62. Pengorbanan Dan Bujukan

25.5K 1.2K 15
                                    

Ini tuh 2 part, 62 sama 63.. Jadi kalau baca duluan langsung ke 64 ya.. Soalnya bagian Anton, Melati di cut di sini karena udah ada lapak baru judulnya Melati Untuk Anton..

Selamat Membaca :)

"Buang!" perintah Alva.

Ayu sontak menggeplak punggung anaknya itu. "Fiana hamil 9 bulan! Masih bisa di pake sepatu tingginya nanti!" omelnya.

Alva tersenyum samar, dia hanya bercanda. Fiana juga terlihat akan protes seperti ibu-ibu, mentang-mentang gaul dengan Ayu.

"Iya." balas Alva malas. "Udah?" tanya Alva memastikan Fiana memakai sepatu, jaket dan perlengkapan lainnya.

Mereka akan pergi ke rumah Robby. Sepertinya Alva akan terkena amukan karena menghamili Fiana.

Entah kenapa, Alva senang dengan hamilnya Fiana. Semoga anak kembarnya akan meluluhkan hati Robby yang keras dan kejam.

"Udah, ha~" Fiana meyakinkan diri kalau di sana nanti tidak akan ada apa-apa.

Alva merangkul Fiana, mengusap rambutnya sekilas lalu menuntunnya menuju mobil yang sudah siap akan membawa mereka.

Ayu menatap kehangatan itu. Alva sama seperti Fiana. Keduanya ingin saling menempel bagai pengantin baru.

"Bunda yakin, papa ga akan apa-apain Fiana, kamu jaga emosi di sana," pesan Ayu.

Alva mengangguk. Membiarkan Fiana masuk dulu baru dia sedangkan Ayu memilih di depan bersampingan dengan sopir.

***

"Kakek tidak mau keturunan jika bukan dari Renaya! Kamu tidak berpikir masa depan anak itu? Apalagi, kembar?!" Robby menggenggam tongkatnya erat emosi tidak terima.

"Pa, Alva dan Fiana menikah, sudah sewajarnya hamil!" Fiki membela.

Fiki juga senang mendengar kabar hamilnya Fiana.

"Nasib mereka nanti bagaimana? Ayahnya menikah dengan perempuan lain dan ibunya akan terus menjadi tahanan!" sarkas Robby.

"Kakek!" seru Alva tidak terima. Omongan kakeknya itu bisa saja merusak mental Fiana yang tengah hamil.

"Kamu tidak ingin Alva sukses?" Robby menatap Fiana mengintimidasi.

"Papa!" Fiki mulai emosi. "Alva anakku! Dia tidak akan masuk ke dunia politik seperti yang papa mau! Aku akan membicarakan ini dengan keluarga Renaya! Aku akan membatalkan pertunangannya!" putus Fiki dengan emosi.

Robby tersenyum remeh. "Hanya karena perempuan dari keluarga tidak jelas ini kalian ingin menentangku?" tanyanya emosi dalam tenangnya.

"Dia sedang hamil, ada 2 cucu papa!" Ayu beranjak ikut membela. "Alva sangat bahagia, dia senang akan menjadi ayah, apa papa tidak ikut senang melihat Alva begitu?" tanyanya sendu.

"Terserah kalian! Papa salah memilih percaya pada kalian. Papa akan menunjuk cucu lain yang pantas! Alva, kamu sangat mengecewakan kakek!"

Fiana menunduk menahan tangis. Keadaan semakin keruh. Apa Alva dan keluarga akan mendapat kesialan seperti keluarganya?

"Kakek," Fiana beranjak menahan Robby yang hendak pergi. "Aku janji, aku dan anak ini ga akan terendus media. Alva akan tetap menikah dengan Renaya, aku izinkan." yakinnya.

Alva menatap tajam Fiana. Ayu meraih Fiana, Fiki juga melihatnya kecewa.

"Alva harus sukses seperti yang kakek mau," tambahnya.

"Ana!"

"Tolong, terima anak ini kakek, selama apapun disembunyikan tidak apa-apa,"

"ANA!" Alva meraih Fiana yang semakin ngaco itu.

Kutukan Cinta; Turn On (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang