Saat itu Camelia sedang membaca dengan khidmat sebuah novel yang ia bawa dari rumah ke sekolahan, saat tiba-tiba saja Cassie datang ke kelas dan berseru heboh sambil menghampirinya dan kedua temannya.
"Guys! Kalian udah pada denger gosip terbaru gak?!" Seru Cassie sambil meletakkan tasnya ke atas meja dan menatap teman-temannya dengan lekat.
Naura dan Diandra yang saat itu sedang mewarnai kuku mereka, lantas menoleh kearah Cassie dengan kening berkerut.
"Huh? Gosip apaan?" Tanya Naura singkat. Gadis itu lantas kembali melanjutkan kegiatannya mewarnai kuku jemarinya yang terlihat lentik.
"Gosip tentang Dafrin." Balas Cassie yang membuat Naura kembali memusatkan perhatiannya pada Cassie dengan wajah penuh minat.
"Ada apa sama Dafrin?" Tanya Naura penasaran. Bahkan gadis itu sampai memutar kursinya menghadap Cassie.
"Jadi katanya, Dafrin lagi ngedeketin cewek kelas 10 di sekolah kita!" Ucap Cassie sambil memukul meja dan raut wajah seolah-olah berita yang ia sampaikan merupakan berita yang sangat penting.
"What?! Seriously?! Lo gak bohong, Cass? Dafrin beneran lagi ngedeketin cewek di kelas 10, adek kelas kita?!" Tanya Naura dengan mulut menganga lebar. Ini adalah gosip yang paling sulit masuk ke dalam logikanya. Pasalnya, selama ini ia tak pernah sekalipun mendengar gosip tentang Dafrin yang mendekati seorang siswi di sekolah mereka. Biasanya justru pria itu yang digosipkan sedang di dekati oleh siswi-siswi lainnya.
"Bener! Dan berita ini emang valid! Soalnya gue denger berita ini langsung dari anak kelas 10 temen sekelas cewek itu. Bahkan katanya dia sering ngelihat Dafrin datengin kelas mereka setiap jam istirahat cuma buat ngajakin tuh cewek makan siang bareng, atau nganterin dia balik ke kelasnya. Aneh kan? Dafrin gak pernah gituin cewek di sekolah ini macem itu selama ini. Kecuali dia emang niat buat deketin tuh cewek!" Jelas Cassie panjang lebar.
"Gue rada gak percaya sama omongan lo sih, Cass. Tapi.... Kalo udah ada saksinya kayak gini berarti berita itu emang bener." Celetuk Diandra dengan raut tak menyangka.
"Wah gak bener nih! Kalo Dafrin sampe beneran jadian sama tuh cewek, terus gimana sama Camelia?" Ucap Naura dengan raut tak suka.
"Ini gak bisa dibiarin, Ya. Masa gebetan lo diembat sama adek kelas kita. Lo harus ngelakuin sesuatu, Ya, biar Dafrin gak diembat sama cewek lain!" Lanjut Naura sambil memandang wajah Camelia.
"Bener, Ya. Lo harus ngelakuin sesuatu. Lo harus nyingkirin tuh cewek dari hidup Dafrin sebelum terlambat." Timpal Diandra dengan tatapan meyakinkan pada Camelia.
"Bener. Kita juga harus bantuin Camelia buat nyingkirin tuh cewek!" Sahut Naura lagi.
Camelia yang sedari awal cuma jadi pendengar obrolan ketiga temannya dan tetap fokus pada novel yang ia baca, sontak menoleh kearah Cassie, Diandra dan Naura saat merasakan tatapan intens mereka padanya. Camelia lantas menghembuskan napas pendek dan meletakkan novelnya ke atas meja.
"Sorry, ngecewain kalian. Tapi gue udah gak peduli lagi sama Dafrin. Mau Dafrin ngedeketin cewek manapun diluaran sana, itu bukan urusan gue. Gue udah gak mau nyakitin diri gue lagi buat berharap sama satu cowok yang gak bakalan bisa gue raih." Ucap Camelia sambil menatap wajah Cassie, Diandra dan Naura secara bergantian.
"Omong-omong, sekarang gue juga udah move on dari dia kok." Lanjut Camelia dengan senyuman simpul.
Sontak saja, ketiga teman Camelia memekik tertahan saat mendengar ucapan gadis itu.
"Apa?! L-lo... udah move on dari Dafrin?" Tanya Diandra tak percaya,"Gak mungkin, Ya. Lo gak mungkin secepat itu lupain Dafrin. Lo pasti lagi ngerjain kita kan?" Tuduh Diandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMELIA [END]
Teen FictionNamanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka, gadis cantik dengan hati lembut itu harus berakhir tragis dalam sebuah insiden kecelakaan tunggal k...