63

6.9K 419 51
                                    


Sore ini salsa terduduk di kursi yang berada dekat kolam. Mata indahnya sesekali menatap lurus ke depan, melihat sang suami yang tengah asik berenang sambil melanjutkan rajutan selimut untuk mas bayi yang belum selesai, sesekali matanya juga melihat indahnya langit di sore itu. Rasa kesal pun menyelimuti hatinya. Entah bagaimana, semua orang yang ia sayangi seolah lupa dengan hari ini.

Dan hal yang membuat salsa semakin kesal lagi adalah, hari ini lian mengatakan tidak ingin pergi jalan-jalan kemanapun. Suaminya itu hanya ingin bersantai di villa dan menikmati waktu mereka berdua hanya di villa saja.

Salsa tidak bisa melawan dan berbuat apapun, apalagi suaminya mengatakan ia lelah dan ingin beristirahat full hari ini. Hal ini juga yang membuat salsa tidak bisa menolak.

Jujur, salsa sebenarnya sedih. Di hari yang menurutnya penting ini tidak ada satu pun orang yang mengingat. Jangankan suaminya, nabilla sahabatnya yang sudah kenal bertahun-tahun saja tidak mengingat penting nya hari ini.

Ia sudah berulang kali menelpon, dan memancing nabilla tentang hari ini. Tapi sahabatnya itu sama sekali tidak mengingat dan malah langsung menutup panggilannya sepihak karena beralasan ada kelas di kampus.

Lian telah selesai dengan kegiatan berenang nya, ia naik dan menghampiri salsa yang masih duduk di kursi dekat kolam.

"Sayang. Boleh tolong garukin punggung mas, gatel banget" pinta lian seraya berjongkok dan membawa punggung polosnya ke hadapan salsa.

Salsa menurut, ia membantu menggarukkan punggung lian yang terasa gatal. Tidak ada senyuman atau ekspresi bahagia seperti kemarin-kemarin. Wajah salsa tampak terlihat kesal dan sangat bete.

Berbeda dengan lian, pria itu diam-diam tersenyum karena melihat wajah istrinya yang terlihat sekali badmood. Tapi tidak papa, memang ini tujuan nya.

"Udah. Masih gatel gak?" tanya salsa datar.

"Sudah sayang, makasih ya" salsa hanya mengangguk dan kembali fokus pada rajutan yang ada di pangkuannya.

"Sayang, handuk mas dimana?" tanya lian.

"Di sofa" jawab salsa tanpa menatap lian.

"Kamu kenapa? Kok kelihatan bete gitu?" tanya lian polos.

"Gak papa"

"Ya sudah, mas mandi dulu ya. Kamu jangan lama-lama merajutnya, nanti pegel pinggangnya" ucap lian yang sama sekali tidak di gubris oleh salsa.

Lian pun melangkah, mengambil handuknya dan mandi untuk membersihkan tubuhnya selepas renang tadi.

"Gak peka banget jadi suami" batin salsa.

***

Lian keluar dari kamar mandi, bersaman dengan salsa yang baru memasuki kamar mereka. Lian tersenyum ke arah salsa, namun salsa langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Sayang kenapa?" tanya lian.

"Gak papa"

"Muka nya kok bete gitu, mas ada salah?" tanya lian menghampiri salsa yang sudah duduk bersandar di atas kasur.

"Gak ada"

"Lalu? Kenapa mukanya cemberut?"

"Ck, salsa gak papa mas!"

Lian tak tahan menahan senyum nya. Tangan nya pun bergerak mengelus pipi istrinya.

"Kok malah ketawa sih? Ada yang lucu?!!" tanya salsa tak santai.

"Kamu yang lucu sayang, kalau kamu bete gini mukanya kelihatan tambah lucu" ucap lian tersenyum.

"Ck, malesin ahh!" salsa menyingkirkan tangan lian yang berada di pipinya.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang