Sebuah garis cerita yang semesta rangkai untuk kehidupan dua makhluk ciptaannya.
Penasaran dengan cerita lengkapnya? Langsung baca aja dan selalu nantikan part selanjutnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ini cerita pertamaku. Penulisan cerita ini masih terdap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mengirim pesan singkat tersebut, Wangga meletakkan kotak berisi makanan di atas meja dapur. Tak lama Wangga bergegas meninggalkan apartemen menuju kantornya.
*****
at the studio
"Gimana Ca? Diangkat sama Gita?”, tanya seorang lelaki yang duduk tepat di depan Alca.
Alca menggeleng pelan, kemudian ia menekan kembali layar ponsel miliknya. Ia gelisah karena hampir dua hari Gita tidak bisa di hubungi, ponsel milik gadis itu juga tidak aktif dan setiap kali Alca ingin menemui gadis itu di apartemennya selalu tidak ada. Alca juga sudah berusaha mengubungi manager Gita –Kak Lula, tapi wanita itu juga tidak tahu keberadaan Gita.
“Lo segitunya banget mau nge-produserin Gita? Penyanyi lain banyak, Ca”, ujar lelaki itu sambil melirik Alca yang masih terus berusaha menghubungi Gita melalui ponselnya
“Pokoknya gue cuma mau Gita, Dar! Gue yakin cuma Gita yang bisa bawain lagu ini”
Darrel lantas mengetuk meja di depannya hingga membuat Alca menatap kepadanya. “Lo pernah dengar rumor tentang Gita ngga sih?”, bisiknya kemudian
Alca mengerutkan keningnya, ia mendadak memajukan tubuhnya mendekat ke arah Darrel lalu menggeleng pelan.
“Gue denger-denger tiga bulan yang lalu Gita sempat depresi karena jadwalnya”, ujar Darrel memberitahu.
“Kalo anak zaman sekarang sih bilangnya depression or anxiety. Gitu lah Ca pokoknya, gue juga kagak ngerti”
Alca sedikit terkejut, namun tetap fokus mendengarkan cerita Darrel.
“Karena depresi itu, dia sempat trauma sama yang namanya studio rekaman, panggung dan keramaian”, lanjut Darrel lagi
“Sampai gue pernah denger gara-gara cukup sering ngebatalin jadwal manggungnya dia dijuluki sebagai penyanyi problematik”
“Terus?”, tanya Alca bingung
“Yaaa maksud gue, mending kita cari penyanyi lain aja”. Darrel menggerakkan telunjuknya memberi isyarat agar Alca mendekat kepadanya.
“Daripada kita harus berhubungan sama penyanyi problematik kaya begini”, ucapnya sambil memelankan suaranya di ujung kalimat.
“Gue ngga ada urusan sama itu, Dar. Gue---“
Belum sempat Alca menyelesaikan ucapannya, Alca dan Darrel terkejut ketika pintu studio tiba-tiba terbuka dan menampilkan seorang gadis yang menatap mereka berdua.
“GITAAA!!!”, pekik Alca kegirangan begitu melihat kedatangan gadis yang baru saja di bicarakan oleh Darrel. Ia langsung berlari lalu memeluk gadis itu dengan erat.
“Kak, aku ngga bisa latihan hari ini. Aku udah ada janji untuk ketemuan sama psikologku”, ucap Gita, membuat Alca sedikit terkejut lalu melepaskan pelukannya dengan cepat.