh.
"Baik, saya akan ke sana sekarang" salsa segera beranjak, ia menuju mobilnya dan duduk dengan tenang, saat supir mengendarai mobil ke tempat tujuannya.
Sesampainya disana, dimana ada toko kue terkenal, dengan label luxury yang dikenal oleh kalangan menengah ke atas.
"Silahkan Bu, lewat sini" ucap seorang karyawan pada salsa.
"Salam kenal Bu, saya pavila" wanita muda menjabat tangan salsa.
"Salam kenal juga, saya salsa" mereka lalu duduk di ruangan kerja milik salsa, dengan pembahasan yang cukup serius."Terimakasih atas kerjasamanya Bu, saya usahakan memberikan yang terbaik" wanita muda itu tersenyum dan menjabat tangan salsa.
"Sama sama, saya senang bertemu dengan anda pavila" sahut salsa dengan senyumnya.
"Saya juga senang bertemu dengan Bu salsa, sampai bertemu di lain waktu" ucap pavilla lalu berpamitan pada salsa.
"Saya minta data penjualan bulan ini,ver" ucap salsa pada asistennya, yang lansung dilaksanakan.
"Bulan ini peningkatannya cukup baik, untuk pelanggan tetap berikan bonus lebih kedepannya." Ucap salsa setelah mengecek penjualan bulanan.
"Baik Bu" sahut Vera yang menerima kembali data penjualan dari salsa.
****
Ruangan dengan suasana tenang dan serius, meja panjang berisi kolega kolega penting di hadiri para direktur dan atasan tiap perusahaan bersangkutan, sedang mendengar penjelasan peluncuran produk terbaru.
Salah satunya di antara mereka ada Johan dan pak timo juga atasan Dikta menghadiri metting tersebut.
"Melalui anak anak muda yang sedang berkembang di media sosial, peluncuran projek kita kali ini akan lebih meledak dari biasanya." Ucap seseorang yang sedari tadi menjelaskan produk yang akan mereka luncurkan.
Metting tersebut menghabiskan waktu cukup lama, setelah metting selesai, Johan keluar dengan pak timo dan kolega juga direktur lain.
Mereka juga sempat berbincang ringan, sebelum kembali pada aktivitas masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
langkah
Randomcerita seorang putra yang ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan keluarga yang telah lama tidak menerimanya.