Chapter 35

22.2K 2K 359
                                    

P E M B U K A

Kasih vote dan emot dulu buat chapter ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kasih vote dan emot dulu buat chapter ini

***

Termotivasi dari sosok Askara Tarachandra Manggala—pacar berondongnya—yang selalu percaya diri karena berpenampilan rapi dan trendy, perlahan-lahan Miura mulai melakukan perubahan kecil pada gaya berpakaiannya. Di samping itu, dia pun mulai menyadari betapa pentingnya penampilan. Berdasarkan pengalaman; blouse kuno ketinggalan zaman, jeans usang, celana longgar, kemeja flanel, atau kaus oversize yang kerap dikenakan, sering kali membuatnya kurang percaya diri ketika berjalan di sisi si trendy di muka umum. Rasa kurang percaya dirinya adalah hal yang merepotkan, juga beban untuk Askara karena pria itu harus meyakinkannya lagi dan lagi. Perlu kesadaran dari diri sendiri supaya tidak mengulang siklus itu secara terus menerus. 

Miura ingin tampil percaya diri sebagai pasangan Askara. Miura tidak mau terbebani lagi oleh tatapan menilai dari orang-orang, yang membuatnya merasa tidak layak untuk Askara. Miura ingin memberi sesuatu pada Askara dengan caranya; menjaga penampilan agar tetap terlihat menarik.

Meski bukan pakaian-pakaian branded yang dibandrol nominal tidak masuk akal, perempuan itu mulai membeli dress, rok, dan blouse-blouse lucu dengan warna pastel yang memberi kesan lebih ceria. Juga berani menambah aksesoris kecil, walaupun baru sebatas hiasan rambut, jam tangan, dan gelang.

Dari awal mencoba—tanpa memberi tahu—Askara selalu menyadari detail perubahan sekecil apapun yang terjadi padanya. Dan yang membuatnya semakin semangat, adalah cara berondong itu memberi apresiasi. Bukan sekadar kata-kata manis, setiap pujian yang diberikan selalu mengandung makna peduli dan menghargai semua usaha di balik perubahannya. Askara benar-benar memberi dukungan penuh padanya. Selalu antusias saat dia mengatakan membeli sesuatu dan menjadi orang paling tidak sabaran melihatnya mengenakan barang tersebut.

Bentuk dukungan lain, si berondong super royal yang tidak pernah perhitungan, memberinya sebuah kartu berwarna hitam dengan desain simple tanpa elemen mencolok, namun tampak begitu elegan. Katanya, dia bebas menggunakan kartu itu untuk membeli apapun. Namun sampai detik ini, Miura belum pernah melakukan pembayaran dengan kartu tercetak nama pacar berondongnya, yang ditulis dengan huruf timbul berwarna perak.

Ketika Askara mengatakan tidak bisa menjemputnya, sepulang bekerja dari Lucy Bakery, Miura kembali menambah koleksi baru untuk mengisi lemari pakaiannya. Hanya saja, kali ini berbeda. Bukan rok lipit apalagi dress, melainkan gaun tidur. Dia sampai merenung cukup lama sesampainya di kamar. Bertanya berulang kali pada dirinya sendiri, apa tujuan membeli gaun tidur seperti itu?
Mau dipakai untuk apa?
Menggoda Askara?

" ... Miura, yang bener aja! Masa beli kayak ginian," erangnya tak percaya. Gaun tidur tipis berwarna merah marun yang baru saja dikeluarkan dari kantong belanjaan, dia banting ke ranjang.

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang