Seneng gak?🫵🏻🤨
*****
"Honey." Cassie memanggil dengan nada manja, tak lupa jemarinya yang juga memainkan dada telanjang pria muda yang menjadi sandarannya.
"Hm? Kenapa?" Tanya sang pria.
Cassie mengerucutkan bibirnya sambil menatap sang kekasih dengan tatapan minta dikasihani.
"Kamu beneran udah ngilangin buktinya kan? Aku takut mereka bakalan nemuin bukti itu dan nangkep aku karena udah kerja sama bareng Arlan, honey." Ucap Cassie dengan mata berkaca ketakutan.
Sang pria tertawa geli melihat raut wajah memelas Cassie yang menurutnya sangat menggemaskan.
Cup!
Pria itu mengecup mesra bibir Cassie yang sedang mengerucut.
"Hum... Kamu tenang aja. Aku udah ilangin bukti itu. Sekarang kamu bisa tidur dengan nyenyak karena gak bakalan ada orang yang berani nangkep kamu."
"Beneran? Kamu gak bohong kan, honey? Aku bakalan marah banget ke kamu kalo kamu bohongin aku! Aku gak bakalan mau kasih kamu jatah lagi seumur hidup aku!" Cassie mengangkat wajahnya sambil tengkurap diatas tubuh telanjang pria itu.
Sang pria mengerutkan kening tak terima. Lalu pria itu membalikkan posisi mereka dan mengurung tubuh Cassie yang kini terlentang dibawahnya dengan hanya sebuah kemeja yang kancingnya telah terbuka seluruhnya. Tubuh gadis itu benar-benar terekspos dan dipenuhi dengan bekas kemerahan tanda kepemilikkan.
"Aku mana pernah bohongin kamu. Kamu tau itu kan?" Sang pria mencium leher Cassie hingga gadis itu melenguh ditengah-tengah suara kekehan gelinya.
"Hum~ aku tau kok. Aku cuma isengin kamu aja kok, sayang~"
Cup~
"Eungh~ T-tapi, honey. Gimana kalo mereka tetap curiga sama aku walau bukti itu udah gak ada? Sekarang aja aku dilarang buat ketemu Lia. Kamu inget kan?" Cassie menahan wajah sang kekasih yang tengah sibuk memainkan kedua payudaranya.
Sang kekasih menarik sebelah alisnya keatas sambil tersenyum miring.
"Soal itu kamu tenang aja. Aku udah nyiapin tersangka yang bakalan gantiin kamu."
Cassie ikut tersenyum miring, "Kamu emang yang terbaik! Gak salah kalo aku jatuhin pilihan aku ke kamu hahaha"
"Hm. Terimakasih udah milih aku, sayang." Pria itu memberi tanda kepemilikan diantara garis payudara Cassie.
"Kalo gitu, apa sekarang aku boleh ambil hadiah aku?" Tanya sang pria dengan tatapan berkabut.
"Eum~ boleh~"
***
Dahlia menantap sendu kearah Camelia yang masih terbaring lemah diatas ranjang perawatannya. Sejak ia sampai dirumah sakit dan melihat kondisi sang putri seperti ini, Dahlia tak henti-hentinya meneteskan air mata.
"Sayang, kapan kamu mau bangun? Mama kangen loh sama kamu. Kenapa gak nyambut Mama kayak biasanya? Mama udah pulang loh..." Dahlia terisak pelan dengan tubuh bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMELIA [END]
Teen FictionNamanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka, gadis cantik dengan hati lembut itu harus berakhir tragis dalam sebuah insiden kecelakaan tunggal k...