Sebuah garis cerita yang semesta rangkai untuk kehidupan dua makhluk ciptaannya.
Penasaran dengan cerita lengkapnya? Langsung baca aja dan selalu nantikan part selanjutnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ini cerita pertamaku. Penulisan cerita ini masih terdap...
Hampir seminggu berlalu sejak Alca mengantar Gita ke rumah sakit hingga saat ini gadis itu masih belum datang ke studio. Alca juga berulang kali menemui Gita di apartemennya namun gadis itu tetap menolak untuk di temui.
“Ca, kalo gini terus, gue sama bang Calvin milih mundur aja dari tim ini”
Alca langsung menoleh pada lelaki di sampingnya. “Kok lo gitu sih Dar”
“Darrel benar Ca”, ujar Calvin menyetujui. “Kita ngga bisa kerjasama kalo kaya gini terus. Lo masih aja mempertahankan Gita yang sampai detik ini gak ada kejelasan”
“Tapi Bang---”
“Sekarang gue tanya lo sekali lagi. Lo bisa gak ngehubungi Gita?”, potong Darrel yang langsung di jawab gelengan kepala oleh Alca.
“Udah hampir seminggu, Ca. Mau sampai kapan kita gini terus? Dua bulan lagi single ini harus rilis, sementara sampai detik ini kita ngga ada progres apa-apa”, sahut Calvin di sertai raut wajah putus asa
Alca hanya bisa menghela napas pasrah sebelum akhirnya mengusap wajahnya kasar. Menurutnya Perkataan Calvin ada benarnya.
Tuhan, bantu gue. batin Alca kemudian
Calvin berjalan menuju lemari yang berada di sudut ruangan. Dari dalam lemari tersebut ia mengeluarkan sebuah tumpukan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah map berwarna merah.
“Gue punya kandidat baru”, ungkap Calvin seraya melemparkan tumpukan kertas tersebut di atas meja. “Dia Nabastala Annabell penyanyi yang beberapa hari ini viral”
“Gue juga berani jamin kalo kemampuan Nabastala gak kaleng-kaleng”, timpal Darrel sambil melirik Alca di sampingnya
Alca lagi-lagi menarik napasnya dalam, ia kembali berusaha menyakinkan rekan setimnya dengan pilihannya.
“Bang Cal.... Dar... Tapi gue masih mau mempertahankan Gita. Gak ada yang bisa bawain lagu ini sebagus Gita. Tolong kali ini percaya sama gue”, ucap Alca sedikit memelas
Calvin menatap Alca seraya melipat kedua tangannya di dada. “Apa usaha lo supaya kita berdua percaya sama keputusan lo?”
“Ok!”, jawab Alca tegas. Ia langsung mengambil tas miliknya lalu bergegas pergi meninggalkan studio.
“Sejam lagi gue balik sambil bawa Gita kesini!”, ujarnya lalu menutup pintu dengan cepat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Apartemen Gita
Wangga yang kala itu sedang berada di apartemen terkejut mendengar suara bel yang berbunyi berkali-kali. Wangga yang sibuk mengemasi barang-barang milik Gita akhirnya menoleh ke arah pintu lalu berjalan untuk melihat siapa yang datang melalui camera bell yang berada di samping pintu. Ia sempat mengerutkan dahinya sebentar, merasa tak mengenal gadis itu.