27. Cara Menenangkan Fiana

41.1K 1.8K 24
                                    

Alva naik ke atas kasur, mulai mencari posisi nyaman. Fiana tidak terganggu, sampai melewatkan makan malam. Selelah itu Alva menyamping, membenarkan selimutnya agar menutupi Fiana lalu Alva peluk bagai guling seperti biasa.

Hingga tak butuh waktu lama. Hanya dengan menghirup wangi Fiana. Alva langsung merasakan kantuk dan terlelap.

Hingga pagi tiba.

Perut rata yang Alva lihat saat pertama kali membuka mata, lalu mendongak. Fiana masih terlelap bahkan saat Alva meninggalkan banyak jejak di perut itu.

Mengabaikan miliknya yang bangun jika pagi hari. Alva mendudukan tubuhnya, meraih jemari Fiana untuk memegangnya.

Hanya untuk menidurkannya.

"Woah.." Alva sampai berseru tak percaya. Miliknya sungguh tidur. Benar-benar kutukan yang penangkalnya Fiana!

Alva pun turun dan mandi. Dia harus ke sekolah pagi karena ada tugas yang belum selesai. Dia malas jika harus di hukum di jemur, tubuhnya sedang lelah karena belanja kemarin.

Suara air di kamar mandi berhenti. Saat itu juga Fiana menggeliat, mulai membuka dan mengumpulkan nyawa. Tunggu!

Fiana memeluk selimut yang menutup tubuhnya. Kemana seragamnya? Kenapa dia di atas kasur dan jam berapa sekarang?

Fiana melirik jam, ternyata jam 6 pagi. Alva mungkin sudah turun duluan.

"Apa ketiduran? Kenapa seragamnya ga ada? Apa kotor?" gumamnya lalu turun dari kasur dengan tergesa.

Hingga keduanya bertabrakan, bahkan sampai jatuh terlentang yang untungnya Alva sigap membalik Fiana hingga dialah yang menyentuh lantai pertama kali lalu Fiana menimpa tubuhnya.

Keduanya terengah kaget, saling memandang syok.

"Lo apa sih!" galak Alva agak meringis sakit.

Fiana juga meringis saat sebelah tangannya entah bagaimana bisa mengenai lantai.

Fiana duduk saat Alva mengangkatnya sekaligus Alva juga bangun.

Fiana melotot melihat handuk itu sudah terlepas dan tergeletak di lantai. Alva melirik arah pandang Fiana.

"Kenapa? Mau sarapan sama dia?"

Fiana menggeleng panik lalu beranjak segera karena dia juga malu hanya memakai dalaman saja. Untung bagus karena Ayu membelikannya, coba kalau masih pakai miliknya yang lusuh dan agak bolong.

Alva diam menatap tubuh kurus itu lalu beranjak meraih handuk dan memakainya.

"Ha~ godaan pagi," 

***

"Lo liat instagramnya Alva ga?"

"Eh iya, dia spoiler ceweknya ya?"

"Iya, cuma rambut panjang,"

Fiana yang tidak sengaja menguping sontak penasaran. Rambut siapa?

Fiana menerima makanannya dengan senyuman lalu mendekati Putri yang duduk di paling pojok.

Alva dan kawannya sepertinya telat istirahat dan masih belajar di kelas.

"Eum, Put.."

"Ya?"

"Kamu punya instagram?"

Putri menggeleng. "Engga, kenapa?" tanya balik.

"Penasaran aja, katanya Alva upload foto rambut ceweknya," bisik Fiana.

"Kamu dong,"

Seketika Fiana bersemu. "Justru itu ga tahu, aku penasaran aja," bisiknya.

"Mau coba bikin?"

Kutukan Cinta; Turn On (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang