Sebuah garis cerita yang semesta rangkai untuk kehidupan dua makhluk ciptaannya.
Penasaran dengan cerita lengkapnya? Langsung baca aja dan selalu nantikan part selanjutnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ini cerita pertamaku. Penulisan cerita ini masih terdap...
Lokasi hearing session malam ini dilakukan di kantor manajemen. Terlihat beberapa penggemar yang beruntung sudah datang dan duduk di kursi yang telah disediakan. Beberapa dari mereka bahkan terlihat antusias dengan acara hari ini.
Alca yang baru saja datang ikut duduk berkumpul bersama Calvin, Darrel dan beberapa tim dari manajemen Gita.
Acara akan dimulai 10 menit lagi dan terdengar suara sorakan penggemar yang terus bersemangat meneriaki yel-yel untuk menyambut kedatangan Gita.
"Go... Go... Argita!"
"Go... Go... Argita!"
"Argita... We love you!"
Tak lama Gita keluar sambil sedikit membungkuk dan melambaikan tangan ke arah para penggemarnya. Menambah riuh teriakan yang tak ada putusnya itu.
Gita tersenyum sambil jari telunjuknya berada di depan bibir seperti memberi gerakan untuk diam. Detik berikutnya semua yang ada di sana terdiam membuat Gita sedikit tertawa kecil.
"Dilihat-lihat kalian lucu juga yaa", ujarnya seraya tertawa kecil dengan tingkah yang menggemaskan.
Acara dimulai dengan sambutan sederhana dari Gita lalu langsung ke acara inti yaitu mendengarkan musik video dari lagu yang akan dirilis lusa nanti kemudian setelah itu akan di tutup dengan sesi bincang-bincang antara Gita dengan para penggemarnya.
Wangga yang saat itu datang terlambat dengan cepat diantar oleh seseorang menuju kursi yang dipersiapkan khusus oleh salah tim manajemen Gita. Wangga duduk bersama dengan kedua orang tuanya dan Lula, manager Gita.
Wangga sedikit mengamati sekitarnya. Ia tak sadar bahwa telah tersenyum saat matanya menatap wanita yang duduk jauh di pojok kanan sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Acara hearing session malam itu berjalan dengan sangat lancar. Acara di tutup dengan Gita yang berfoto bersama penggemarnya. Ia bahkan terlihat masih sibuk mengobrol ringan dengan para penggemarnya.
Beberapa staf manajemen terlihat sudah bubar meninggalkan ruangan acara. Begitu juga dengan Wangga yang ikut menghilang dari tempat duduknya. Ia ternyata berlari mengejar Alca yang saat itu juga sudah meninggalkan ruangan acara hearing session.
"Ca...", panggil Wangga seraya menarik tangan Alca. Alca dengan cepat menoleh menatap Wangga kemudian melirik pergelangan tangannya yang masih di genggam oleh Wangga.
"Kenapa?". Alca menarik tangannya yang masih di genggam oleh Wangga dengan kasar.
"Alca!!!"
Belum sempat Wangga berbicara, seseorang telah memanggil Alca membuat mereka berdua kompak menoleh ke arah sumber suara.
"Gue nyariin lo dari tadi. Ternyata disini. Katanya mau pulang"
Alca mengangguk lalu menyambut uluran tangan lelaki itu.