P E M B U K A
Spoiler; di chapter ini Kak Miura ketemu sama berondongnya xixixi
Kasih emot dulu sebelum baca
***
"Siapin tali sama lakban, Woy!" Askara berteriak pada Zahari dan Jeremy yang sedang bermain PS, bermaksud mengusik ketenangan Melody yang baru saja mendapat kebahagiaan kecil pasca Manggala mengabari kalau sudah dekat. Pria dengan hobi menjaili adiknya itu pun kembali berteriak saat sang adik menoleh cemas ke arahnya. "Buruan! Kita harus iket Gembul, terus mulutnya dilakban, dan disekap di gudang biar nggak bisa ngadu macem-macem ke Papi."
Raut ketar-ketir remaja yang duduk di sofa, dia balas dengan menunjukkan raut tengil nan jail disertai seringai layaknya predator yang siap menerjang mangsanya. Semua itu ukses buat Melody semakin cemas. Terlihat beberapa kali meneguk saliva susah payah. Menganggap kakaknya tidak sedang bercanda dan serius akan menyekapnya di gudang.
"PAPI!"
Askara yang tiba-tiba saja berdiri lalu berlari mengejar tanpa aba-aba, sontak saja membuat remaja dengan balutan piama merah muda itu, menjerit panik. Tanpa sempat mengenakan alas kaki, dia berlari sembari menjerit heboh memanggil papi dan Mamiw Pio yang diharapkan segera menyelamatkannya dari kakak durjana. Kakinya terus berlari dengan laju sekencang mungkin, tak berani menoleh ke belakang."Mamiw Pio!" Nada tertingginya keluar saat merasakan jarak si pengejar dengannya semakin dekat. Dibuktikan oleh bunyi langkah di belakangnya yang semakin keras. "Papi! Tolong!"
"Zahari! Jeremy! Jangan diem aja, bantu tangkap Gembul Umbul-Umbul!"
Semakin ketakutanlah Melody karena ada tiga pria dewasa yang mengejar berusaha menangkapnya. Ketakutan itu terasa mencekik leher, membuat lututnya mulai lemas, namun dipaksa untuk tetap melaju kencang menyelamatkan diri. Dadanya mulai kekurangan oksigen, napasnya terengah-engah terasa sesak seperti terhimpit. Ingin berhenti untuk mengambil napas dengan benar, namun gadis itu tidak berani. Suara sorak kakak dan dua antek-anteknya, benar-benar mengerikan.
Bruk.
Melody baru saja menubruk bidang yang cukup keras, membuatnya memantul ke belakang, dan oleng. Hampir saja kehilangan keseimbangan jika seseorang tidak sigap menangkapnya.
"Pa-pi?" Gadis itu girangnya bukan main karena sosok penyelamatnya sudah datang.Dengan kalimat terbata-bata di antara tarikan napasnya yang putus-putus, Melody mengadu. Meminta perlindungan pada papi dari tiga pria yang terus saja menjailinya.
"Askara."
"Kabur, Woy! Kabur! Ada Papi."
"Berani kabur tanpa minta maaf dan tanggungjawab sama apa yang kamu lakuin ke Melody, artinya kamu udah ngecewain Papi. Papi kalau udah kecewa-" Kalimat Manggala terputus oleh langkah yang Askara ambil. Si mantan anak bungsu yang pernah menjadi paling dimanja pada masanya, sudah berdiri di hadapan adiknya. Tersenyum lebar sembari mengulurkan tangan sebagai tanda perdamaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Trouble
RomanceMulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berond...