San telah bekerja di Jung&Co, sebuah firma hukum ternama, selama beberapa tahun.
Sebagai seorang pegawai yang rajin dan berdedikasi, ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Namun, selama beberapa bulan terakhir, ia merasa terjebak dalam situasi yang sangat canggung.
Semua bermula ketika ia tanpa sengaja mengaku pada sahabatnya bahwa ia menyukai bosnya, Jung Wooyoung, sang CEO, dan tanpa disadari Wooyoung mendengar pengakuan tersebut.
Sejak saat itu, San berusaha sekuat tenaga untuk menghindari Wooyoung. Ia merasa malu dan tidak tahu bagaimana harus menghadapi bosnya setelah kejadian itu. Wooyoung, di sisi lain, merasa bingung dengan perubahan perilaku San yang tiba-tiba.
San selalu memastikan dirinya bekerja lembur agar bisa pulang lebih terlambat dan menghindari pertemuan tak terduga dengan Wooyoung.
Namun, suatu malam, setelah lembur seperti biasanya, San berjalan keluar dari kantor dan tiba-tiba bertemu dengan Wooyoung yang sedang bersama teman-temannya.
"San? Apa yang kau lakukan di sini selarut ini?" tanya Wooyoung dengan alis terangkat, jelas terkejut melihat San.
San terkejut dan gugup, berusaha mencari alasan. "Aku... aku baru saja selesai dengan beberapa dokumen yang perlu diselesaikan."
Wooyoung memperhatikan San dengan seksama. "Kau selalu bekerja terlambat. Apa ada sesuatu yang terjadi?"
San menggeleng cepat. "Tidak, tidak ada apa-apa, Pak. Hanya pekerjaan biasa."
Salah satu teman Wooyoung, dengan setengah bercanda, berkata, "Wooyoung, sepertinya anak buahmu ini terlalu rajin. Mungkin dia butuh sedikit hiburan."
Wooyoung tersenyum tipis tetapi tetap menatap San dengan tatapan intens. "Aku setuju. San, kenapa kau tidak ikut dengan kami? Hanya sebentar."
San mencoba menolak, merasa canggung, tetapi Wooyoung sudah memutuskan. "Ayo, ini perintah dari bosmu," katanya sambil menarik San ke dalam kelompok mereka.
Mereka pergi ke sebuah bar terdekat, dan meskipun San merasa canggung pada awalnya, perlahan-lahan ia mulai merasa nyaman. Wooyoung memastikan untuk selalu berada di dekat San, mencoba untuk mencairkan suasana.
Ketika suasana semakin hangat, Wooyoung menarik San ke sisi yang lebih tenang dari bar. "San, aku ingin berbicara denganmu," katanya dengan nada serius.
San menelan ludah, merasa gugup. "Ada apa, Pak?"
Wooyoung mendekatkan diri, menatap San dengan mata yang penuh dengan rasa ingin tahu. "Kenapa kau menghindariku selama ini?"
San terdiam, tidak tahu harus berkata apa. "Aku... aku tidak tahu bagaimana harus menjawabnya."
Wooyoung menarik napas dalam-dalam. "San, aku mendengar pengakuanmu waktu itu. Dan aku tidak tahu kenapa kau merasa perlu menghindariku."
San merasa dadanya sesak. "Aku malu, Pak. Aku tidak tahu bagaimana harus menghadapi Anda setelah itu."
Wooyoung tersenyum lembut. "San, kau tidak perlu merasa malu. Jujur saja, aku merasa senang mendengarnya. Aku juga menyukaimu."
San terkejut, tidak menyangka Wooyoung akan mengaku seperti itu. "Pak... Anda benar-benar yakin dengan itu?"
Wooyoung mengangguk. "Iya, San. Aku sudah lama menyimpan perasaan ini. Tapi aku tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman. Itulah kenapa aku menunggu sampai kau siap."
San merasakan kebahagiaan yang luar biasa. "Aku juga menyukaimu, Wooyoung."
Wooyoung mendekatkan wajahnya, berbisik dengan nada menggoda, "Oh, you've been a naughty boy, San. Menghindariku seperti itu."
San tersenyum malu-malu, tetapi tidak bisa menahan rasa bahagia di dalam hatinya. "Maafkan aku, Wooyoung. Aku hanya tidak tahu harus bagaimana."
Wooyoung menarik San ke dalam pelukan, memberikan ciuman lembut di bibirnya. "Sekarang kau tahu, San. Kau tidak perlu menghindariku lagi."
Malam itu, mereka meninggalkan bar lebih awal, kembali ke apartemen Wooyoung. Di sana, di bawah cahaya lampu yang redup, mereka menghabiskan malam bergairah, mengekspresikan perasaan mereka yang selama ini terpendam.
Keesokan harinya, San merasa lebih lega dan bahagia. Ia tidak lagi menghindari Wooyoung dan bekerja dengan lebih semangat. Mereka berdua tahu bahwa tantangan di depan masih banyak, tetapi dengan saling memiliki, mereka yakin bisa menghadapinya bersama.
Dan setiap kali San mengingat saat itu, ia tersenyum, tahu bahwa ia telah menemukan cinta yang sebenarnya di tempat yang tidak terduga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanzzy Episode • All × San
FanfictionSanzzy: a pun intended from Snazzy bottom!San / San centric Drabble collection; around 500 words/chapter May contains mpreg ©2020, yongoroku456