Ayamatte himitsu o hakken

1.9K 150 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seonghwa tidak mengerti kenapa di musim panas yang sengatannya tak tertahankan ini San masih bertahan dengan mantel tebalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seonghwa tidak mengerti kenapa di musim panas yang sengatannya tak tertahankan ini San masih bertahan dengan mantel tebalnya.

Sungguh, meski itu adalah sebuah pakaian kesayangan, ia pikir ia tidak akan terus menggunakannya jika itu berarti bisa membunuhnya.

Tapi ia pikir mungkin San memiliki alasan yang cukup bagus, harus lebih bagus dari sekadar mengklaim benda itu sebagai salah satu mantel kesayangannya, sampai San terus memakainya seperti itu.

Dan kebetulan San adalah tipe yang bisa diajak bergurau, jika dengan orang orang yang sudah dikenal baik olehnya. Jadi Seonghwa bertanya, "Kau itu punya penyakit kulit yang sangat jelek dan memalukan ya? Makanya terus menutupi tubuhmu seperti itu." Sambil setengah tertawa ia mengatakannya.

Tapi San sama sekali tidak merasa tersinggung dengan kalimat itu, karena ia mengenal Seonghwa dengan baik, dan tahu betul apa maksud dari pertanyaan itu. Sebuah gurauan semata, tidak lebih. Jadi begini dia menjawab ringan dengan satu jenis tawa serupa yang barusan ditawarkan Seonghwa, "Enak saja kau bilang! Bukan begitu, mantel ini sudah seperti jimat bagiku. Dua bulan lebih aku selalu memakai ini dan aku tidak pernah mengalami kesialan apapun. Hebat kan?"

"Tapi kulihat kau sering mengganti dengan mantel lain? Yah, mungkin karena ada saatnya dia harus dicuci. Tapi sungguh, kalau memang seperti jimat, lalu kenapa kau terus bergonta ganti mantel?"

"Karena semua mantelku adalah jimat. Yang manapun itu. Pokoknya kalau aku melepasnya ketika pergi keluar, aku akan sial."

"Hmmm..." Seonghwa berusaha agar wajah skeptisnya tidak tertangkap San.

"Sudah ya, aku ke kantin dulu. Lapar sekali rasanya. Kau masih ada mata kuliah yang diulang kan? Cepat pergi, nanti terlambat, dan kau tidak akan lulus lulus dari mata kuliah itu."

Seonghwa terkekeh pelan. "Baiklah San. Sampai jumpa lagi di kelas dua jam lagi." Keduanya lalu saling melempar senyum sebelum pada akhirnya berpisah.

Sanzzy Episode • All × SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang