Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
"Tidak-tidak." "Aku ingin bermain film yang ini."
Jisung rasanya ingin menampar pipi Hyunjin kala sahabatnya itu berkata demikian.
Seperti yang tertera di halaman naskah;
'Genre BL'
Naskah yang satu ini Jisung genrekan sebagai romansa antara dua lelaki. Naskah ini lahir karena kehabisan ide Jisung untuk proyek tahun depan. Agensi meminta naskah. Tanggal deadline mendekat. Kepala yang sakit. Hati yang terburu. Jadilah naskah bergenre demikian—
—yang entah kenapa naskah itu bisa berada di tangan Hyunjin sekarang.
"Ha.... Dengarkan aku ya." "Kau tahu BL kan? BOYS LOVE!! Itu film bergenre BL!!" "Dan kau berkata ingin bermain film itu?? Sebagai film debutmu pula???" "Pikir baik-baik kawanku. Masih banyak naskah lain yang bisa ku kasih sekarang juga dan naskah-naskah itu juga lebih menarik ceritanya daripada yang ada di tanganmu sekarang." "Dan lebih normal..."
Susah payah Jisung menjelaskan panjang lebar; berharap Hyunjin mengerti hatinya dan akan menutup naskah di seberang telepon sana. Jisung bahkan berbohong dengan mengatakan kalau naskah itu masih dalam tahap revisi agar Hyunjin mau mendengarkannya dan beralih menutup naskah.
Namun nihil. Sepertinya Hyunjin sedang terpaku kuat dengan naskahnya itu. Tidak ada kalimat 'iya' yang keluar dari mulut Hyunjin.
Padahal Jisung berharap Hyunjin bermain film yang lebih layak. Jisung berharap Hyunjin debut dengan film yang lebih normal.
Bayangkan saja. Hyunjin debut dengan film layar lebar genre BL!!! Sudah terbayang-bayang wajah membunuh orang tua Hyunjin jika mereka tahu siapa yang memberikan naskah gila itu ke Hyunjin sebagai film debut.
Lagipula untuk yang naskah BL itu, Jisung memiliki pemain lain sebagai harapannya. Jisung sudah mengirimkan copy-an naskahnya pada pemain harapannya itu, sisa menunggu apakah Aktor-Aktor tersebut akan menerima tawaran naskahnya atau tidak.
"Aku sangat mengerti maksudmu."
Mata Jisung membulat senang kala akhirnya suara waras terdengar dari mulut Hyunjin. Oh ternyata sahabatnya sana masih waras.
"Orang tua ku pasti akan kaget jika aku debut dengan film yang ini."
Jisung mengangguk-angguk cepat mengiyakan perkataan Hyunjin walau Hyunjin tak akan bisa melihat reaksinya itu.
"Dan Kakak-Kakakku pasti akan menertawakanku juga."
Angguk-angguk. Jisung kembali menganggukkan kepalanya.