Liam tidak bisa menemani Rosela menjenguk Camille karena ia harus rapat dengan El dan lainnya. Walau Jacob sudah menjelaskan hubungan antara El dan Liam, tetap saja gadis itu tidak suka fakta jika Liam dan El sangatlah dekat bahkan sudah seperti saudara.
Namun, mereka kan bukan benar-benar saudara. Jadi, pasti paling tidak mereka pasti pernah tidur bersama. Apalagi walau Rosela belum bertemu El secara langsung, gadis itu bisa menebak jika El pasti sangatlah cantik. Karena saudaranya si banyak omong Jacob juga tampak sangat menawan.
Rosela tahu cemburu butanya saat ini benar-benar tak berdasar dan hanya buang-buang tenaga, tapi tetap saja otaknya tidak mau berhenti memikirkan hal itu.
“Nona baik-baik saja?” tanya Kenzo seraya masih fokus menyetir.
Rosela berdeham karena malu. Kalau Kenzo yang biasanya pendiam sampai bertanya seperti itu, tandanya sikap uring-uringannya tadi memang terlihat sangat kentara.
“Aku baik-baik saja. Hanya sedang memikirkan hal yang tidak seharusnya aku pikirkan. Oh ya, sudah lama kita tidak jalan bersama karena kamu selalu sibuk dengan urusan Papa! Bagaimana kalau setelah pulang menjenguk Camille kita beli es krim di tempat biasa?” ajak Rosela dengan antusias.
Kenzo memang sudah bekerja di rumah keluarga Atmaja sangat lama. Sejak Rosela masih SMP, kebetulan jarak umur keduanya juga tidak terlalu jauh. Hanya beda 5 tahun. Oleh karena itu, dari semua bodyguard ayahnya, ia paling dekat dengan Kenzo.
Bagi Rosela, Kenzo sudah seperti kakaknya sendiri. Seorang Kakak yang selalu menjaganya sejak kecil dan menemaninya bermain. Oleh karena itu, bisa dibilang kedekatan keduanya memang sangat istimewa.
“Tentu. Karena seperti biasa, aku juga akan pergi ke mana pun Nona akan pergi.”
***
Keadaan Camille benar-benar sudah sangat baik. Walau kepalanya masih dibebat perban, dan wajahnya masih sangat pucat.
Rosela dan Camille memutuskan untuk bertemu di taman rumah sakit yang tampak indah karena bunga-bunga tampak baru saja bermekaran. Kebetulan Camille memang sudah bosan di ruang rawat, jadi tadi ia langsung setuju saat Rosela mengajaknya pergi ke taman.
Mereka duduk di salah satu kursi taman sambil makan kue susu yang sengaja Rosela bawa dari rumah. Dan sejak tadi Camille semangat sekali memakai kue itu, karena makanan rumah sakit benar-benar tidak ada satu pun yang enak.
“Kamu benar-benar sudah baikan?”
“Ya, aku sudah baikan. Nona Rose tidak usah khawatir. Terima kasih sudah mampir menjenguk, dan membawakan aku kue ini. Makanan rumah sakit benar-benar mengerikan!”
Rosela tertawa seraya mengedipkan matanya. “Tenang saja. Mulai besok aku janji bakal menyelundupkan banyak makanan enak ke kamarmu. Asal kamu memakannya diam-diam.”
“Terima kasih, Nona,” ujar Camille seraya tersenyum.
“Sama-sama. Dan, Cam, aku tahu rumah sakit benar-benar bukan tempat yang menyenangkan. Tapi aku harap kamu bisa bertahan sedikit lebih lama di sini setidaknya sampai kami berhasil menangkap white rose. Jangan sampai kamu terluka lagi,” ujar Rosela dengan suara gemetar. Karena kalau boleh jujur, Rosela saat ini benar-benar sangat takut.
“Nona Rose tidak perlu terlalu mengkhawatirkan aku. Aku janji akan baik-baik saja. Berjanjilah padaku kalau Nona juga akan baik-baik saja.”
Obrolan Rosela dan Camille terintrupsi karena Kenzo mendekat ke arah mereka. Lalu, ia berbisik di telinga Rosela, membuat sang nona langsung mengangguk mengerti saat matanya bertatapan dengan seseorang yang selama ini ia hindari. Kebetulan mereka bertemu di sini, jadi Rosela sekalian bisa menanyakan keadaannya, karena Rosela tahu, setelah kepergian Gisella, pria itu tidak akan baik-baik saja.
Setelah Rosela pergi, akhirnya Kenzo dan Camille bisa mengobrol berdua juga. Jadi, keduanya bisa menjalankan misi masing-masing, untuk mencari informasi satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard (#1)
RomanceRosela Atmaja adalah selebriti yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Semua penggemarnya memujanya. Tak peduli setiap minggu ada saja skandal yang membuntuti sang aktris ke mana-mana. Yang membencinya juga sangat banyak. Hingga apapun yang ia lakuk...