𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚏𝚘𝚛𝚝𝚢 𝚘𝚗𝚎

409 51 3
                                        


B E H I N D T H E S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Tak!

"Kau sinting ya?"

Sambil menepis tangan Hyunjin yang masih meraih tangannya, Jeongin bertanya garang.

"Oh. Apakah perang dingin kita sudah selesai sekarang?"

Dan seperti tidak pernah terjadi apa-apa, Hyunjin malah membahas perang dinginnya dengan Jeongin yang telah berjalan selama satu minggu ini dengan wajah menyindir. "Aku tidak menyangka kau akan mengajakku berbicara duluan, Tuan Yang."

Jeongin melipat bibirnya ke dalam untuk meredakan emosi. Sebenarnya bagaimana cara bekerja sistem otak Hyunjin ini sampai Hyunjin bisa se-enteng ini di situasi macam ini? Jeongin sungguh heran. Apakah Hyunjin tidak merasa cemas dengan segala perilaku lelaki itu barusan?

"Kenapa kau berbohong?"

"Berbohong apa?"

"Berbohong kalau kau adalah gay dan kita berpacaran!"

Jeongin berteriak tertahan seraya menarik surai wanginya frustasi. Entah Jeongin harus memperbaikinya dari mana jika sesuatu terjadi, dan harus menjelaskan bagaimana jika Hyunjin akan terus tidak menyadari kesalahan lelaki itu.

"Kau tidak lihat kalau gadis itu menatapmu—bukan. Maksudku menatap kita berdua dengan tatapan aneh?" Dengan kening yang hampir menyatu, Jeongin membentak Hyunjin. Sudah Jeongin ingatkan ulang-ulang kalau Hyunjin ini bukan manusia biasa, namun Hyunjin adalah seorang publik figur. Hyunjin harus tahu cara bersikap layaknya seorang bintang. Terserah Hyunjin akan melakukan apa dibelakang layar, tapi jika di depan layar atau di depan mata para penggemar, Hyunjin harus selalu jaga perkataan, sikap atau perilaku. Dunia entertainer itu bukan sebuah lelucon!

"Terus? Kenapa kalau begitu?"

"Apa..?"

"Kenapa kalau gadis itu menatap kita aneh?"

"....." Jeongin tidak menjawab. Terlalu lelah untuk menjelaskan pada Hyunjin. Percuma Jeongin akan menjelaskannya pada Hyunjin panjang lebar, yang akhirnya tidak akan didengarkan oleh Hyunjin. "Hu..." nafas pendek keluar dari mulut Jeongin. Daripada ia banyak mulut disini, lebih baik Jeongin mundur. Hyunjin akan selamanya menjadi anak yang tidak dengar-dengaran, dan Jeongin tidak bisa berbuat apa-apa dengan hal itu.

Dan seperti tidak mengerti hati Jeongin yang sedang mengkhawatirkan karir lelaki Hwang itu, "Sudah. Jangan terlalu dipikirkan. Lagipula dia tidak akan menyangka kalau kita ini adalah seorang publik figur." Hyunjin berujar enteng.

"Kau tahu darimana?" Sambil menatap Hyunjin kurang percaya, Jeongin melemparkan pertanyaannya ke arah Hyunjin yang kini sedang mengunyah satu es batu yang berasal dari dalam gelas ice americano miliknya.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang