San berguling ke arah Mingi, menyentuh lengan yang sedang tergeletak di kasur.
"Mingi Mingi, aku bosan ~~" kata San dengan suara manja. Dia menyandarkan tubuhnya ke punggung Mingi, mencari perhatian yang begitu diidam-idamkan.
Mingi tetap diam, hanya sedikit bergeser untuk mengatur posisi tidurnya. San merasa sedikit frustrasi tetapi tidak menyerah. Dia menyelipkan tangannya ke bawah selimut, mengelus lembut punggung Mingi.
"Ayo, Ming, aku butuh kamu sekarang," bisik San dengan nada menggoda di telinga Mingi.
Mingi akhirnya membuka mata, menolehkan sedikit kepalanya untuk melihat San yang sedang tersenyum genit. "San, kita harus tidur. Besok ada latihan pagi," jawab Mingi dengan suara serak karena baru bangun.
San meringis, tidak terpengaruh oleh penolakan itu. Dia mulai mencium leher Mingi dengan lembut, membuat yang lebih muda menggigil. "Hanya malam ini, please?" bujuk San lagi, kali ini dengan tatapan yang begitu memohon.
Mingi mendesah panjang, menyerah pada keinginan San. Dia berbalik menghadap San dan memeluknya erat. "Kamu benar-benar tak bisa dibiarkan sendiri, ya?" ucap Mingi sambil tersenyum kecil.
San tersenyum lebar, merasa kemenangannya sudah di depan mata. "Tentu saja tidak, terutama kalau aku punya kamu," balas San sambil memajukan wajahnya, mencium bibir Mingi dengan penuh gairah.
Malam itu menjadi malam yang panjang bagi mereka. Dengan hati yang saling terbuka, mereka berbagi ciuman dan belaian hangat. Mingi, meski awalnya ragu, akhirnya tenggelam dalam rasa cinta yang diberikan San.
Mereka saling menjelajahi tubuh satu sama lain, setiap sentuhan, setiap ciuman, membawa mereka ke puncak kebahagiaan.
"San, kamu benar-benar gila," bisik Mingi ketika mereka akhirnya berbaring berdampingan, napas mereka masih tersengal-sengal.
San tertawa kecil, mencubit pipi Mingi dengan sayang. "Aku tahu, tapi kamu menyukai kegilaanku, kan?"
Mingi hanya bisa tersenyum, menatap San dengan penuh cinta. "Ya, aku menyukainya. Terima kasih sudah membuat malam ini spesial," jawabnya sambil mencium kening San.
San memejamkan mata, merasa puas dan bahagia. "Anytime, Ming."
Dengan itu, mereka berdua terlelap, tubuh mereka saling melingkupi, siap menyambut hari esok dengan hati yang lebih hangat dan penuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanzzy Episode • All × San
FanfictionSanzzy: a pun intended from Snazzy bottom!San / San centric Drabble collection; around 500 words/chapter May contains mpreg ©2020, yongoroku456