ATEEZ tengah tampil dengan penuh semangat.
Sorotan lampu yang menyilaukan, suara musik yang memekakkan telinga, dan riuh rendah para penggemar yang berteriak kegirangan menciptakan suasana yang begitu meriah. Di tengah gemuruh itu, San, dengan gerakan yang anggun dan penuh energi, tampil seolah dia adalah pusat alam semesta.
Namun, di balik senyum dan semangatnya, San merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya. Keringat dingin mengalir di pelipisnya, dan pandangannya mulai kabur. Dia berusaha bertahan, melawan rasa lelah yang tiba-tiba menyerang. "Aku harus tetap kuat," pikirnya, mencoba mengusir rasa tidak nyaman itu. Tapi tubuhnya berkhianat, rasa pusing semakin parah, dan napasnya semakin pendek.
Di tengah penampilan yang memukau itu, gerakan San tiba-tiba melambat. Matanya mulai berkunang-kunang, dan sebelum dia sempat menyadarinya, tubuhnya ambruk ke lantai panggung. Para penggemar yang awalnya bersorak riuh langsung terdiam, suasana berubah mencekam dalam sekejap.
"San!" teriak Wooyoung dengan panik, segera berlari menghampiri sahabatnya. Anggota ATEEZ lainnya juga segera berhenti dan bergegas menuju San, yang terbaring tak bergerak di lantai panggung. Yunho, dengan wajah pucat, memegang tangan San yang dingin. "San, bangun! Tolong, bangun!" serunya, suaranya bergetar dengan kepanikan.
Hongjoong segera mengambil alih, mencoba tetap tenang meski hatinya juga penuh dengan kekhawatiran. "Kita harus membawanya ke belakang panggung secepatnya," katanya tegas. Dengan hati-hati, mereka mengangkat tubuh San, membawanya keluar dari sorotan lampu panggung dan sorak sorai penggemar yang kini berubah menjadi gumaman cemas.
Di belakang panggung, staf medis sudah siap siaga. Mereka segera memeriksa San, memberikan pertolongan pertama. "Dia dehidrasi dan kelelahan," kata salah satu staf medis dengan nada serius. "Kita harus membawanya ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut."
Mendengar itu, air mata mulai mengalir di pipi Yeosang. "Bagaimana ini bisa terjadi? Kami tidak menyadari betapa parahnya kondisi San," gumamnya penuh penyesalan.
Seonghwa memeluk Yeosang, mencoba menenangkannya meskipun hatinya juga diliputi kesedihan. "San akan baik-baik saja. Dia kuat," kata Seonghwa, meski suaranya juga terdengar bergetar.
Di rumah sakit, waktu seolah berjalan lambat. Anggota ATEEZ duduk di ruang tunggu dengan wajah penuh kekhawatiran, menunggu kabar tentang kondisi San.
Setelah beberapa waktu yang terasa seperti selamanya, seorang dokter keluar dari ruang perawatan dengan wajah serius namun penuh empati.
"San akan baik-baik saja," kata dokter itu, memberikan secercah harapan kepada mereka. "Dia hanya perlu istirahat total untuk beberapa hari ke depan. Kondisinya sudah stabil, dan dia akan pulih dengan baik."
Mendengar kabar itu, anggota ATEEZ menghela napas lega, meskipun kekhawatiran masih tersisa di hati mereka. "Terima kasih, Dokter," kata Hongjoong dengan suara parau. "Bolehkah kami melihatnya?"
Dokter mengangguk. "Tentu saja. Tapi ingat, dia butuh banyak istirahat. Jangan terlalu lama."
Mereka masuk ke kamar San dengan hati-hati, melihat sahabat mereka terbaring di tempat tidur, wajahnya yang pucat sedikit lebih tenang. San membuka matanya perlahan, menatap mereka dengan senyum lemah. "Maafkan aku," bisiknya, suaranya serak. "Aku membuat kalian khawatir."
Yunho segera mendekat, menggenggam tangan San dengan penuh kasih sayang. "Tidak perlu minta maaf, San. Yang penting sekarang kamu baik-baik saja," katanya, matanya berkaca-kaca.
Wooyoung duduk di tepi tempat tidur, menatap San dengan penuh kehangatan. "Kita semua di sini untukmu. Jangan khawatir tentang apapun. Kami akan selalu ada di sisimu."
San menatap mereka satu per satu, merasakan betapa berharga persahabatan dan kebersamaan mereka. Meskipun rasa lelah masih menghantuinya, dia merasa dikelilingi oleh cinta dan dukungan yang tulus. "Terima kasih," katanya dengan suara yang lebih kuat. "Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kalian."
Hari-hari berikutnya dihabiskan dengan istirahat dan pemulihan. San perlahan kembali pulih, didukung oleh cinta dan perhatian dari anggota ATEEZ serta para penggemar yang setia. Di tengah proses itu, dia menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan dan keseimbangan dalam menjalani karir yang penuh tuntutan.
Ketika akhirnya San kembali ke panggung, dia berdiri dengan keyakinan baru. Di belakangnya, anggota ATEEZ tersenyum, bangga melihat sahabat mereka kembali dengan semangat yang baru. "Kita lakukan ini bersama," kata San, menatap mereka dengan penuh tekad.
Dan di bawah sorotan lampu yang terang, di tengah gemuruh sorak sorai para penggemar, mereka kembali tampil dengan semangat yang lebih kuat.
Di balik gemerlapnya panggung, ada kekuatan persahabatan dan cinta yang tak tergoyahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanzzy Episode • All × San
FanfictionSanzzy: a pun intended from Snazzy bottom!San / San centric Drabble collection; around 500 words/chapter May contains mpreg ©2020, yongoroku456