Camelia tersentak dan menahan pekikan menerima dorong keras hingga tubuh bagian belakangnya menabrak sebuah pohon besar yang ada dibelakang sekolah.
"Maksud lo apa, huh? Ngatain gue dan Dee pembuat masalah?!" Tanya Cassie dengan tatapan tajam. Ialah pelaku pendorong Camelia yang membawanya kebelakang sekolah tanpa seizin gadis itu.
Diandra yang ada disamping Cassie ikut menatap Camelia dengan tatapan tajam dan tangan yang bersedekap didada. Seolah mencoba mengintimitadasi Camelia dengan tatapan tajam itu.
Camelia berdecih keras lalu tersenyum miring menatap Cassie maupun Diandra yang begitu pongah berdiri dihadapannya.
"Gue tahu kalian berdua yang udah jebak Kalula bareng Arlan malam itu. Bukan Naura. Gue lihat sendiri gimana kalian ketemu Arlan didepan kamar hotel itu dan ngasih dia camera buat ngerekam aksi bejat dia ke Kalula kan? Tapi sayangnya malam itu gue dateng buat nolongin Kalula dan kalian gak bisa dapet apapun yang kalian mau." Ucap Camelia dengan senyuman lebar menatap wajah terkejut dari Cassie dan Diandra.
"L-lo?... jadi lo tahu kejadian malam itu?" Tanya Cassie shock. Namun sedetik kemudian sorot matanya kembali menajam menatap Camelia, "Dan sekarang lo nyoba buat ngancem gue dan Diandra?" Tuduh Cassie sambil berjalan mendekati Camelia mendorong tubuh Camelia hingga kembali menabrak pohon dibelakangnya.
Camelia terkejut dan balik menatap tajam Cassie sambil menggenggam tangan yang mendorongnya itu dengan kuat hingga Cassie memekik kesakitan.
"Lepasin tangan gue!"
"Kalo emang iya gue lagi ngancem kalian, kenapa? Kalian gak boleh lupa kalo disini gue juga korbannya dan bisa ngaduin perbuatan kalian malam itu dengan apa yang udah gue lihat. Gue yakin nyokap dan bokap gue bakalan percaya sama omongan gue. Dan gue juga bisa buat semua orang percaya sama omongan gue, dan rasa benci mereka yang udah kalian bodohi buat ngebenci Naura yang gak bersalah sama sekali, bakalan balik buat ngebenci kalian berdua." Ucap Camelia dengan sorot penuh keyakinan demi membuat kedua gadis itu ketakutan. Walaupun Camelia sendiri tak dapat meyakini ucapannya bahwa orang-orang akan dengan mudah mempercayainya meski ia adalah korban dan saksi mata pada kejadian malam itu.
"Lo gak akan bisa ngelakuin hal itu!" Bentak Cassie sambil menarik tangannya yang masih berada dalam cengkraman Camelia.
"Iya! Lo gak akan bisa ngelakuin itu! Gue dan Cassie bakalan mastiin kalo lo gak akan bisa ngomong apapun ke semua orang, Camelia!" Ucap Diandra yang ikut membentaknya dengan sorot penuh kebencian.
Camelia menarik kedua alisnya keatas terlihat tertarik, "Oh yah? Emang apa yang bakal kalian berdua lakuin, hm? Eum... atau kalian mau nyingkirin gue seperti yang kalian lakuin ke Naura? Kalian pasti udah ngelakuin sesuatu sama Naura dan nyebar rumor percobaan bunuh diri itu biar kalian bisa singkirin dia dari sekolah ini." Tebak Camelia dengan senyum kecut.
Cassie dan Diandra kembali terkejut mendengar tebakan Camelia yang tepat sasaran. Kedua tangan mereka terlihat mengepal erat dengan amarah yang tak dapat mereka tahan lagi.
"Sialan! Jalang sialan!" Cassie mengumpat kasar sebelum menarik surai Camelia yang tergerai dikedua sisi tubuhnya.
Camelia memekik terkejut menerima rasa sakit itu. Apalagi kini Diandra ikut menyakitinya bersama Cassie.
Namun Camelia tak tinggal diam saat kedua gadis itu berusaha menyakiti. Berbekal kemampuan bela diri yang ia miliki, Camelia mampu melawan kedua gadis itu secara bersamaan hingga membuat Cassie dan Diandra tersentak kaget melihat Camelia yang dengan mudah melepaskan cengkraman mereka pada surai gadis itu.
Plak!
Plak!
Serta dua tamparan kuat yang kini berakhir dipipi mulus mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMELIA [END]
Teen FictionNamanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka, gadis cantik dengan hati lembut itu harus berakhir tragis dalam sebuah insiden kecelakaan tunggal k...