21

50.1K 3K 41
                                    

Camelia tersenyum cerah sambil menarik lengan kiri Kalula yang berjalan dengan susah payah untuk menyeimbangkan langkah kakinya yang sedang memakai sebuah heels yang Camelia berikan padanya.

Kalula meringis pelan. Padahal mereka hanya akan menghadiri perayaan ulang tahun Ayah Camelia yang sederhana. Tapi mengapa Kalula harus memakai dress dan barang-barang yang layaknya akan menghadiri acara besar?

Huh~ tapi mau bagaimana lagi. Kalula tak mungkin menolak pemberian Camelia ketika melihat gadis itu menatapnya dengan penuh harapan saat memaksa Kalula menggunakan semua pemberiannya.

"Selamat malam dan selamat datang kembali dirumah, Nona Camelia." Sapa maid keluarga Mahawirya saat menyambut kedatangan Camelia.

"Semuanya sudah ada dirumah, Mbak?" Tanya Camelia.

Maid tersebut mengangguk singkat, "Iya, Nona. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan dan sedang menunggu kedatangan Nona."

Camelia mengangguk paham lalu menoleh kearah Kalula dengan senyuman lebar.

"Kita ke dalam yuk!" Ucap Camelia dan tanpa menunggu respon dari Kalula, gadis itu kembali menarik tangan Kalula menuju ruang makan.

Camelia dan Kalula dapat mendengar suara tawa dan bising dari orang-orang yang sedang bercengkrama dari balik tembok yang memisahkan ruang makan.

Kening Camelia sedikit berkerut saat mendengar suara-suara yang bukan milik anggota keluarganya.

Apa ada tamu lain yang datang?

Walau dilanda rasa penasaran besar, Camelia tetap saja membawa langkah kakinya dengan lebar dan bersemangat sambil menarik Kalula bersamanya.

"Sayang." Dahlia berseru senang saat melihat kehadiran Camelia diruang makan itu.

"Akhirnya kamu datang juga."

Camelia tersenyum lebar dan berjalan mendekati Ibu dan Ayahnya.

"Selamat ulang tahun Papa." Ucap Camelia dan berhambur kedalam pelukan Bagas yang tertawa pelan menyambutnya.

"Semoga kedepannya kebahagiaan akan selalu menyertai Papa. I love you so~ much!"

"Aamiin. Terimakasih, sayang. Kamu harus tau kalau kebahagiaan Papa itu kalian semua." Bagas mencium kening Camelia lamat mendoakan anak gadisnya itu dengan harapan yang baik, "Love you too princess."

Camelia tersenyum haru menatap Bagas lalu tersentak pelan dan segera menarik paperbag berisi hadiah yang telah ia persiapkan untuk sang Ayah.

"Camelia punya hadiah spesial buat Papa." Ucap Camelia sambil menyerahkan paperbag itu ke tangan Bagas.

Bagas menarik sebelah alisnya keatas dengan tatapan tertarik.

"Apa ini, sayang? Boleh Papa buka?" Tanya Bagas saat melihat sebuah kotak berwarna hitam pekat dari dalam paperbag itu.

Camelia mengangguk semangat, "Buka aja, Pa."

Bagas segera menarik kotak dari dalam paperbag itu dan membuka penutup kotaknya hingga menampilkan sebuah jam tangan mewah.

"Papa suka?" Tanya Camelia penasaran dengan kening berkerut cemas saat melihat reaksi Bagas yang justru terdiam melihat hadiah darinya.

Namun, rasa cemas itu segera sirna saat Bagas menoleh kearahnya dengan senyuman lebar dan tangan yang mengelus surai panjangnya yang terurai dengan lembut.

"Terimakasih, sayang. Papa suka hadiah dari kamu. Sepertinya mulai besok Papa akan menggunakan jam tangan ini saat bekerja." Balas Bagas dengan tatapan bangga.

CAMELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang