Suasana kantin SMA BIMA JAYA saat itu terlihat cukup ramai. Para murid yang tengah kelaparan setelah 4 jam belajar di dalam kelas terlihat memenuhi seluruh stand makanan di kantin sekolah guna membeli makanan dan minuman kesukaan mereka.
Camelia yang hari itu tak membawa bekal ke sekolah seperti hari biasanya, akhirnya memilih untuk mengantri di salah satu stand kantin bersama beberapa murid dan juga ketiga temannya yang kini sedang mendumel di belakang gadis itu.
"Ya, ngapain sih kita mesti antri kek gini? Mending langsung trobos ajalah antrian paling depan buat pesen makanan. Gak ada yang bakalan berani marahin kita juga karena nerobos antrian." Dumel Naura sambil mengibas-ngibaskan kipas kecil ditangannya dan sesekali berdecak kesal saat beberapa murid tak sengaja menyenggol tubuhnya.
"Iya, Ya. Biasanya juga kita pesen makanan gak pake antri segala. Kenapa tiba-tiba mesti antri kayak gini sih?" Timpal Diandra dengan tatapan risih melihat murid yang begitu ramai di sekitar mereka. Gadis itu bahkan beberapa kali hampir muntah saat ada murid yang memiliki aroma tak mengenakan berjalan melewatinya.
"Oh my god! Gerah banget! Mana banyak yang bau asem pula eeww!" Celetuk Cassie dengan suara menggelegar yang mampu membuat para murid di sekitar mereka menoleh dan serentak mencium aroma tubuh mereka masing-masing.
Camelia berdesis lirih mendengar keluhan teman-temannya. Ia lalu menoleh dan menatap Cassie, Diandra dan Naura secara bergantian.
"Kalo kalian gak tahan buat antri bareng gue disini, yaudah silahkan aja kalian nyerobot antrian di depan sana. Kalian gak harus nemenin gue buat ngantri kalo kalian emang gak mau." Ucap Camelia dengan tatapan kesal.
Cassie mengerutkan keningnya dalam, "Lo kok ngomong kayak gitu sih, Ya? Kita ini temenan. Mana mungkin gue ama yang lain mau ninggalin lo gitu aja buat ngantri disini." Ucap Cassie yang mendapat anggukan setuju dari Diandra dan Naura.
"Yaudah kalo gitu kalian harus bisa sabar buat ngantri bareng gue. Sesekali kita harus belajar buat gak nyerobot antrian lagi. Kasihan murid lain yang udah nunggu lama buat ngantri makanan eh kita malah seenaknya nyerobot antrian mereka." Ucap Camelia setelah menghela napas pendek.
Cassie, Diandra dan Naura saling menatap dengan sebelah alis terangkat mendengar ucapan Camelia. Namun ketiganya hanya bisa berdiam diri sampai Camelia kembali membalikkan badan dan maju selangkah setelah satu antrian selesai memesan makanan.
"Kalian ngerasa ada yang aneh gak sih sama Camelia?" Bisik Naura diantara kedua temannya yang serentak menoleh kearahnya dengan anggukkan cepat.
"Iya, gue juga ngerasa ada yang aneh sama Camelia... Dia jadi kayak bukan Camelia yang selama ini kita kenal."Balas Cassie sambil memiringkan kepalanya menatap postur tubuh Camelia dari belakang untuk menilai.
"Hum, gue juga ngerasa ada yang aneh dari Camelia semenjak hari pertama sekolah. Dia jadi mulai berubah. Bahkan Camelia sampe berani nolak hadiah mewah dari gue, padahal biasanya Camelia mana mau nolak barang-barang mewah dari kita bertiga kan?" Timpal Diandra.
"Lo bener, Dee. Ada yang berubah dari diri Camelia... Jangan-jangan dia lagi nyembunyiin sesuatu dari kita? Wah, Kita harus cari tau apa yang dia sembunyiin!" Sahut Cassie yang mendapat perhatian dari Diandra dan Naura yang segera mengangguk setuju.
"Kalian mau berdiri disitu aja atau mau pesen makanan bareng gue?" Suara celetukkan tiba-tiba Camelia membuat ketiga gadis yang sedang membicarakannya itu jadi tersentak kaget.
"E-eh, iya, Ya. Kita mau pesen makanan kok." Balas Cassie dengan cengiran aneh.
Diandra dan Naura pun ikut menampilkan cengiran aneh yang lantas membuat Camelia mengerutkan keningnya samar. Namun Camelia segera memilih abai dengan keanehan itu dan kembali membalikkan tubuhnya untuk memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMELIA [END]
Teen FictionNamanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka, gadis cantik dengan hati lembut itu harus berakhir tragis dalam sebuah insiden kecelakaan tunggal k...