Pass out [ver. 2]

58 7 0
                                    

Panggung gemerlap menyala dengan cahaya-cahaya yang berpendar, memantulkan kilauannya pada setiap sudut ruangan yang dipenuhi oleh lautan penonton yang berteriak dengan penuh semangat.

Hari itu adalah hari terakhir mereka membawakan lagu "Answer" di atas panggung, dan para anggota ATEEZ merasakan campuran antara kegembiraan dan tekanan yang membebani hati mereka. Malam ini harus menjadi malam yang tak terlupakan, malam yang memancarkan kilauan dan keagungan yang akan diingat selamanya.

Di balik layar, para anggota sibuk mempersiapkan diri. Hongjoong, dengan pandangan penuh tekad, memberikan instruksi terakhir. "Kita harus memberikan yang terbaik malam ini. Ini adalah kesempatan terakhir kita untuk membuat semua orang terkesan dengan 'Answer'."

Mereka semua mengangguk, merasakan semangat yang mengalir dalam diri mereka.

Namun, di antara mereka, ada satu sosok yang terlihat berbeda. San, dengan wajah pucat dan mata yang lelah, duduk di sudut ruangan, mencoba menyembunyikan ketidaknyamanannya.

Yeosang mendekati San dengan kekhawatiran yang terpancar dari matanya. "San, kamu baik-baik saja? Kamu terlihat tidak sehat."

San tersenyum lemah, mencoba meyakinkan teman-temannya. "Aku hanya sedikit tidak enak badan. Tapi aku akan baik-baik saja. Kita harus memberikan yang terbaik malam ini."

Seonghwa, yang selalu peka terhadap keadaan sekelilingnya, menatap San dengan penuh perhatian. "San, kalau kamu merasa tidak bisa, kita bisa mencari cara lain. Kesehatanmu lebih penting."

Namun, San menggeleng tegas. "Tidak, aku tidak ingin mengecewakan kalian dan para penggemar. Aku bisa melakukannya."

Waktu terus berjalan, dan panggilan untuk naik ke panggung semakin dekat. Hongjoong, dengan tatapan penuh tekad, memberikan kata-kata semangat terakhir. "Ini adalah momen kita. Mari kita buat malam ini tak terlupakan."

Di atas panggung, lampu-lampu menyala terang, menciptakan suasana yang megah. Musik mulai mengalun, dan ATEEZ tampil dengan penuh semangat, memancarkan energi yang luar biasa.

Namun, di balik senyuman dan gerakan yang penuh tenaga, San berjuang melawan rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya.

Ketika tiba bagian solo San, para penonton bersorak dengan penuh antusiasme. San melangkah maju, mencoba menampilkan senyum terbaiknya.

Namun, kakinya terasa lemas, dan tubuhnya mulai bergetar. Hongjoong, yang berada di dekatnya, segera menyadari ada yang tidak beres.

Dengan gerakan yang cepat namun halus, Hongjoong mendekati San, memberikan dukungan yang tak terlihat oleh penonton. "San, kamu bisa melakukannya. Kita semua di sini untukmu."

San mengangguk lemah, merasakan dukungan dari teman-temannya yang memberikan kekuatan baru. Dengan suara yang penuh emosi, ia menyanyikan bagiannya dengan sepenuh hati. Meskipun tubuhnya terasa semakin berat, semangatnya tetap menyala.

Di akhir pertunjukan, saat lampu-lampu meredup dan musik berhenti, para anggota ATEEZ berdiri bersama di tengah panggung. Penonton berdiri dan memberikan tepuk tangan yang gemuruh, tanda penghargaan atas penampilan yang luar biasa. Di antara mereka, San berdiri dengan senyum yang lelah namun bahagia. Ia tahu bahwa meskipun tubuhnya lelah, hatinya penuh dengan kebahagiaan.

Di balik panggung, para anggota ATEEZ berkumpul, memberikan pelukan dan kata-kata semangat. "San, kamu luar biasa," kata Yeosang dengan mata yang berkilau.

Hongjoong menepuk punggung San dengan lembut. "Kita semua bangga padamu. Kamu memberikan yang terbaik meskipun sedang tidak sehat."

San tersenyum, merasakan kehangatan dari teman-temannya yang begitu tulus. "Terima kasih, semuanya. Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukungan kalian."

Malam itu, di bawah langit malam yang dipenuhi bintang, mereka merayakan keberhasilan mereka. Meski tubuhnya lelah, hati San penuh dengan rasa syukur dan kebahagiaan.

Dan di sanalah, di tengah malam yang tenang, ATEEZ merasakan kehangatan persahabatan yang begitu dalam. Mereka tahu bahwa meskipun pertunjukan telah berakhir, kenangan dan cinta mereka akan terus hidup, menjadi jawaban yang tak pernah pudar.

Sanzzy Episode • All × SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang