Sebelum menuju ke tempat pembacaan naskah pertama, Rose menyuruh Kenzo untuk mampir di toko kue langgananya. Tak peduli seketat apapun diet yang Rose lakukan agar badannya tetap ideal, gadis itu selalu berpikir sarapan itu penting. Oleh karena itu, ia selalu menyempatkan sarapan setiap harinya.
Tanpa protes dan tanpa tanya Kenzo pun segera memenuhi perintah sang nona. Seperti biasa, Rose pun hanya menunggu di dalam mobil. Sambil sesekali membuka naskah film yang akan dimainkannya dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, Rose sulit sekali fokus, matanya malah terus menatap si remaja dekil berambut kusut yang memiliki tatapan tajam itu. Tatapan yang masih sama hingga sekarang. Tatapan yang kadang menyebalkan, kadang mematikan, kadang membuat panas dingin, dan membuat seluruh bagian sensitifnya sakit.
Sial, Liam benar-benar distraksi yang buruk untuk kepalanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mematikan ponselnya, lalu melemparnya ke kursi depan. Tepat di kursi penumpang.
Bertepatan dengan itu, Kenzo membuka pintu mobil sambil membawa satu kotak donat dan segelas kopi yang aromanya begitu harum.
Kenzo menatap Rosela dengan tatapan datar dan kakunya seperti biasa.
“Nona Rose tidak apa-apa?” tanya pria itu canggung seraya duduk di kursi kemudi.
“Tidak apa-apa. Ponsel sialan itu membuatku tidak fokus. Jadi, jauhkan benda itu dariku selama aku bekerja!”
“Baik,” jawab Kenzo singkat, jelas, dan kaku. Lalu mengambil ponsel Rosela dan memasukannya ke kantung kemejanya.
Kanzo memberikan kopi dan sekotak donat kepada Rosela. Dan Rosela pun segera menerima makanan dan minuman yang akan menjadi sarapannya itu seraya tersenyum lebar.
“Terima kasih, Kenzo! Kamu mau?”
“Tidak usah. Untuk Nona Rose saja. Tadi pagi aku sudah sarapan dengan yang lainnya.”
Rose mengangguk mengerti. Lalu sang nona makan donat tabur gula dengan semangat. Membuat Kenzo yang biasa berwajah kaku itu diam-diam tersenyum kecil di balik kemudinya.
Setelah menghabiskan satu buah donat, tenggorokan Rose terasa serat. Akhirnya ia pun meraih segelas kopi yang dibelikan oleh Kenzo, tapi gerakan Rose berhenti dan sebuah senyuman tanpa sadar terbit di bibirnya. Kalau saja ada Liam di sini, pasti pria itu akan marah-marah karena ia membeli kopi pagi ini. Liam pasti akan memarahinya dengan tampang kakunya seperti biasa, lalu menyuruhnya minum susu seperti anak lima tahun.
Sebenarnya ke mana Liam hari ini? Kenapa ia libur tanpa bilang apa-apa padanya? Walau Thomas yang membayar Liam, tetap saja dia itu bosnya! Mana bisa bodyguard-nya itu bertindak semena-mena begitu. Awas saja Liam nanti!
***
Rose turun dari mobil setelah Kenzo membukakan pintu mobilnya. Lalu Rose berjalan dengan anggun memasuki gedung Stars Entertainment di mana hari ini ia akan melakukan pembacaan naskah film pertama.
Rose memasuki gedung yang lebih dari 30 lantai itu diikuti Kenzo di belakangnya. Rosela memang bukan orang yang pandai beramah-tamah, oleh karena itu ia hanya mengangguk singkat saat para staff menyapanya ramah.
Haters-nya bilang ia adalah nenek sihir berhati dingin. Tapi Rose sama sekali tidak peduli, karena apapun yang dilakukannya, para haters itu akan tetap saja membencinya. Dan dia tidak sudi berpura-pura menjadi malaikat agar disukai oleh yang lainnya. Toh, banyak juga fans yang benar-benar mencintai dan mendukung karya-karya Rosela Atmaja tanpa ia harus berpura-pura ataupun bermuka dua.
Dan daripada menjadi penjilat agar para haters menyukainya, ia lebih suka terus berkarya dan melakukan yang terbaik untuk para fans yang benar-benar mencintainya. Yang benar-benar menghargai dan mengapresiasi karya-karyanya.
Di balik kacamata hitamnya, mata Rose berotasi sebal saat ia melihat salah satu manusia paling menganggu di muka bumi.
Rose mencoba mengabaikan gadis itu saja. Namun, dengan sengaja seseorang yang dulu pernah menjadi sahabatnya itu, menyenggol bahu kirinya keras saat mereka berpapasan. Sehingga kini kopi yang tengah Rose bawa tumpah, lalu membasahi kemejanya yang putih bersih.
Rose mengepalkan tangannya mati-matian untuk meredam emosinya. Lalu ia kembali berjalan dengan angkuh, tak memedulikan sang mantan sahabat yang tengah memohon maaf sambil memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard (#1)
RomanceRosela Atmaja adalah selebriti yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Semua penggemarnya memujanya. Tak peduli setiap minggu ada saja skandal yang membuntuti sang aktris ke mana-mana. Yang membencinya juga sangat banyak. Hingga apapun yang ia lakuk...