Chapter 11

21.1K 1.7K 318
                                    

P E M B U K A

Kasih emot dulu sebelum baca chapter ini

***

"Lo kenal sama bocah rese yang tadi?" tanya Miura begitu mobil Askara hilang dari pandangan.
Ngomong-ngomong, Askara pergi setelah menerima telepon dari seseorang.

Melody menatap penuh selidik pada calon kakak ipar—titisan dewi penyelamat. Berdasarkan hasil terawangannya, sepertinya gadis di hadapannya ini tidak tahu kalau dia ini adik dari orang yang dipanggil bocah rese itu. Maka, ini adalah kesempatannya tuk menguji kadar matre yang terkandung dalam diri Miura. "Kenal. Mas Askara itu anak sopir Mamiw Pio—mamiku."
Tidak salah, kan?
Kemanapun maminya pergi—sekalipun bisa nyetir sendiri—papi selalu menawarkan diri menjadi sopir pribadi.

"Oh gitu."

"Eummm. Kak Miura pacarnya Mas Askara, ya? Tadi keliatan kayak orang pacaran."

"Pacaran?" beo Miura tak percaya. Minus berapa, sih, Melody sampai mengira dia dan Askara pacaran. "Yang bener aja lo. Target market gue, tuh, cowok mateng yang udah mapan dan mikir masa depan. Bukan berondong dengan hormon belum stabil kayak buntelan kentut."

"Masa, sih? Kak Miura bohongin aku, ya? Ahh aku tau, Kak Miura pasti malu ngakuin pacarnya yang cuma anak sopir."

"Ck! Nggak ada untungnya gue bohong sama lo. Gue emang nggak pacaran sama si Askara-Askara itu. Ya kali gue mau sama dia—berondong. Gue nggak doyan sama yang lebih muda, apalagi berondongnya spek abal-abal."

"Nggak pacaran, tapi lagi deket ya? Mas Askara keliatan banget loh naksirnya."

"Nggak deket. Askaranya aja yang sok deket sama gue dan emang naksir dari zaman SMA, tapi selalu gue tolak. Pokoknya, dia bukan target market gue."

Jadi ....
Sudut bibir Melody terangkat membentuk senyum licik penuh kemenangan. Kilat usil hadir di kedua matanya. Dari hasil terawangannya lagi, dia baru saja mendapatkan bahan untuk mengejek kakaknya selama beberapa tahun ke depan, yaitu perihal cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

Sudah terprogram otomatis, kepalanya langsung menayangkan simulasi wajah yang biasanya angkuh karena selalu menang setiap adu mekanik dengannya, mendadak diam dengan tampang bloon, sekaligus menahan malu karena terus-terusan diolok. Lalu Melody akan tertawa sekeras-kerasnya, mengambil alih peran antagonis yang biasanya diperankan oleh Askara. Bukan itu saja, remaja itu juga berencana menyebarkan kisah cinta menyedihkan si penindas pada para korbannya. Terutama Om Jiro. Biar Om Jiro bisa tertawa lepas di atas penderitaan Askara.

Ahh jadi tidak sabar.
Melody ingin cepat-cepat melancarkan serangan balasan dari dendam yang tertimbun bertahun-tahun lamanya. Tak sabar sekali mendapatkan giliran tuk menang. Ingatkan Melody untuk cek sound dan les vokal ke Mamiw Pio sebelum mengolok-olok kakaknya.

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang