43

160 36 2
                                    

“Jake bukan pegawai di sini.”

“Oh, sudah aku duga! Dasar lelaki keparat! Bisa-bisanya dia membuatku mendengarkan segala ocehannya tentang model bikin terbaru di The Paradise! Senyum tengilnya itu benar-benar menyebalkan! Kalau kamu tidak datang tadi, aku pasti sudah menyumpal mulutnya dengan stiletto-ku.”

Liam tersenyum kecil, lalu meraih jari telunjuk Rosela yang berdarah. Membersihkan jemari sang nona dengan alkohol, dan meniupnya saat Rosela meringis karena perih.

Jari-jari mereka yang saling bersentuhan satu sama lain, lagi-lagi menciptakan sengatan listrik yang membuat jantung keduanya berdetak dengan kencang.

“Aku merestui tindakanmu dengan senang hati. Mulut ember Jake memang berisik sekali,” ujar Liam masih fokus membersihkan luka Rosela. Lalu, ia menempelkan plester ke luka itu.

“Jadi, di mana kamu kenal dengan Jacob?”

Saat ini Rosela tengah duduk di kursi, sedangkan Liam berlutut di bawahnya sambil mengobati setiap luka lecet di tubuhnya akibat benturan di ruang ganti.

Rosela suka setiap sentuhan lembut dan bagaimana cara Liam mengobati lukanya. Sehingga Rosela benar-benar menyukai posisi mereka sekarang. Biasanya Rosela tidak begitu peduli dengan luka kecil seperti ini di tubuhnya, ia akan mengobatinya sendiri tanpa perlu merepotkan orang lain.

Tapi dengan Liam, Rosela begitu suka dengan semua perhatian pria itu. Rosela suka bagaimana Liam memanjakannya, dan membuat Rosela merasa bisa selalu mengandalkan Liam kapan saja. Seolah Rosela bisa bergantung pada Liam, dan Liam akan selalu ada di sisi Rosela untuk melindungi gadis itu selamanya.

“Kami dari agensi yang sama.”

“Oh, jadi Jacob juga sedang bekerja? Tapi biar aku tebak, pasti Jacob tidak bertugas sebagai bodyguard.”

“Dia baru pulang dari Mesir. Jadi, saat ini Jake sedang libur. The Paradise adalah toko miliknya, mungkin saat ini dia sedang melakukan survey, makanya ada di sini.”

“Dan kita sedang sial, karena datang ke sini hari ini,” ujar Rosela seraya memutar bola mata.

Saat ini Liam tengah membersihkan lutut Rosela yang terluka, setelah tadi mengobati siku dan luka lecet yang ada di lengan atas gadis itu.

“Jake kadang terlalu berisik. Tapi dia teman yang baik.”

“Apa kamu pernah melakukan pekerjaan bersama Jacob?”

“Ya, kami sering pergi menjalankan misi berdua sebagai tim.”

“Lalu, kenapa kamu tidak pergi ke Mesir juga?"

“Karena aku sudah menandatangani kontrak sebagai bodyguard-mu dengan Thomas Atmaja.”

Rosela tersenyum kecut. “Papa pasti membayarmu sangat mahal. Aku melihat riwayat pekerjaanmu, Liam. Dan jadi bodyguard baru pertama kali kamu lakukan.”

“Aku pernah menjadi bodyguard Lusiana Harris beberapa tahun lalu.”

“Lusiana Haris itu anak presiden! Dan mereka memakai jasamu juga karena ada ancaman teroris waktu itu! Jelas tidak bisa dibandingkan! Aku bukan orang penting, jadi kenapa kamu mau mengambil pekerjaan ini?” tanya Rosela seraya menatap mata hitam Liam. Jawaban Liam tentu saja seperti prediksinya, dan seharusnya ia tidak begitu terluka saat mengetahui fakta itu. Namun tetap saja, dadanya rasanya sesak dan sakit.

Setelah selesai mengobati luka Rosela, Liam segera menuntun Rosela masuk ke dalam Range Rover hitam yang sudah terparkir sempurna di depan mall.

Rosela tidak duduk di belakang lagi, tapi kini gadis itu duduk di depan bersama Liam.

“Nona mau makan apa hari ini?” tanya Liam setelah memastikan seat belt Rosela dan seat belt-nya sendiri terpasang sempurna.

“Langsung pulang saja. Aku sudah menyuruh Cam untuk memasak udon tadi siang. Jadi, aku mau makan di apartemen saja.”

“Baik.”

Lalu, Liam mengendarai mobilnya menuju apartemen Rosela yang ada di Metropolitan Central.

Selama perjalanan, Rosela hanya menutup matanya walau ia tidak bisa tidur sama sekali. Jawaban Liam tadi masih mengisi kepalanya, berputar berulang tak mau berhenti, membuat rasa pedih di dada gadis itu semakin menjadi-jadi.

Aneh, Rosela benar-benar tidak pernah merasa sesedih ini sebelumnya. Seperti ada awan kelabu yang mengiringi setiap langkahnya.

Kenapa? Kenapa Liam bisa memberikan efek seperti ini kepadanya?

The Bodyguard (#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang