53. Fiana Ingin Membantu Dan Pengorbanan Putri

25.5K 1.3K 16
                                    

Anton segera meninggalkan kampus, dia langsung menuju tempat yang dikirimkan Alva. Pasti Anwar sudah ada di sana mengingat Anton harus menunggu selesai matkul hari ini.

"Dasar uler!" geram Anton kesal pada Melati yang dia pikir sudah tidak mengusik Fiana lagi.

Kali ini bukan hanya soal Alva, Fiana dan siswa sekolah. Tapi gosip ini mulai menyebar dan terendus media.

Alva menjadi sorotan sekarang.

Apa Melati putus asa sampai panjat sosial hanya ingin terkenal. Tapi, tidak dengan menjatuhkan orang lain juga!

Anton tersenyum miring. "Lo pikir jalan lo akan gampang? Gue masih punya video panas lo, Melati.." gumamnya dengan semakin kencang melajukan motor besarnya.

Anton bagai penguasa jalanan, menyalit mobil dan pengendara motor dengan begitu lihai hingga sampai di titik tujuan. 

***

"Udah ga bisa di cegah," Alva menghela nafas, melempar kesal tabnya ke meja yang ada di hadapannya.

Alva terlihat marah, nafasnya terengah dan tangan terkepal. Fiana jadi ikut terseret dan menjadi sorotan.

Tentang Fiana yang bukan anak kandung, tapi adopsi. Kehidupan Fiana mulai diburu. Banyak berita hoak mulai menyebar. 

"Ada yang mulai cari tentang sahnya Fiana di adopsi, tapi kayaknya bokap yang urus itu," Alva menyugar rambutnya terlihat frustasi.

Anwar dan Anton maklum. Mengingat beban yang Alva tanggung begitu berat, tidak sesuai dengan usianya.

"Gue bisa bantu apa? Lo mau gue bikin cewek itu hancur?" Anton terlihat bengis sama kesal karena Melati menyepelekan ancamannya.

"Belum tentu dia yang nyebar," Anwar menyahut. "Jangan gegabah, Ton.."

"Alah gue yakin!" Anton terlihat sama marah.

Awas saja! Anton akan menyebar video itu, tidak peduli di penjara sekali pun. Dia bisa keluar lewat pintu belakang.

Alva pun tidak akan diam. Akan membantunya jika saja itu terjadi. 

***

"Awal akhir pasti akan terendus!" Robby membentak Fiki. "Jika media tahu kalian tidak benar-benar mengadopsi bagaimana?!" teriaknya emosi.

"Hancur sudah masa depan, Alva! Kalian lebih percaya kutukan itu dari pada papa?!" lanjutnya kian emosi.

Fiki dan Ayu hanya bungkam tanpa ingin melawan. Robby tidak akan mau kalah.

"Di mana Alva sekarang?"

"Sedang menuju ke sini, pa.." Fiki membantu Robby untuk duduk lalu menyimpan tongkat khas papanya itu.

"Kalau sudah begini bagaimana? Apa yang kamu lakukan ke depannya, Fiki?" Robby mulai serius.

"Papa bisa menyuruh anggota keluarga lain untuk mengadopsinya. Jika papa mengizinkan, aku akan berusaha meredam gosip yang kini beredar."

"Siapa yang mau memungut anak itu?"

"Pa! Fiana pintar, dia memiliki prestasi, tidak akan memalukan keluarga jika diadopsi oleh salah satu keluarga papa!"

"Betul, pa.. Fiana anak yang baik, biarkan dia diadopsi, untuk sementara sampai gosip ini reda.." Ayu ikut membuka suara.

Tidak akan ada yang menyesal mengadopsi Fiana.

"Apa Alva sungguh tidak mendaptarkan pernikahannya?"

Fiki dan Ayu mengangguk. Alva dan Fiana hanya menikah jalur tradisi saja, belum ke tahap hukum.

Kutukan Cinta; Turn On (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang