18

50.9K 2.9K 53
                                    

"Bentar lagi Papa bakalan ulang tahun. Kalian mau dibuatin apa? Atau mau makan malem di luar aja sekeluarga?" Tanya Dahlia memulai pembicaraan diantara mereka ketika seluruh keluarganya sedang menikmati waktu senggang di malam hari.

Seluruh anak-anak Dahlia menoleh kearahnya dengan berbagai tatapan.

"Makan malem di luar! Rian mau makanan jepang, Ma!" Sahut Rian penuh semangat.

"No, no. Western food aja, Ma." Timpal Andre.

Rian mendelik menatap kembarannya, "Western food mulu. Bosen ah!"

"Apaan makanan jepang? Gak bosen makan sushi, ramen, udon, sukiyaki sama gyoza mulu, Yan?" Tanya Andre dengan sebelah alis terangkat.

"Enggak lah!"

Dahlia berdecak malas mendengar pertengkaran kedua anak kembarnya yang kini saling melemparkan protes kepada satu sama lain.

"Udah-udah! Kenapa malah berantem sih?" Ucap Dahlia menghentikan pertengkaran kedua putranya.

"Rian nih Ma, ngeselin!"

"Yee. Andre nih Ma yang ngeselin!"

Lantas Andre dan Rian kembali saling bertengkar, dan bahkan saling menyakiti tubuh satu sama lain sehingga mengundang kekesalan Ibu mereka.

"Kenapa malah lanjut berantem sih?!" Geram Dahlia dengan tatapan melotot kearah Andre dan Rian.

"Kalo kalian masih berantem, Mama gak bakalan mau nurutin keinginan kalian!" Lanjutnya yang membuat anak-anak kembarnya seketika terdiam.

Dahlia menghela napas lega setelah melihat Andre dan Rian mau menuruti ucapannya. Lalu wanita itu menoleh kearah Camelia dan Regas yang sedari awal hanya diam melihat pertengkaran adik-adik mereka.

"Kalian mau makan apa?"

Regas menoleh menatap sang Ibu dengan senyuman kecil, "Apa aja, Ma. Regas ngikut kalian."

Kemudian, Dahlia menoleh kearah Camelia dengan senyuman manis.

"Kalo kamu mau makan apa, sayang?" Tanya Dahlia dengan usapan lembut di punggung tangan sang putri.

Camelia balas tersenyum manis kepada wanita itu, "Lia sebenernya pengen masakan Mama aja. Tapi kalau yang lain mau makan diluar juga gak pa-pa kok. Lia ngikut kalian aja." Ucap Camelia.

Dahlia mengangguk pelan lalu menoleh kearah sang suami yang mengedikkan bahunya pelan, menyerahkan seluruh keputusan ditangan sang istri.

"Yasudah, kalo begitu kita makan di rumah aja. Mama bakalan nyiapin makanan yang kalian pengenin."

"Yaaa~ kok gitu sih, Ma? Gak jadi makan malem di luar dong? Gimana sama makanan jepangku?" Sahut Rian dengan wajah cemberut.

"Iya, Ma. Padahal Rian kepengen banget western food nih." Timpal Andre dengan raut tak bersemangat.

"Kak Lia ngapain juga sih ngomong kayak gitu? Udah tau Mama bakalan nurutin semua keinginan Kakak! Kakak gak suka yah ngelihat kita bahagia dikit?" Lanjut Andre dengan tatapan marah pada Camelia.

Camelia gelagapan mendengar ucapan Andre. Apalagi kini Rian juga menatapnya dengan sorot kesal.

"M-maaf, Kakak gak bermaksud buat bikin keinginan kalian gak terpenuhi." Ucap Camelia, kemudian ia menoleh kearah Dahlia, "Ma, kita makan malem diluar aja yah. Lia mau kok makan malem diluar bareng kalian semua." Ucapnya pada sang Ibu dengan sorot memohon.

Dahlia menggeleng cepat dan menatap semua anak-anaknya dengan tatapan tegas.

"Kalian gak bisa ganggu keputusan Mama. Mama tetep milih mau masakin kalian semua. Dan ini bukan kerena Mama dengerin omongan Kakak kalian, Andre, Rian." Dahlia menatap kedua anak kembarnya.

CAMELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang