Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berond...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*chapter ini panjang banget, males bagi dua.
REPOST
karena Wattpaderror beberapa hari ini—notif update nggak muncul—manteman bisa follow akunku yaaa. Nanti setiap update aku kasih pengumuman plus link chapter baru. Jadi, kalau notif nggak muncul, bisa klik link yang aku share. Biasanya, sih, pemberitahuan yang di wall notifnya tetep masuk.
***
Dalam satu jam terakhir, Jeremy terjaga beberapa kali dari tidurnya yang tidak benar-benar nyenyak. Kali ini, pria yang membawa riuh di kepala hingga ke alam mimpi, memutuskan untuk tidak pergi tidur lagi. Dia menyerah pada ketidaktenangan jiwa yang membuat tidur nyenyak hanyalah sebuah harapan kosong. Percuma. Sekeras apapun memaksa, akan tetap berakhir sama; terjaga dengan suasana hati semakin memburuk.
Salah satu lengan yang semula menutupi sebagian wajah, dia angkat. Lantas diselipkan ke bawah kepala sebagai bantal tambahan. Sesaat setelah mendesah panjang penuh beban, kedua tungkainya yang terasa kaku pun diluruskan. Berakhir dibiarkan menggantung di ujung sofa seraya digoyang-goyangkan pelan. Beralih dari langit-langit kamar, bola matanya bergulir ke arah jam dinding yang sedang mengejeknya karena terjaga di jam tiga pagi.
"Mbul ...." Disapa dalam angan oleh raut murung sang kekasih, Jeremy bangkit dengan cepat. Hal pertama yang pria itu lakukan begitu duduk adalah mencari ponsel. Tidak melulu lewat kehadiran raga di sisi yang tercinta, kali ini dia bermaksud menyelipkan perasaan sayang di setiap kata yang diketik dengan sepenuh hati. Pastikan tiap-tiap kata yang terangkai, mampu membuat pembacanya merasa jauh lebih baik, lebih tenang. Semoga saja kalimat-kalimat sederhananya bisa dijadikan penawar lelahnya batin. Dan yang tidak kalah penting, makna sayang serta kepedulian yang diselipkan, dapat tersampaikan dengan baik.
Pas baca pesan Kakak, gimana perasaan Mbul? Masih kepikiran soal itu, ya? Kalau iya, Mbul baca pesan ini pelan-pelan yaaa.
Tapi sebelum itu, coba Mbul tarik napas dalam-dalam dulu, terus keluarin perlahan.
Ulangi sekali lagi, ya, Mbul.
Semoga yang tadi bisa bikin Mbul lebih baik yaaa ❤ Dan biar lebih baik lagi, coba deh Mbul minum air mineral.
Udah?
Coba sekarang mana senyumnya?
Oh ya, kayaknya ini pertama kali kita ngadepin masalah besar. Kakak tau, Mbul pasti khawatir banget soal hubungan kita. Pasti semalem kepalanya Mbul berisik banget, ya? Maaf, ya, semalem nggak bisa nemenin Mbul :((