-20-

1.9K 124 1
                                    

“Hampir aja lo keceplosan Ca! Bego banget sih lo!”, gumam Alca sambil memandangi dirinya di depan cermin toilet. Ia membasuh kedua tangannya kemudian kembali bercermin memperbaiki penampilannya.

Setelah merasa rapi, Alca bergegas keluar dari dalam toilet. Namun baru beberapa langkah ia meninggalkan pintu toilet, tiba-tiba saja dari arah samping ada yang menarik paksa tangannya. Alca berusaha melepaskan tarikan tangan tersebut tapi percuma karena perbedaan tenaga yang tidak sebanding.

Pria itu menyeret Alca seraya mencengkram kuat lengan Alca hingga Alca meringis kesakitan.

“Lepasin gue!”, pinta Alca setengah berteriak

“Tolong!!! Siapapun tolongin gue!”

Pria itu lantas membekap mulut Alca dengan tangan besarnya.

“Tolooffhghh!!!”

"Toloofffghhss!"

“Bisa diam gak!”, cecar pria itu. “Gak akan ada yang denger dan nolongin lo disini!”

Alca terus meronta. Ia berusaha melepaskan bekapan pria itu dengan cara menggigit telapak tangan pria itu dengan kuat.

"Bangsat!". Pria itu mengadu kesakitan seraya menggerak-gerakan tangannya.

“Lo siapa njing!”

Pria itu terkejut ketika mendengar Alca yang mengumpat kepadanya. Ia lantas menampar pipi Alca hingga Alca jatuh tersungkur ke tanah.

“Lo mulai berani sama gue, hah?”

“Lo siapa?”

Alca lantas bangkit lalu tanpa permisi ia  menyerang pria itu dengan satu pukulan eratnya. Tapi pria itu mampu menangkis pukulan Alca dengan baik.

Dengan kemampuan bela diri yang ia miliki. Alca terus memukul dan berkali-kali menendang pria itu namun setiap pukulan dan tendangan yang dilayangkan oleh Alca mampu di tangkis oleh pria itu. Hingga.

Bugh!

Satu pukulan berhasil di layangkan oleh pria itu tepat di lengan bekas luka kecelakaan Alca waktu itu. Alca jatuh tersungkur ke tanah sambil meringis menahan sakit.

"Gue nggak pernah ngehajar cewek tapi karena lo yang mulai duluan, lo harus ngerasain akibatnya"

Pria itu menendang satu kali bagian perut Alca lalu menendang tubuh Alca berkali-kali hingga Alca terkulai lemah.

"Aakkhh!!"

Alca berteriak kencang saat pria itu menginjak pangkal pahanya.

“Makanya jangan sok ngelawan”

Pria itu lantas berjongkok lalu mencengkeram kasar rahang Alca. Mata mereka sempat bertemu tapi Alca tak mampu mengenali pria itu karena keadaan sekitar yang gelap dan sebagian wajah pria itu tertutupi oleh masker.

“Kesakitan kan lo! Coba lo nurut sama gue, gue gak akan nyakitin lo kaya gini”

Alca menatap pria itu dengan tatapan tajamnya sebelum akhirnya ia meludah tepat di wajah pria itu.

“Cuih!”

Pria itu tampak mengeram tertahan, satu tangannya ia gunakan untuk menyeka wajahnya yang terkena air liur Alca.

“Cowok bajingan!”

Alca kembali memekik kencang, membuat pria itu emosi lalu menampar keras wajah Alca.

Plak!

“Berani-berani nya lo yaa!”

“Dasar bajingan pengecut!”

Garis Semesta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang