60

40.8K 2K 122
                                    

Rumah itu terlihat ramai oleh tamu. Camelia tersenyum bahagia melihat seluruh anggota keluarga dari dua keluarganya tengah berkumpul bersama dikediaman Kevin Lesmana yang kini menjadi tempat tinggal barunya.

Ya, Camelia memilih untuk tinggal bersama Kakak kandungnya dikediaman Kevin dan Maharani. Dan kini Paman dan Bibi nya itu telah resmi menjadi Ayah dan Ibu nya setelah Bagas dan Dahlia menyerahkan hak asuh Camelia kepada mereka. Meskipun Dahlia sempat terlihat berat hati harus melepaskan Camelia, namun pada akhirnya Ibu angkat yang menyayangi Camelia layaknya anak kandungnya itu berbesar hati melepaskan Camelia pada orang-orang yang semestinya memiliki hak untuk membesarkan Camelia.

Dari tempatnya Camelia dapat melihat adik kembarnya, Andre dan Rian, sedang bermain bersama dua adiknya yang lain, Raka dan Sadewa, berkeliling ditaman luas milik Maharani sambil memainkan mobil mainan yang sengaja kedua anak kembar itu bawa untuk adik-adik baru mereka.

"Kak, Lia."

Camelia menarik kedua alisnya keatas saat merasakan pelukan hangat Kalula.

"Kenapa?" Camelia menunduk menatap gadis itu yang terlihat murung.

"Rumah sepi gak ada Kakak." Ucap Kalula lirih.

Jika kalian mengira bahwa Dahlia lah satu-satunya orang yang berat hati menerima kepergian Camelia, maka itu salah besar. Nyatanya gadis dipelukan Camelia ini juga turut merasakan berat hati.

Saat pertama kali mendengar Camelia harus meninggalkan kediaman Mahawirya dan resmi tinggal dikediaman Lesmana, Kalula menangis tersedu bahkan meminta tidur bersama Camelia sebelum keesokan harinya keluarga Kevin menjemput sang Kakak.

Camelia tersenyum simpul dan menepuk-nepuk punggung Kalula yang melemas.

"Maaf ya Kakak ninggalin kalian."

Kalula menggeleng cepat, lalu mendongak menatap wajah Camelia.

"Jangan minta maaf. Kakak gak salah kok. Aku nya aja yang masih belum terima kalo Kakak udah gak dirumah lagi. Aku ngomong kayak gini bukan pengen Kakak ngerasa bersalah. Aku cuma pengen sampein apa yang aku rasain." Ucap Kalula lalu terdiam.

"Aku belum sampein terimakasih aku buat Kakak." Lanjut Kalula.

Camelia menarik sebelah alisnya keatas merasa bingung.

"Untuk?"

Kalula menghela napas pelan, lalu tersenyum simpul, "Kalo gak ada Kakak aku gak bakal bertemu keluarga kandungku... Kalo gak ada Kakak mungkin sampai sekarang aku masih jadi bahan bullyan temen-temen sekelas, bahkan sekolahan. Kalo gak ada Kakak mungkin aku gak bisa ngerasain gimana punya support system yang bikin aku jadi semakin kuat buat hadapain dunia baruku ini. Terimakasih, Kak Lia. Aku sayang Kakak." Kalula tersenyum lebar yang mengundang senyuman lebar Camelia. Gadis itu lantas membalas kalimat sayang Kalula lalu memeluk Kalula tak kalah erat.

Tuk!

Tuk!

Camelia mendongak saat merasakan ketukan pelan pada keningnya.

Camelia membulatkan mata saat melihat kehadiran Regas yang berdiri disebelah bangkunya sambil tersenyum menatapnya.

"Ada tamu yang mau bertemu kamu, Lia." Ucap Regas setelah pelukan Camelia dan Kalula terlepas.

Regas dan Camelia kini memutuskan untuk mengganti kalimat sapaan mereka terhadap satu sama lagi dari 'gue-lo' jadi 'aku-kamu'.

Camelia mengerutkan keningnya samar, "Siapa?"

Regas tersenyum miring. Kemudian mengulurkan tangannya pada Camelia.

"Kamu akan tahu nanti. Sekarang ikut aku kedepan yuk."

CAMELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang