Sebuah senyuman tersungging di bibir Liam saat melihat Rosela tampak antusias saat melihat barang-barang cantik dan imut yang ada di setiap toko yang dilaluinya. Gadis itu tampak begitu polos dan tanpa beban, membuat Liam kembali mengingat Rosela versi dua puluh tahun lalu yang membuat ia jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Ah, bahkan versi Rosela Atmaja yang saat ini juga membuat Liam semakin jatuh cinta.
Biasanya Liam hanya melihat Rosela dari jauh, melihat senyuman manis itu dari jauh, dan hanya bisa mengaguminya dari jauh. Biasanya dari cafe langganannya yang ada di lantai dua sambil minum es kopi tanpa gula.
Liam membawa semua tas belanjaan Rosela di tangan kanan dan kirinya. Saat ia mulai kesusahan, beberapa pegawai toko yang ia lewati berusaha menawarkan bantuan, tapi secara diam-diam Liam melarang mereka dengan tegas. Sehingga para pegawai itu kembali diam dan berdiri sopan di depan toko mereka masing-masing.
Dan Liam langsung mendesah panjang saat Rosela dengan langkah cepat masuk ke salah satu toko bernama The Paradise.
The Paradise adalah sebuah toko yang menjual baju dalam, lingerie, serta bikini mewah. Dan sungguh, setelah ini penyiksaan Liam akan dimulai.
***
Seorang pria memasuki apartemen Rosela dengan leluasa. Dengan senyum culas yang tercipta di bibirnya ia memandang setiap kamera pengawas yang dipasang Liam di setiap sudut-sudut tertentu apartemen Rosela.
Ia menghidu aroma Rosela dengan rakus. Memenuhi paru-parunya hingga dadanya terasa mengembang. Lalu, mengelus potret cantik Rosela yang terpajang di ruang tamu.
Dia sungguh mencintai Rosela. Sampai rasanya mau gila. Ah, mungkin dia memang sudah gila.
HAHAHAHAHAHA.
Pria itu menaruh kue ulang tahun yang sudah ia bawa dengan susah payah di meja. Lalu, menyalakan lilin untuk merayakan ulang tahun sang nona. Ia harus jadi yang pertama kali mengucapkan, agar Rosela tahu kalai hanya ia yang mencintai wanita itu setengah mati.
***
Camille yang baru saja pulang berbelanja untuk mengisi ulang kulkas Rosela, segera menaruh semua belanjaannya ke lantai dengan hati-hati. Lalu, ia mengeluarkan pistol dari samping celananya dan berjalan sepelan mungkin ke dalam apartemen sang nona yang tampak terbuka sedikit dari luar.
Dengan gerakan terlatih dan profesional, Camille masuk ke dalam apartemen dengan mulus tanpa menimbulkan suara ataupun gerakan tidak perlu.
Lalu, sambil menyodorkan pistolnya, ia mengawasi setiap sudut apartemen Rosela dengan awas dan waspada.
Camille pikir ia sudah masuk ke dalam apartemen dengan sangat hati-hati, lalu ia akan menghajar siapapun yang berani masuk ke dalam apartemen sang nona tanpa izin. Atau kalau perlu, akan langsung ia tembak saja sekalian.
Namun, semua perhitungan Camille ternyata salah. Karena sejak gadis itu masuk ke dalam apartemen Rosela, saat ia sedang mencari-cari siapapun penyusup yang masuk, ia sudah diawasi sejak awal.
Setiap langkah, helaan napas, dan gerakan, sang penyusup memperhatikan semuanya. Hingga, saat Camille lengah, sang penyusup pun diam-diam mendatangi Camille dengan santainya.
Lalu, dengan satu pukulan super keras, sang penyusup memukul belakang kepala Camille dengan vas keramik koleksi Rosela. Hingga akhirnya Camille jatuh ke lantai dengan kepala bocor, sehingga darahnya memenuhi karpet bulu Rosela dan mangalir di lantai.
Sehingga lantai yang berwarna putih bersih itu, kini berubah warna menjadi merah. Penuh dengan darah.
![](https://img.wattpad.com/cover/375102985-288-k831303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard (#1)
RomanceRosela Atmaja adalah selebriti yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Semua penggemarnya memujanya. Tak peduli setiap minggu ada saja skandal yang membuntuti sang aktris ke mana-mana. Yang membencinya juga sangat banyak. Hingga apapun yang ia lakuk...