07

60.2K 3.3K 11
                                    

"Camelia!"

Camelia menoleh dan menatap ketiga temannya yang sedang berdiri di depan ruangan Bk, menunggunya selesai di interogasi.

Cassie, Diandra dan Naura segera mendekati Camelia dan mencerca gadis itu dengan berbagai pertanyaan.

"Lo gak apa-apa kan, Ya?" Cassie mengecek kondisi tubuh Camelia dengan teliti.

"Lo gak diapa-apain kan di dalem? Mereka nanyain apa aja sama lo, Ya?" Tanya Diandra dengan tatapan penasaran.

"Lia! Lo kok ngebully orang gak ngajakin gue ama yang lain sih? Gak seru ah! Gue juga mau ikutan tau!" Sungut Naura dengan bibir mencebik kesal.

Camelia, Cassie dan Diandra sontak menoleh kearah Naura dan menatap gadis itu dengan berbagai pandangan. Malas, keheranan dan tak percaya.

"Lo apaan sih, Ra? Lo budeg ya? Udah jelas-jelas anak-anak sekolahan ngegosipin Camelia bukan karena dia yang ngebully, tapi Camelia ngebantuin siswi yang di bully itu!" Timpal Cassie dengan tatapan mendelik kesal kearah Naura.

Naura berdecak pelan sambil bersedekap, "Tapi kan, gak semua anak sekolahan yang bilang kayak gitu. Ada juga kok yang bilang kalo Camelia yang ngebully anak itu." Naura menoleh kearah Camelia, "Lagian, sejak kapan sih Camelia mau ngebantuin anak-anak yang jadi korban bully? Yang ada malah Camelia ikutan ngebully mereka. Iya kan, Ya? Bukan lo kan yang nolongin anak itu? Lo pasti yang ngebully dia."

Cassie dan Diandra membenarkan ucapan Naura dalam benak mereka. Iya juga ya, sejak kapan Camelia mau membantu korban bully?

Perlahan, Cassie dan Diandra ikut menoleh kearah Camelia dan menatap gadis itu dengan tatapan penasaran.

Camelia mendengus kasar dan menatap teman-temannya malas.

"Emang kenapa, kalo gue beneran ngebantu korban bully? Salah? Gue gak boleh nolongin orang gitu? Harus jahat mulu?" Tanya Camelia dengan alis menukik dan kedua tangan yang saling membelit di depan dada.

Naura sontak melongo tak percaya mendengar ucapan Camelia.

What?! Jadi bener, Camelia udah nolongin korban bully itu? Seriously?!

"Tuh kan! Emang bener Camelia yang udah nolongin anak itu. Lo mah jangan asal nuduh Camelia yang gak bener deh, Ra." Sahut Cassie dengan sinis menatap Naura. Diandra mengangguk setuju membenarkan ucapan Cassie.

Naura tergagap di tempatnya dengan tatapan gelagapan, "Y-ya, g-gue kan gak tau mana yang bener dan mana yang salah dari gosip anak-anak sekolahan. Lagian omongan gue tadi juga ada benernya kok. Gue gak pernah tuh ngedenger Camelia mau nolongin anak yang dibully. Baru kali ini gue dengernya . Dan.... " Naura menatap Camelia dengan tatapan yang masih tak bisa mempercayainya, "Ternyata emang bener Camelia yang udah nolongin anak itu." Cicitnya di akhir kalimat.

"Ck, makanya lain kali kalo lo ngedengerin gosip tentang Camelia lagi, lo harus ngambil sisi positifnya. Jangan negatifnya mulu yang lo masukin ke telinga!"

Naura lantas menunduk dengan bibir yang mencebik manyun, "Yaudah, gue minta maaf deh. Lo mau kan maafin gue, Ya?" Pinta Naura dengan tatapan memohon.

Camelia menghela napas panjang, lalu mengangguk pelan. Jujur saja, sebenarnya Camelia juga tak mau ambil pusing dengan reaksi dari teman-temannya. Mau mereka percaya atau tidak, atau mau menganggap Camelia sebagai pembully nya, itu terserah mereka. Camelia sih tak peduli. Tapi Camelia juga tak ingin teman-temannya itu terus merecokinya, terutamanya Naura, yang pastinya akan terus mengganggunya jika Camelia tak merespon permintaan maaf gadis itu. Jadi lebih baik Camelia turuti saja kemauannya.

"Uhh, sayang banget deh sama Camelia!" Pekik Naura dengan senyuman lebar, dan sambil memeluk lengan kiri Camelia.

"Yaudah yuk, kita balik ke kelas aja. Bentar lagi jam istirahat udah mau selesai nih." Ucap Diandra dengan senyuman cerah.

CAMELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang